Marak kecelakaan, Kemenhub kurang tanggap

Senin, 13 Februari 2012 - 11:10 WIB
Marak kecelakaan, Kemenhub...
Marak kecelakaan, Kemenhub kurang tanggap
A A A


Sindonews.com - Kecelakaan transportasi umum ternyata tidak luput dari kaca mata masyarakat belakangan ini, belum selesai pemasalahan satu, sudah dialihkan ke permasalahan berikutnya yang juga menelan koban jiwa dalam jumlah banyak. Dimana sebenarnya letak kesalahannya?

Anggota Komisi V DPR RI Yudi Widiana mengatakan, persoalan transportasi umum adalah menyangkit Dua spectrum, yakni makro dan mikro.

"Persoalan ini menyangkut dua spectrum, yang pertama adalah makro yaitu pembuat kebijakan dalam hal ini adalah Kementerian Perhubungan yang untuk saat ini saya nilai kurang tanggap. Bahkan cenderung diam saja dengan kondisi seperti ini," ujarnya kepada Sindonews seusai manghadiri acara Sindo Hot Topic, Sindo Radio, di Apple Tree Cafe, Jakarta, Senin (13/2/2012).

Selain itu, Yudi menambahkan, bahwa Kementerian Perhubungan selaku regulator tidak menciptakan terobosan dalam programnya.

"Harus ada terobosan program, jangan hanya copy paste saja karena masalah ini kan sudah dari dulu. harusnya ada antisipasi dari awal sehingga kondisi seperti ini bisa diminimalisir. Misalnya untuk sanksi operator yang melakukan kesalahan fatal seperti bus yang kemarin, cabut saja trayeknya," paparnya.

Pada tahap mikro Yudi menjelaskan bahwa ini lebih kepada pihak operator dalam hal ini adalah perusahaan beserta para pengendaranya.

"Kalau sifatnya mikro kan bisa pengendara ataupun perusahaannya, jadi kalau bagi pihak ini lebih ditekan untuk menaati peraturan yang sudah ditetapkan karena ini masalah nyawa manusia, jadi harap diperhatikan," tambahnya.

Di tempat yang sama, Ketua Forum Transportasi Udara, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Suharto Abdul Majid mengatakan, harus ada penekanan pada persoalan implementasi peraturan dan mesti diperbaiki kedepannya.

"Laksanakan saja dengan sungguh-sungguh soal undang-undang penerbangan yang sudah ada, karena itu sangat bisa meperkecil tingkat kecelakaan," tegasnya.

Suharto sangat menyayangkan kelemahan kita dalam pelaksaanaan pengawasan dan pengendalian. "Kita biasa bagus dalam merumus dan menggodok undang-undang, tapi biasanya lalai dalam hal implementasi khususnya untuk pengendalian dan pengawasan. Dan sekarang tekankan begini saja, 'you ada undang-undang, you harus turutin saja', itu insya Allah bagus," pungkasnya. (bro)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0991 seconds (0.1#10.140)