Puluhan anak buah John Kei kepung RS Polri
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan anak Buah John Kei sambangi Rumah Sakit Polri mereka ingin memastikan keadaan John Kei, pasca penangkapan di kamar 501 Hotel C'One, Pulomas, Jakarta Timur, Jumat 17 Febuari 2012. Polisi menembak kaki kiri John Kei.
Berdasarkan pantau Sindonews, di RS Polri jumlah anak buah John Kei lebih banyak dari petugas polri yang berjaga. Puluhan anak buah John Kei, sangat menyayangkan cara polisi menangkap John. Mereka sangat kecewa.
"Kami mau menjenguk abang kami. Kami hanya ingin memastikan keadan abang kami," ujar kerabat yang juga anak buah John Kei Nus Refra, di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur, Minggu (19/2/2012).
"Dengan peristiwa ini saya sangat menghawatirkan. Kalau dia salah ya harus melalui surat panggilan, ada aturan mainnya. Kalau dia dikenakan sanksi harus ada suratnya, harus ada jalur hukumnya, jangan sewenang-wenang," kata Nus.
Nus mengatakan, seharusnya, penangkapan itu disertai surat dan bukti. "Harusnya ada perintah, buktikan keterlibatan dia," katanya.
Namun para anak buah John Key dilarang masuk ke ruangan di mana dia dirawat. Akhirnya mereka hanya menunggu di bagian samping dan depan rumah Sakit Polri. Bahkan jumlah mereka terus bertambah, sehingga saat ini RS Polri lebih di dominasi anak buah John Kei ketimbang jumlah pasukan polisi yang berjaga.
Seperti diketahui, Sebuah timah panas tepat bersarang di betis kanan John Refra alias John Key. Polisi melepas tembakan karena John berusaha melarikan diri saat disergap di Hotel C'One, Pulomas, Jakarta Timur Jumat malam. Penangkapan ini diduga terkait kasus pembunuhan pengusaha peleburan besi PT Sanex Steel Indonesia.
Tan Harry Tantono, demikian nama pengusaha itu. Pada Kamis, 26 Januari 2012, tubuhnya ditemukan bersimbah darah tanpa nyawa di sebuah sofa kamar hotel Swiss-belhotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat. (wbs)
Berdasarkan pantau Sindonews, di RS Polri jumlah anak buah John Kei lebih banyak dari petugas polri yang berjaga. Puluhan anak buah John Kei, sangat menyayangkan cara polisi menangkap John. Mereka sangat kecewa.
"Kami mau menjenguk abang kami. Kami hanya ingin memastikan keadan abang kami," ujar kerabat yang juga anak buah John Kei Nus Refra, di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur, Minggu (19/2/2012).
"Dengan peristiwa ini saya sangat menghawatirkan. Kalau dia salah ya harus melalui surat panggilan, ada aturan mainnya. Kalau dia dikenakan sanksi harus ada suratnya, harus ada jalur hukumnya, jangan sewenang-wenang," kata Nus.
Nus mengatakan, seharusnya, penangkapan itu disertai surat dan bukti. "Harusnya ada perintah, buktikan keterlibatan dia," katanya.
Namun para anak buah John Key dilarang masuk ke ruangan di mana dia dirawat. Akhirnya mereka hanya menunggu di bagian samping dan depan rumah Sakit Polri. Bahkan jumlah mereka terus bertambah, sehingga saat ini RS Polri lebih di dominasi anak buah John Kei ketimbang jumlah pasukan polisi yang berjaga.
Seperti diketahui, Sebuah timah panas tepat bersarang di betis kanan John Refra alias John Key. Polisi melepas tembakan karena John berusaha melarikan diri saat disergap di Hotel C'One, Pulomas, Jakarta Timur Jumat malam. Penangkapan ini diduga terkait kasus pembunuhan pengusaha peleburan besi PT Sanex Steel Indonesia.
Tan Harry Tantono, demikian nama pengusaha itu. Pada Kamis, 26 Januari 2012, tubuhnya ditemukan bersimbah darah tanpa nyawa di sebuah sofa kamar hotel Swiss-belhotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat. (wbs)
()