Gagal dapat operator, Wali Kota Tangerang kembalikan buslane
A
A
A
Sindonews.com - Akibat gagal tender pengelola buslane berkali-kali. Wali Kota Tangerang Wahidin Halim (WH) patah arang. WH akan mengembalikan 10 unit buslane kepada Kementerian Perhubungan dalam waktu dekat.
"Sudah berapa kali ditender, tapi tetap saja tidak ada yang minat. Jadi, kalau memang tidak ada operator yang mau, kita balikin saja,” kata WH pada wartawan.
Selain tak ada peminat, Pemkot Tangerang juga mengaku tak memiliki anggaran untuk mensubsidi pengolaan buslane yang awalnya direncanakan beroperasi tepat hari ini, Selasa (28/2/2012), bertepatan dengan HUT Kota Tangerang ke-19.
Menurutnya, sejak buslane datang, pihaknya terus berusaha untuk mencari cara agar armada massal ini bisa berjalan. Namun demikian, banyak administrasi dan perencanaan yang harus pemerintah daerah siapkan yang hingga saat ini masih belum bisa disepakati.
“Buslane ini memang ribet, banyak administrasinya. Jangan dikira kami dikasih, lantas langsung jalan. Ini yang perlu dipahami,” ucapnya dengan gayanya yang santai.
Seperti diketahui, sekitar bulan Agustus 2011, Pemkot Tangerang menerima 10 unit bus Trans Jabodetabek. Seyogyanya kesepuluh moda transportasi masal ini akan dioperasikan pada bulan Agustus 2011. Akan tetapi karena ketidaksiapan dan belum adanya operator, maka mundur menjadi bulan September 2012.
Ternyata hingga kini, Februari 2012 Pemkot Tangerang belum mampu mendapatkan operator untuk pengelolaan buslane, hingga akhirnya diputuskan untuk dikembalikan kepada kementerian. (wbs)
"Sudah berapa kali ditender, tapi tetap saja tidak ada yang minat. Jadi, kalau memang tidak ada operator yang mau, kita balikin saja,” kata WH pada wartawan.
Selain tak ada peminat, Pemkot Tangerang juga mengaku tak memiliki anggaran untuk mensubsidi pengolaan buslane yang awalnya direncanakan beroperasi tepat hari ini, Selasa (28/2/2012), bertepatan dengan HUT Kota Tangerang ke-19.
Menurutnya, sejak buslane datang, pihaknya terus berusaha untuk mencari cara agar armada massal ini bisa berjalan. Namun demikian, banyak administrasi dan perencanaan yang harus pemerintah daerah siapkan yang hingga saat ini masih belum bisa disepakati.
“Buslane ini memang ribet, banyak administrasinya. Jangan dikira kami dikasih, lantas langsung jalan. Ini yang perlu dipahami,” ucapnya dengan gayanya yang santai.
Seperti diketahui, sekitar bulan Agustus 2011, Pemkot Tangerang menerima 10 unit bus Trans Jabodetabek. Seyogyanya kesepuluh moda transportasi masal ini akan dioperasikan pada bulan Agustus 2011. Akan tetapi karena ketidaksiapan dan belum adanya operator, maka mundur menjadi bulan September 2012.
Ternyata hingga kini, Februari 2012 Pemkot Tangerang belum mampu mendapatkan operator untuk pengelolaan buslane, hingga akhirnya diputuskan untuk dikembalikan kepada kementerian. (wbs)
()