Tak mudah bagi guru honorer sampai Istana
A
A
A
Sindonews.com - Perjuangan para guru-guru honorer untuk sampai ke Istana Negara memang tak mudah. Para guru ini mengandalkan dana dari swadaya sesama rekan guru untuk bisa sampai ke Jakarta.
Para guru serta staf tata usaha honorer dari berbagai daerah hari ini melakukan aksi di depan Istana Negara. Untuk bisa menyerukan aspirasinya di Istana, para guru ini bisa dikatakan terbilang nekad.
"Kami bisa melakukan aksi ini karena modal dari rekan-rekan guru honorer lainnya di tempat kami. Mereka memberikan sesuai dengan kemampuan mereka agar kami bisa berangkat ke Jakarta," tutur Bambang ketika berbincang dengan Sindonews, Senin (20/2/2012).
Bambang mengatakan, para guru honorer tersebut rata-rata sudah berkeluarga dan hanya memiliki penghasilan Rp150.000 dari pekerjaan mengajar. Namun, mereka ikhlas untuk memberikan sedikit dari penghasilan mereka untuk perwakilan mereka yang akan melakukan aksi di Jakarta.
"Makanya kami bertekad akan tetap bertahan apabila tuntutan kami hari ini belum dikabulkan. Kasihan mereka yang telah memberikan penghasilannya, namun tidak mendapatkan apa yang telah kita perjuangkan selama ini," pungkasnya.
Para guru honorer hari ini mengepung Istana Negara demi mendapat kejelasan nasib mereka sebagai guru yang selama bertahun-tahun hanya sebagai guru honorer.
Mereka pun berdatangan dari berbagai daerah di Indonesia seperti Tuban, Lampung, Bantul dan masih banyak daerah lainnya ingin mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk segera menandatangi peraturan pemerintah mengenai guru honorer.(azh)
Para guru serta staf tata usaha honorer dari berbagai daerah hari ini melakukan aksi di depan Istana Negara. Untuk bisa menyerukan aspirasinya di Istana, para guru ini bisa dikatakan terbilang nekad.
"Kami bisa melakukan aksi ini karena modal dari rekan-rekan guru honorer lainnya di tempat kami. Mereka memberikan sesuai dengan kemampuan mereka agar kami bisa berangkat ke Jakarta," tutur Bambang ketika berbincang dengan Sindonews, Senin (20/2/2012).
Bambang mengatakan, para guru honorer tersebut rata-rata sudah berkeluarga dan hanya memiliki penghasilan Rp150.000 dari pekerjaan mengajar. Namun, mereka ikhlas untuk memberikan sedikit dari penghasilan mereka untuk perwakilan mereka yang akan melakukan aksi di Jakarta.
"Makanya kami bertekad akan tetap bertahan apabila tuntutan kami hari ini belum dikabulkan. Kasihan mereka yang telah memberikan penghasilannya, namun tidak mendapatkan apa yang telah kita perjuangkan selama ini," pungkasnya.
Para guru honorer hari ini mengepung Istana Negara demi mendapat kejelasan nasib mereka sebagai guru yang selama bertahun-tahun hanya sebagai guru honorer.
Mereka pun berdatangan dari berbagai daerah di Indonesia seperti Tuban, Lampung, Bantul dan masih banyak daerah lainnya ingin mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk segera menandatangi peraturan pemerintah mengenai guru honorer.(azh)
()