Selesaikan konflik agama dengan dialog
A
A
A
Sindonews.com - Setiap orang harus menghormati kearifan lokal, untuk menghormati setiap perbedaan.
Uangkapan itu disampaikan Ketua Majelis Permusawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kemas saat menanggapi pertanyaan wartawan mengenai penolakan masyarakat adat di Palangkaraya terhadap Front Pembela Islam (FPI)
"Setiap tempat itu harus punya kearifan lokal. Kearifan lokal harus dihormati setiap orang, siapa pun tanpa kecuali," tegas Taufiq di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Minggu (12/2/2012).
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menekankan, penyelesaikan kekerasan hanya bisa dilakukan dengan cara dialog.
"Cuma dialog saja yang bisa selesaikan semua keadaan ini. Semua harmoninya harus ada. Kalau harmoninya tidak ada, simfoninya tak ada. Jadi dialog harus ada dialog," tukas Taufiq.(azh)
Uangkapan itu disampaikan Ketua Majelis Permusawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kemas saat menanggapi pertanyaan wartawan mengenai penolakan masyarakat adat di Palangkaraya terhadap Front Pembela Islam (FPI)
"Setiap tempat itu harus punya kearifan lokal. Kearifan lokal harus dihormati setiap orang, siapa pun tanpa kecuali," tegas Taufiq di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Minggu (12/2/2012).
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menekankan, penyelesaikan kekerasan hanya bisa dilakukan dengan cara dialog.
"Cuma dialog saja yang bisa selesaikan semua keadaan ini. Semua harmoninya harus ada. Kalau harmoninya tidak ada, simfoninya tak ada. Jadi dialog harus ada dialog," tukas Taufiq.(azh)
()