Mobil Penasehat IPW dicoret Diam atau Mati
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah mobil Toyota Rush bernopol B 2664 MI, milik Penasehat Indonesian Police Watch(IPW) Johnson Panjaitan yang diparkir di Terminal 2 F, Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten, ditemukan penuh coretan pilok bernada ancaman.
Sisi kanan kendaraan milik Johnson bertuliskan "Diam atau mati". Diduga pelaku berusaha melakukan teror terhadap aktivis ini.
Johnson mengatakan, mobil miliknya di parkir di Terminal 2F sekira pukul 05.00 WIB, saat dirinya akan bertolak ke Singapore pada Kamis 23 Februrai 2012 kemarin. Akan tetapi, begitu kembali sekira pukul 08.00 WIB pagi ini, dia sudah mendapati mobilnya dipilok dengan nada ancaman.
"Kata saksi ada seseorang lelaki membawa pilok yang dibungkus koran melakukan pemilokan di mobil saya pukul 11.00 WIB kemarin dan saya baru tahu pagi ini saat mendarat," kata Johnson kepada wartawan di Polres Bandara Soekarno Hatta, Jumat (24/2/2012).
Dia mengaku, kerap mendapat intimidasi dari banyak pihak yang kasusnya saat ini tengah ditangani. "Beberapa waktu lalu ban mobil saya ditusuk, rumah saya dilempar kotoran dan masih banyak lagi teror," tuturnya lagi.
Dijelaskan lelaki berperawakan tinggi ini, saat ini dirinya tengah menangani beberapa kasus besar seperti mafia minyak antarnegara yang sudah dilaporkan ke KPK dan ke pergiannya ke Singapore juga berkaitan dengan investigasi hal ini. (san)
Sisi kanan kendaraan milik Johnson bertuliskan "Diam atau mati". Diduga pelaku berusaha melakukan teror terhadap aktivis ini.
Johnson mengatakan, mobil miliknya di parkir di Terminal 2F sekira pukul 05.00 WIB, saat dirinya akan bertolak ke Singapore pada Kamis 23 Februrai 2012 kemarin. Akan tetapi, begitu kembali sekira pukul 08.00 WIB pagi ini, dia sudah mendapati mobilnya dipilok dengan nada ancaman.
"Kata saksi ada seseorang lelaki membawa pilok yang dibungkus koran melakukan pemilokan di mobil saya pukul 11.00 WIB kemarin dan saya baru tahu pagi ini saat mendarat," kata Johnson kepada wartawan di Polres Bandara Soekarno Hatta, Jumat (24/2/2012).
Dia mengaku, kerap mendapat intimidasi dari banyak pihak yang kasusnya saat ini tengah ditangani. "Beberapa waktu lalu ban mobil saya ditusuk, rumah saya dilempar kotoran dan masih banyak lagi teror," tuturnya lagi.
Dijelaskan lelaki berperawakan tinggi ini, saat ini dirinya tengah menangani beberapa kasus besar seperti mafia minyak antarnegara yang sudah dilaporkan ke KPK dan ke pergiannya ke Singapore juga berkaitan dengan investigasi hal ini. (san)
()