Tolak BBM naik, buruh demo Istana

Kamis, 08 Maret 2012 - 16:53 WIB
Tolak BBM naik, buruh...
Tolak BBM naik, buruh demo Istana
A A A
Sindonews.com - Ratusan buruh yang tergabung dalam aliansi sekretaris bersama (Sekber) buruh menggelar aksi demonstrasi di seberang Istana Kepresidenan RI, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) awal April 2012 yang akan datang.

"Pemerintah harus menghentikan kenaikan BBM," ujar Humas Sekber Buruh, Nining Elitos kepada Sindonews di seberang Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (8/3/2012).

Dikatakannya, bertepatan dengan hari Perempuan Internasional yang jatuh hari ini, dampak dari kenaikan BBM dan Tarif Dasar Listrik (TDL) nantinya adalah kaum perempuan yang akan menjadi korban. "Karena banyak perempuan jadi ibu rumah tangga. Banyak perempuan jadi pekerja atau buruh, kemudian rakyat juga pasti merasakan dampaknya," ungkapnya.

Tuntutan yang kedua, buruh menginginkan Pemerintah segera menentukan penyelesaian terhadap bentuk kekerasan terhadap rakyat, baik kekerasan secara ekonomi, politik, sosial dan budaya. "Secara ekonomi bisa kita lihat ketika terjadinya kenaikan BBM, yang paling kena dampaknya adalah rakyat kecil dan kaum perempuan," tambahnya.

Kenaikan BBM dan TDL, sambung Nining, akan melahirkan kemiskinan dan kekerasan kepada rakyat. "Pemerintah harus membatalkan kenaikan BBM, hentikan kekerasan ekonomi, negara harus bertanggung jawab memberikan lapangan pekerjaan bagi rakyat," pungkasnya.

Sebelum mendemo Istana Negara, massa buruh mendatangi kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Di kantor Kemenakertrans, mereka melakukan aksi demo sejak pukul 10:00 WIB hingga pukul 13:00 WIB.

Dari sana, para buruh melakukan longmarch ke depan Istana Kepresidenan melewati arah Kuningan dan Bunderan Hotel Indonesia (HI). Namun sebelum sampai depan Istana Negara, para buruh sudah dihadang aparat kepolisian. Akhirnya, aksi dilanjutkan diseberang istana. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0562 seconds (0.1#10.140)