Realisasi, program jangka panjang temui kendala
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo telah membuat rencana pembangunan jangka panjang Jakarta hingga 2025. Perencanaan itu telah dia paparkan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) yang dihadiri sejumlah pejabat di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Dalam Rapim itu dirinya sekaligus melaporkan pertanggungjawabannya selama dia menjabat sebagai gubernur.
Rencana pembangunan jangka panjang menurut pria akrab dengan sapaan Foke ini sangat penting. Tak pelak dalam membuat perencanaan itu pun pihaknya menghadirkan tim gabungan terdiri para pakar dan profesor.
"Bagaimana hasilnya, nanti akan kami umumkan. Memang belum bisa diumumkan sekarang," jelas Foke kepada wartawan usai rapim di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (12/3/2012).
Sedangkan dalam Rapim yang baru saja diikutinya, kata Foke dia membahas beberapa skenario tentang pertumbuhan Jakarta, apakah tinggi, moderat atau rendah. "Saya meminta persoalan ini didalami. Harus menggunakan skenario-skenario, sebab tahun 2025 itu masih jauh," ujarnya.
Sementara mengenai realisasi proyek tergantung dari faktor-faktor yang dihadapi.
"Dinilai mudah, tapi ternyata tidak, akhirnya berlarut-larut. Namun semua bisa kami selesaikan. Hal-hal ini kami minta agar diperhitungkan," tukasnya.
Rencana jangka panjang pembangunan perlu dilakukan karena undang-undang mewajibkan membuat perencanaan itu.
"Selain dari pada itu, perlu panduan jangka panjang untuk menyusun rencana pembangunan jangka menengah selama lima tahun di DKI Jakarta. Jadi sebetulnya mohon maaf saya belum bisa bicara banyak karena masih banyak dikoreksi," pungkasnya.(lin)
Dalam Rapim itu dirinya sekaligus melaporkan pertanggungjawabannya selama dia menjabat sebagai gubernur.
Rencana pembangunan jangka panjang menurut pria akrab dengan sapaan Foke ini sangat penting. Tak pelak dalam membuat perencanaan itu pun pihaknya menghadirkan tim gabungan terdiri para pakar dan profesor.
"Bagaimana hasilnya, nanti akan kami umumkan. Memang belum bisa diumumkan sekarang," jelas Foke kepada wartawan usai rapim di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (12/3/2012).
Sedangkan dalam Rapim yang baru saja diikutinya, kata Foke dia membahas beberapa skenario tentang pertumbuhan Jakarta, apakah tinggi, moderat atau rendah. "Saya meminta persoalan ini didalami. Harus menggunakan skenario-skenario, sebab tahun 2025 itu masih jauh," ujarnya.
Sementara mengenai realisasi proyek tergantung dari faktor-faktor yang dihadapi.
"Dinilai mudah, tapi ternyata tidak, akhirnya berlarut-larut. Namun semua bisa kami selesaikan. Hal-hal ini kami minta agar diperhitungkan," tukasnya.
Rencana jangka panjang pembangunan perlu dilakukan karena undang-undang mewajibkan membuat perencanaan itu.
"Selain dari pada itu, perlu panduan jangka panjang untuk menyusun rencana pembangunan jangka menengah selama lima tahun di DKI Jakarta. Jadi sebetulnya mohon maaf saya belum bisa bicara banyak karena masih banyak dikoreksi," pungkasnya.(lin)
()