Polda kesulitan bongkar penjualan senpi gelap

Kamis, 16 Februari 2012 - 09:36 WIB
Polda kesulitan bongkar...
Polda kesulitan bongkar penjualan senpi gelap
A A A
Sindonews.com - Kepolisian Daerah Metro Jaya kesulitan membongkar sindikat penjualan senjata api gelap. Keberadaan senjata api ilegal ini kerap dipergunakan pelaku kejahatan dalam menjalankan aksinya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, sejumlah aksi kejahatan di wilayah Polda Metro Jaya ditengarai menggunakan senjata api rakitan.

Senjata api ini dipergunakan untuk memudahkan pelaku kejahatan menjalankan aksinya. Selain senjata api rakitan, dari hasil penyelidikan, pelaku kejahatan di Jakarta dan sekitarnya juga menggunakan senjata api pabrikan.

Kombes Rikwanto menuturkan, hasil penangkapan yang kami lakukan, 80 persem penjahat menggunakan senjata api rakitan dan 20 persen senjata api pabrikan yang tidak terdaftar.

Menurutnya, senjata pabrikan banyak beredar di pasar gelap. Senjata-senjata ini berasal dari luar negeri yang sengaja dimasukkan ke Indonesia.

“Kami kesulitan membongkar sindikat peredaran senjata ilegal tersebut.Kepolisian masih terus mencari lokasi pasar gelap yang menjual senjata pabrikan ,”ungkapnya.

Namun, Polda Metro Jaya terus berupaya menekan angka kriminalitas terutama penggunaan senjata api rakitan dan ilegal.

Polda Metro Jaya, kata dia, sejak 4 Januari hingga awal Februari ini telah menyita 20 pucuk senjata api yang terdiri atas 9 senjata api rakitan, 1 senjata api organik, dan 10 air softgundalam Operasi Berantas Jaya.

Selain menyita senjata api, Operasi Berantas Jaya ini juga menyita 25 senjata tajam, 56 sepeda motor, 651 botol minuman keras, dan 67 ponsel hasil kejahatan.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tony Harmanto mengatakan bahwa pihaknya saat ini memfokuskan untuk melakukan pemberantasan kejahatan jalanan.

Jenis kejahatan jalanan memang sangat dekat dengan masyarakat, seperti pencopetan, pencurian spion mobil, pencurian dengan modus pecah kaca,pencurian kendaraan bermotor, pencurian dengan pemberatan dan kekerasan, penganiayaan, dan debt collector.

“Kami fokuskan kejahatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ujarnya. Dengan operasi ini, pihaknya berharap masyarakat akan lebih merasa aman beraktivitas di Jakarta.(lin)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0586 seconds (0.1#10.140)