SBY restui Fauzi Bowo
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikabarkan telah merestui Fauzi Bowo maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2012. SBY pun memerintahkan DPP Partai Demokrat untuk menetapkan Fauzi sebagai calon gubernur (cagub).
”Ya, Pak SBY sudah merestui (Fauzi Bowo),” kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok kemarin. Menurut dia, SBY sudah dua kali memanggil Fauzi Bowo, yakni pada 22 dan 27 Januari. Keputusannya, Demokrat secara resmi akan mengusung Fauzi Bowo. ”Karena Foke (Fauzi Bowo) itu kan kader Demokrat dan asli Jakarta,”jelas Mubarok.
Pertimbangan memilih Fauzi Bowo ini bukan hanya sekadar yang bersangkutan sukses memimpin Jakarta, melainkan karena belum ada calon lain yang dinilai bisa memuaskan. ”Calon lain bukan jaminan. Foke kan sudah dikenal,” jelasnya.
Sementara itu, lima nama bakal calon gubernur DKI Jakarta dari PDI Perjuangan akan segera diverifikasi.Verifikasi oleh DPP PDIP rencananya digelar hari ini.
Lima nama yang sudah mengerucut yakni Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto, Wali Kota Surakarta Joko Widodo (Jokowi), Wakil Wali Kota Surabaya Bambang DH, anggota DPRD DKI Jakarta Boy Bernadi Sadikin, serta mantan Komandan Paspampres era Gus Dur dan Megawati, Nono Sampono.
Ketua DPC PDI Perjuangan Jakarta Pusat Cheppy T Wartono mengatakan, proses konsultasi tetap dilakukan DPC, DPD, dan DPP untuk menampung aspirasi dari arus bawah. Menurutnya, cagub dari PDIP belum diputuskan besok karena masih akan mengadakan rapat konsultasi.
”Untuk bisa mendapatkan masukan yang komprehensif dari lapangan, dan bagaimana harapan masyarakat terhadap cagub yang ada,” tandasnya.
Sementara itu, Partai Golkar menunda pengumuman cagub yang akan diusung pada Pilkada DKI Jakarta. Namun demikian, partai berlambang pohon beringin ini memastikan akan mengusung kader internal.
”Setelah melakukan pembahasan dan evaluasi selama lima tahun terakhir, Partai Golkar akan mencalonkan dari kader partainya sendiri. Nanti akan diumumkan tiga hari kemudian,” kata Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham seusai rapat pleno di Wisma Bakrie, Jalan Rasuna Said, kemarin. Ketika didesak nama yang paling dominan, mantan Ketua Umum KNPI ini mengelak.
Menurut dia, baik Tantowi Yahya maupun Alex Noerdin sama-sama berpeluang. Dalam rapat tersebut juga dibahas evaluasi terhadap kepemimpinan Fauzi Bowo selama lima tahun. Golkar menilai Fauzi kurang maksimal dalam membangun Jakarta.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menegaskan pihaknya belum memutuskan koalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang telah mengusung Alex Noerdin.
Namun demikian, dia menyatakan kemungkinan berkoalisi dengan PPP sangat besar,karena Partai Golkar yang hanya memiliki tujuh kursi DPRD DKI tidak bisa mengusung pasangan calon sendiri.
”Komunikasi dan lobi tidak disalahkan.Silakan seluruh kandidat kita yang terbaik untuk melakukan lobi supaya dapat penyawaan atau kemungkinan benih-benih koalisi,”tutur Priyo. Sejauh ini, baru Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan PPP yang sudah menetapkan cagub. PKS mengusung Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana, baik sebagai cagub maupun cawagub.
Sementara PPP memutuskan Alex Noerdin sebagai cagub. Triwisaksana atau biasa disapa Bang Sani menegaskan, menghadapi Pilkada DKI Jakarta 2012, dirinya tidak melibatkan pemodal besar.
Dia mengatakan bahwa sumber dana kampanye yang dihimpun berasal dari kocek sendiri dan simpatisan. ”Sumber dana perjuangan berasal dari kantong kita sendiri,”kata Sani.
