Demokrat tak solid, peluang Foke kecil
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidaytullah, Gun Gun Heryanto, berpendapat peluang Fauzi Bowo sebagai incumbent untuk memenangkan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2012 cukup sulit.
"Kalau dari bursa nama calon Gubernur yang ada, ini menunjukkan fragmentasi kekuatan politik yang semakin tersebar. Artinya, posisi Incumbent Fauzi Bowo semakin berat dalam konteks pemenangannya lagi di Pilgub mendatang atau diperiode kedua," ujarnya kepada Sindonews saat dihubungi, Rabu (7/3/2012).
Hal itu, karena adanya ketidaksolidan ditubuh Partai Demokrat sendiri dalam mengusung calon gubernur DKI. Mengingat, Nachrowi Ramli dan Fauzi Bowo sama-sama diusung internal partai.
"Misalnya DPP mengusung Nachrowi Ramli, sedangkan dewan pembina atau SBY mengusung Fauzi Bowo. Nah ini bisa berpotensi untuk tidak solidnya suara Partai Demokrat dalam Pemilukada DKI Jakarta," ungkapnya.
Akan tetapi, hal ini akan terjadi jika pria berkumis yang biasa disapa Foke itu masih tetap nomor satu dalam konteks mengikuti keinginan SBY selaku pimpinan Dewan Pembina Partai Demokrat.
Begitu banyaknya nama yang disebut-sebut akan menjadi calon gubernur pun tak pelak memberatkan posisi Foke untuk bisa menang dalama Pilgub DKI Jakarta tahun ini.
Seperti diketahui, Nachrowi Ramli dan Fauzi Bowo disebut-sebut akan diusung dari Partai Demokrat. Dari Partai Golkar yang sudah disebut-sebut adalah Tantowi Yahya, Priya Ramadhani dan Alex Noerdin. Sedangkan dari PDIP, dikabarkan akan mengusung ada Nono Sampurno, Jokowi dan Prijanto. (san)
"Kalau dari bursa nama calon Gubernur yang ada, ini menunjukkan fragmentasi kekuatan politik yang semakin tersebar. Artinya, posisi Incumbent Fauzi Bowo semakin berat dalam konteks pemenangannya lagi di Pilgub mendatang atau diperiode kedua," ujarnya kepada Sindonews saat dihubungi, Rabu (7/3/2012).
Hal itu, karena adanya ketidaksolidan ditubuh Partai Demokrat sendiri dalam mengusung calon gubernur DKI. Mengingat, Nachrowi Ramli dan Fauzi Bowo sama-sama diusung internal partai.
"Misalnya DPP mengusung Nachrowi Ramli, sedangkan dewan pembina atau SBY mengusung Fauzi Bowo. Nah ini bisa berpotensi untuk tidak solidnya suara Partai Demokrat dalam Pemilukada DKI Jakarta," ungkapnya.
Akan tetapi, hal ini akan terjadi jika pria berkumis yang biasa disapa Foke itu masih tetap nomor satu dalam konteks mengikuti keinginan SBY selaku pimpinan Dewan Pembina Partai Demokrat.
Begitu banyaknya nama yang disebut-sebut akan menjadi calon gubernur pun tak pelak memberatkan posisi Foke untuk bisa menang dalama Pilgub DKI Jakarta tahun ini.
Seperti diketahui, Nachrowi Ramli dan Fauzi Bowo disebut-sebut akan diusung dari Partai Demokrat. Dari Partai Golkar yang sudah disebut-sebut adalah Tantowi Yahya, Priya Ramadhani dan Alex Noerdin. Sedangkan dari PDIP, dikabarkan akan mengusung ada Nono Sampurno, Jokowi dan Prijanto. (san)
()