TNI siap bantu polisi usut penyerang RSPAD
A
A
A
Sindonews.com - Penyerangan kelompok sesama etnis di Rumah Duka RSPAD Gatot Soebroto baru-baru ini cukup membuat polisi kewalahan. Buktinya, untuk menangkap para pelaku, Polda Metro Jaya meminta bantuan TNI. Alhasil, enam orang berhasil dibekuk Polisi Militer (PM) Jayakarta Angkatan Darat (AD).
"Atas permintaan Polda Metro, anggota kami dari PM Jayakarta berhasil mengamankan enam orang yang diduga pelaku pengeroyokan di RSPAD. Mereka ditangkap di Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Sabtu 24 Februari," jelas Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul kepada wartawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa (28/2/2012).
Penangkapan itu didasarkan pada gerak-gerik enam orang itu. Karena cukup mencurigakan, mereka pun digelandang dan diperiksa di Pomdam Jaya. Setelah terbukti adanya keterlibatannya mereka diserahkan ke pihak kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.
TNI juga siap jika diminta membantu pihak kepolsian mempercepat penyelesaian kasus pengeroyokan yang menyebabkan dua nyawa melayang itu. Menurut jenderal bintang dua Angkatan Laut ini, kejadian RSPAD sangat tidak terduga. Dengan peristiwa itu bukan berarti petugas kecolongan.
Memang di Rumah Duka itu hanya dijaga satpam dengan jumlah terbatas. "Jumlah satpam di sana tidak seimbang dengan jumlah penyerang itu," tuturnya. Sistem pengaman di satpam di rumah sakti tentu juga sangat berbeda dengan pengamanan di Mabes TNI.(lin)
"Atas permintaan Polda Metro, anggota kami dari PM Jayakarta berhasil mengamankan enam orang yang diduga pelaku pengeroyokan di RSPAD. Mereka ditangkap di Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Sabtu 24 Februari," jelas Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul kepada wartawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa (28/2/2012).
Penangkapan itu didasarkan pada gerak-gerik enam orang itu. Karena cukup mencurigakan, mereka pun digelandang dan diperiksa di Pomdam Jaya. Setelah terbukti adanya keterlibatannya mereka diserahkan ke pihak kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.
TNI juga siap jika diminta membantu pihak kepolsian mempercepat penyelesaian kasus pengeroyokan yang menyebabkan dua nyawa melayang itu. Menurut jenderal bintang dua Angkatan Laut ini, kejadian RSPAD sangat tidak terduga. Dengan peristiwa itu bukan berarti petugas kecolongan.
Memang di Rumah Duka itu hanya dijaga satpam dengan jumlah terbatas. "Jumlah satpam di sana tidak seimbang dengan jumlah penyerang itu," tuturnya. Sistem pengaman di satpam di rumah sakti tentu juga sangat berbeda dengan pengamanan di Mabes TNI.(lin)
()