10 jam evakuasi korban bus Kurnia Bakti
A
A
A
Sindonews.com - Kecelakaan maut melibatkan bus Karunia Bakti dan bus Doa Ibu serta sejumlah mobil pribadi dan angkot di Jalan Cisarua Puncak Bogor KM 5 masih menjadi buah bibir warga sekitar. Terutama masyarakat di lokasi yang sempat melakukan pertolongan para korban.
Ketika itu, sekira pukul 18.15 WIB dari arah berlawanan bus Karunia Bakti jurusan Garut-Jakarta tiba-tiba menabrak badan bus Doa Ibu, tak itu saja bus juga menabrak motor dan 10 mobil serta satu angkot. Saking kencangnya laju bus itupun akhirnya terjun ke bawah badan jalan dengan kedalaman 10 meter setelah lebih dulu menabrak warung bakso.
Bus mendarat di halaman Villa Sailendra dalam kondisi rusak parah. Sedangkan penumpang di dalam bus itu sebagian diantaranya tewas seketika dan beberapa luka parah.
Sofyan (35) salah satu saksi mata mengaku melihat langsung bus Karunia Bakti itu terbang dan mendarat di depan Villa Syailendra, persis di dekat kolam. Saat itu penjaga villa ini sedang berada di dalam villa itu. Dia keluar dari ruangan setelah mendengar kegaduhan. Tabrakan itu terjadi begitu cepat, setelah menghantam beberapa mobil, kemudian bus terlempar.
"Saya tidak hanya melihat, saya langsung ikut evakuasi. Ada 14 orang kami evakuasi dari dalam bus yang kondisinya sudah parah," kata Syofan, ketika berbincang dengan Sindo Radio, Sabtu (11/2/2012).
Korban tidak hanya dari penumpang bus Karunia Bakti, tapi juga pengendara mobil Dihatsu Xenia serta penjual bakso. "Penjual bakso juga ikut jadi korban, dia dilarikan ke rumah sakit terdekat bersama korban lainnya.
Banyaknya korban dan macetnya arus lalu lintas menyebabkan evakuasi itu berlangsung cukup lama. "Saya ikut mengevakuasi semua korban baik yang meninggal atau luka-luka sampai pukul 05.00 WIB pagi. Saat itu, kondisi jalan benar-benar macet total," ceritanya mengenang.
Untuk memudahkan proses evakuasi pihak kepolisian terpaksa menutup arus lalu lintas Bogor beberapa jam. Pada malam itu pula, Polda Jawa Barat (Jabar) turun melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan berupaya mengindentifikasi dan mendata para korban.(lin)
Ketika itu, sekira pukul 18.15 WIB dari arah berlawanan bus Karunia Bakti jurusan Garut-Jakarta tiba-tiba menabrak badan bus Doa Ibu, tak itu saja bus juga menabrak motor dan 10 mobil serta satu angkot. Saking kencangnya laju bus itupun akhirnya terjun ke bawah badan jalan dengan kedalaman 10 meter setelah lebih dulu menabrak warung bakso.
Bus mendarat di halaman Villa Sailendra dalam kondisi rusak parah. Sedangkan penumpang di dalam bus itu sebagian diantaranya tewas seketika dan beberapa luka parah.
Sofyan (35) salah satu saksi mata mengaku melihat langsung bus Karunia Bakti itu terbang dan mendarat di depan Villa Syailendra, persis di dekat kolam. Saat itu penjaga villa ini sedang berada di dalam villa itu. Dia keluar dari ruangan setelah mendengar kegaduhan. Tabrakan itu terjadi begitu cepat, setelah menghantam beberapa mobil, kemudian bus terlempar.
"Saya tidak hanya melihat, saya langsung ikut evakuasi. Ada 14 orang kami evakuasi dari dalam bus yang kondisinya sudah parah," kata Syofan, ketika berbincang dengan Sindo Radio, Sabtu (11/2/2012).
Korban tidak hanya dari penumpang bus Karunia Bakti, tapi juga pengendara mobil Dihatsu Xenia serta penjual bakso. "Penjual bakso juga ikut jadi korban, dia dilarikan ke rumah sakit terdekat bersama korban lainnya.
Banyaknya korban dan macetnya arus lalu lintas menyebabkan evakuasi itu berlangsung cukup lama. "Saya ikut mengevakuasi semua korban baik yang meninggal atau luka-luka sampai pukul 05.00 WIB pagi. Saat itu, kondisi jalan benar-benar macet total," ceritanya mengenang.
Untuk memudahkan proses evakuasi pihak kepolisian terpaksa menutup arus lalu lintas Bogor beberapa jam. Pada malam itu pula, Polda Jawa Barat (Jabar) turun melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan berupaya mengindentifikasi dan mendata para korban.(lin)
()