FPI tak mau pergi dari Kalteng

Rabu, 15 Februari 2012 - 17:58 WIB
FPI tak mau pergi dari...
FPI tak mau pergi dari Kalteng
A A A
Sindonews.com – Front Pembela Islam (FPI) mengaku tak gentar dengan ancaman suku Dayak di Kalimantan Tengah yang sempat menolak ormas tersebut saat akan mendeklarasikan diri. Meski sudah dipukul mundur saat akan mendarat di Bandara Cilik Riwut, hal itu tak membuat FPI jera.

Hal itu ditegaskan Ketua FPI Depok Habib Idrus Al Gadhri yang mengungkapkan, mereka terus berkonsolidasi untuk tetap membangun jaringan dan mendeklarasikan diri di Kalteng. Dia pun menilai media terlalu membesar-besarkan jumlah suku Dayak yang menentang FPI.

“Kami ke sana kan atas permintaan pihak FPI sana, bukan dari DPP. Katanya minta diresmikan, karena di sana butuh FPI sebab banyak rakyat dizalimi oleh pemerintah setempat. Saya ambil contoh kasus Mesuji, banyak kasus tanah diambil. Kalau kami datang ke sana justru pemerintahnya terusik, intinya pemerintah Kalteng takut kebobrokan terkuak, lagian hanya ratusan kok yang menolak, jangan dibesar-besarkan,” tegasnya kepada wartawan, Rabu (15/2/2012).

Idrus menegaskan, penolakan tersebut bukan terkait urusan agama. Namun Idrus menilai penolakan yang berdasarkan sikap anarkis FPI, adalah alasan yang dibuat-buat.

“Bukan urusan agama, kalau katanya anarkis itu kan alasan yang dibuat-buat. Kami jelas akan tetap bentuk FPI di sana. Selama ini kan yang diekspos hanya saat kami gebukin dan memukul saja, jadi terkesan anarkis,” tuturnya.

Saat hendak mendarat di Bandara Tjilik Riwut, di dalam pesawat terdapat Sekjen, Wasekjen, serta panglima laskar FPI. Idrus bahkan menuding polisi sengaja membiarkan kerusuhan itu terjadi. “Mustahil saat itu polisi enggak tahu, hanya dijaga puluhan orang, jadi sudah direkayasa semua,” tandasnya. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0527 seconds (0.1#10.140)