Gubernur DKI tak boleh tunduk pada pengusaha
A
A
A
Sindonews.com - Pemilihan gubernur (pilgub) DKI tak lama lagi dihelat. Warga Jakarta akan dihadapkan pilihan sosok calon pemimpin Ibu Kota Indonesia ini. Seperti apa sebenarnya sosok gubernur yang cocok untuk memimpin kota sebesar Jakarta ini?
Menurut Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI) Tamrin Amal Tomagola, pemimpin Jakarta adalah orang yang tidak tunduk pada pengusaha. Kata dia, cagub DKI harus bisa mengendalikan para pebisnis besar di Jakarta.
"Jangan sampai pemimpin Jakarta kedepannya tunduk kepada kepentingan pengusaha. Sebaliknya para pengusaha lah yang tunduk kepada aturan pembuat kebijakan, dalam hal ini Gubernur DKI," ujarnya ketika dihubungi Sindonews Minggu (4/3/2012).
Menurut Tamrin indikasinya kondisi itulah yang terjadi saat ini. Beberapa waktu lalu, dia sempat berbincang-bincang dengan seorang pengusaha besar di Jakarta. Dari perbicaraan itu, ternyata pengusaha itu berperan dalam pembuatan masterplan Kota Jakarta.
"Dia sebenarnya ikut dengan masterplan pembangunan DKI, tetapi karena dari pihak pemprov DKI Jakarta tidak mempunyai masterplan yang jelas, akhirnya para pengusahalah yang mengatur pembangunan di DKI," tambahnya.
Tamrin meminta agar pemimpin jangan sampai terkooptasi kepentingan pengusaha. Sebenarnya, tidak diperlukan orang yang ahli dalam bisa memimpin Jakarta. Tapi, harus mampu memanagemen anak buahnya dalam membangun Jakarta.
"Tenaga ahli cukup anak buahnya, pemimpin harus bisa mengkoordinasi dan memanagemen pembangunan di Jakarta dengan baik, itu saja," tambahnya.
Masterplan Jakarta, menurut Tamrin ada sejak jaman Gubernur Soemarno dan Gubernur Ali Sadikin.
"Sudah ada masterplan Jakarta sampai tahun 2025, ini saja yang diupdate dan diperbaharui. Karena masterplan itu, sudah cocok untuk Jakarta. Pusat pemerintahan di mana, pusat pertokoan di mana. Itu saja yang diupdate, disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan kota Jakarta sekarang dan masa depan," tambahnya.
Syarat lain tak kalah penting, pertama secara normatif memenuhi persyaratan seperti yang diatur dalam Undang-Undang.
Selain itu, syarat negarawan sangat mutlak diperlukan bagi seseorang yang hendak memimpin ibukota negara ini. "Penting bagi Gubernur DKI Jakarta untuk mempunyai sikap negarawan.Karena ini kota besar, ibukota negara. Kemampuan seorang Gubernur harus sekelas negarawan. " tambahnya.(lin)
Menurut Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI) Tamrin Amal Tomagola, pemimpin Jakarta adalah orang yang tidak tunduk pada pengusaha. Kata dia, cagub DKI harus bisa mengendalikan para pebisnis besar di Jakarta.
"Jangan sampai pemimpin Jakarta kedepannya tunduk kepada kepentingan pengusaha. Sebaliknya para pengusaha lah yang tunduk kepada aturan pembuat kebijakan, dalam hal ini Gubernur DKI," ujarnya ketika dihubungi Sindonews Minggu (4/3/2012).
Menurut Tamrin indikasinya kondisi itulah yang terjadi saat ini. Beberapa waktu lalu, dia sempat berbincang-bincang dengan seorang pengusaha besar di Jakarta. Dari perbicaraan itu, ternyata pengusaha itu berperan dalam pembuatan masterplan Kota Jakarta.
"Dia sebenarnya ikut dengan masterplan pembangunan DKI, tetapi karena dari pihak pemprov DKI Jakarta tidak mempunyai masterplan yang jelas, akhirnya para pengusahalah yang mengatur pembangunan di DKI," tambahnya.
Tamrin meminta agar pemimpin jangan sampai terkooptasi kepentingan pengusaha. Sebenarnya, tidak diperlukan orang yang ahli dalam bisa memimpin Jakarta. Tapi, harus mampu memanagemen anak buahnya dalam membangun Jakarta.
"Tenaga ahli cukup anak buahnya, pemimpin harus bisa mengkoordinasi dan memanagemen pembangunan di Jakarta dengan baik, itu saja," tambahnya.
Masterplan Jakarta, menurut Tamrin ada sejak jaman Gubernur Soemarno dan Gubernur Ali Sadikin.
"Sudah ada masterplan Jakarta sampai tahun 2025, ini saja yang diupdate dan diperbaharui. Karena masterplan itu, sudah cocok untuk Jakarta. Pusat pemerintahan di mana, pusat pertokoan di mana. Itu saja yang diupdate, disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan kota Jakarta sekarang dan masa depan," tambahnya.
Syarat lain tak kalah penting, pertama secara normatif memenuhi persyaratan seperti yang diatur dalam Undang-Undang.
Selain itu, syarat negarawan sangat mutlak diperlukan bagi seseorang yang hendak memimpin ibukota negara ini. "Penting bagi Gubernur DKI Jakarta untuk mempunyai sikap negarawan.Karena ini kota besar, ibukota negara. Kemampuan seorang Gubernur harus sekelas negarawan. " tambahnya.(lin)
()