Menurut Sani, tradisi PKS menghimpun dana kampanye berbeda dengan tradisi partaipartai lain. Dia mengatakan bahwa PKS terbiasa mengandalkan kontribusi dari kaderkader partai.(lin)
”Ya, Pak SBY sudah merestui (Fauzi Bowo),” kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok kemarin. Menurut dia, SBY sudah dua kali memanggil Fauzi Bowo, yakni pada 22 dan 27 Januari. Keputusannya, Demokrat secara resmi akan mengusung Fauzi Bowo. ”Karena Foke (Fauzi Bowo) itu kan kader Demokrat dan asli Jakarta,”jelas Mubarok.
Pertimbangan memilih Fauzi Bowo ini bukan hanya sekadar yang bersangkutan sukses memimpin Jakarta, melainkan karena belum ada calon lain yang dinilai bisa memuaskan. ”Calon lain bukan jaminan. Foke kan sudah dikenal,” jelasnya.
Sementara itu, lima nama bakal calon gubernur DKI Jakarta dari PDI Perjuangan akan segera diverifikasi.Verifikasi oleh DPP PDIP rencananya digelar hari ini.
Lima nama yang sudah mengerucut yakni Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto, Wali Kota Surakarta Joko Widodo (Jokowi), Wakil Wali Kota Surabaya Bambang DH, anggota DPRD DKI Jakarta Boy Bernadi Sadikin, serta mantan Komandan Paspampres era Gus Dur dan Megawati, Nono Sampono.
Ketua DPC PDI Perjuangan Jakarta Pusat Cheppy T Wartono mengatakan, proses konsultasi tetap dilakukan DPC, DPD, dan DPP untuk menampung aspirasi dari arus bawah. Menurutnya, cagub dari PDIP belum diputuskan besok karena masih akan mengadakan rapat konsultasi.
”Untuk bisa mendapatkan masukan yang komprehensif dari lapangan, dan bagaimana harapan masyarakat terhadap cagub yang ada,” tandasnya.
Sementara itu, Partai Golkar menunda pengumuman cagub yang akan diusung pada Pilkada DKI Jakarta. Namun demikian, partai berlambang pohon beringin ini memastikan akan mengusung kader internal.
”Setelah melakukan pembahasan dan evaluasi selama lima tahun terakhir, Partai Golkar akan mencalonkan dari kader partainya sendiri. Nanti akan diumumkan tiga hari kemudian,” kata Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham seusai rapat pleno di Wisma Bakrie, Jalan Rasuna Said, kemarin. Ketika didesak nama yang paling dominan, mantan Ketua Umum KNPI ini mengelak.
Menurut dia, baik Tantowi Yahya maupun Alex Noerdin sama-sama berpeluang. Dalam rapat tersebut juga dibahas evaluasi terhadap kepemimpinan Fauzi Bowo selama lima tahun. Golkar menilai Fauzi kurang maksimal dalam membangun Jakarta.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menegaskan pihaknya belum memutuskan koalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang telah mengusung Alex Noerdin.
Namun demikian, dia menyatakan kemungkinan berkoalisi dengan PPP sangat besar,karena Partai Golkar yang hanya memiliki tujuh kursi DPRD DKI tidak bisa mengusung pasangan calon sendiri.
”Komunikasi dan lobi tidak disalahkan.Silakan seluruh kandidat kita yang terbaik untuk melakukan lobi supaya dapat penyawaan atau kemungkinan benih-benih koalisi,”tutur Priyo. Sejauh ini, baru Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan PPP yang sudah menetapkan cagub. PKS mengusung Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana, baik sebagai cagub maupun cawagub.
Sementara PPP memutuskan Alex Noerdin sebagai cagub. Triwisaksana atau biasa disapa Bang Sani menegaskan, menghadapi Pilkada DKI Jakarta 2012, dirinya tidak melibatkan pemodal besar.
Dia mengatakan bahwa sumber dana kampanye yang dihimpun berasal dari kocek sendiri dan simpatisan. ”Sumber dana perjuangan berasal dari kantong kita sendiri,”kata Sani.
Menurut Sani, tradisi PKS menghimpun dana kampanye berbeda dengan tradisi partaipartai lain. Dia mengatakan bahwa PKS terbiasa mengandalkan kontribusi dari kaderkader partai.(lin)
()