Banjir Tangerang, 2.500 orang masih mengungsi
A
A
A
Sindonews.com - Banjir yang terjadi di Rw 7 dan 8, Perumahan Total Persada, Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang hingga, Senin (13/2/2012) belum surut. Ketinggian air hanya berkurang 20 cm dari sebelumnya yang mencapai dua meter.
"Hingga saat ini masih ada 2.500 jiwa yang masih mengungsi di ruang SD dan Masjid yang lokasinya lebih tinggi, tapi masih ada juga korban yang tak mau meninggalkan rumah dan memilih bertahan di lantai dua rumah mereka," kata Danramil Kapten Infanteri Rohani pada wartawan, di posko siaga Tangerang, Senin (13/2/2012).
Ditambahkan dia, bila ketinggian air naik lagi, pihaknya akan segera melakukan evakuasi terhadap mereka yang membandel bertahan di lantai dua rumah mereka. Karena, dikhawatirkan akan terserang penyakit dan kesulitan logistik bila tetap bertahan dalam lokasi banjir.
"Masih ada sekitar 100 orang yang bertahan dengan alasan menjaga harta bendanya. Untuk itu kami bersama-sama dengan Tagana dan Damkar siap siaga bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," terangnya.
Untuk saat ini, kebutuhan logistik diposko cukup untuk beberapa hari kedepan, hanya saja logistik yang masuk masih berupa indomie, beras dan telur. "Dapur umum membutuhkan sayur-sayuran untuk memenuhi konsumsi pengungsi, kami berharap para penyumbang dapat mengirimkan bantuan sayur-sayuran," jelasnya.
Untuk diketahui Banjir merendam 8 RT di perumahan ini. Masing-masing di RW 7 dan RW 8. Ada sekitar 400 rumah yang terendam. Hingga saat ini banjir masih sedagu orang dewasa. (san)
"Hingga saat ini masih ada 2.500 jiwa yang masih mengungsi di ruang SD dan Masjid yang lokasinya lebih tinggi, tapi masih ada juga korban yang tak mau meninggalkan rumah dan memilih bertahan di lantai dua rumah mereka," kata Danramil Kapten Infanteri Rohani pada wartawan, di posko siaga Tangerang, Senin (13/2/2012).
Ditambahkan dia, bila ketinggian air naik lagi, pihaknya akan segera melakukan evakuasi terhadap mereka yang membandel bertahan di lantai dua rumah mereka. Karena, dikhawatirkan akan terserang penyakit dan kesulitan logistik bila tetap bertahan dalam lokasi banjir.
"Masih ada sekitar 100 orang yang bertahan dengan alasan menjaga harta bendanya. Untuk itu kami bersama-sama dengan Tagana dan Damkar siap siaga bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," terangnya.
Untuk saat ini, kebutuhan logistik diposko cukup untuk beberapa hari kedepan, hanya saja logistik yang masuk masih berupa indomie, beras dan telur. "Dapur umum membutuhkan sayur-sayuran untuk memenuhi konsumsi pengungsi, kami berharap para penyumbang dapat mengirimkan bantuan sayur-sayuran," jelasnya.
Untuk diketahui Banjir merendam 8 RT di perumahan ini. Masing-masing di RW 7 dan RW 8. Ada sekitar 400 rumah yang terendam. Hingga saat ini banjir masih sedagu orang dewasa. (san)
()