Menhub minta pilot dipecat
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan meminta maskapai penerbangan segera memecat pilot yang terbukti mengonsumsi narkoba dan obat-obat terlarang.
Menurut Menhub, pemecatan merupakan kewenangan perusahaan. ”Saya harapkan dari maskapai itu yang akan memecatnya. Jika tidak ditindak tegas, kami akan panggil (maskapainya) karena ini menyangkut keselamatan penumpang,” kata EE Mangindaan di Jayapura, Papua, kemarin.
Izin terbang bagi pilot yang terbukti mengonsumsi narkoba, menurut dia,harus dicabut dan dilarang menerbangkan pesawat lagi. Tindakan tegas ini sebagai efek jera dan peringatan bagi pilot lainnya. Mangindaan menambahkan, sebelumnya pemerintah juga menandatangani kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk antisipasi narkoba dalam sektor transportasi. Antisipasi narkoba tidak hanya terdapat pada pesawat, tapi juga untuk moda transportasi lain baik itu laut, darat, maupun kereta api.
Pilot Lion Air Sjaiful Salam (44) ditangkap karena mengonsumsi sabu-sabu di kamar 2109 Hotel Garden Palace, Surabaya, Sabtu (4/2). Penangkapan ini terjadi 2,5 jam sebelum dia menerbangkan pesawat dari Surabaya menuju Makassar. Sebelumnya dua pilot Lion Air juga ditangkap aparat dalam kasus yang sama, yakni Hanum Adhyaksa ditangkap di kamar karaoke Grand Clarion Makassar, Selasa 10 Januari dan Muhammad Nasri bersama rekannya, Husni Thamrin (kopilot) dan Imron, ditangkap di Apartemen The Colour, Modernland, Kota Tangerang pada pertengahan 2011.
Berdasar hasil pemeriksaan BNN, Hanum dan Sjaiful sudah mengonsumsi sabusabu sejak dua tahun lalu serta sudah menjadi gaya hidup. Kepala Humas BNN Kombes Pol Sumirat Dwiyanto mengatakan, pihaknya masih mendalami keterangan dari Sjaiful Salam. Menurut dia, pihaknya terus melakukan penyidikan terhadap berbagai pengakuan Sjaiful. ”Masih didalami,” ujarnya.
Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN Brigjen Pol Benny Mamoto mengungkapkan, Sjaiful dan Hanum memiliki langganan pemasok sabu. Kini BNN berupaya mengungkap identitas si pemasok.
”Dia bukan pemasok khusus pilot, dia juga memasarkannya kepada masyarakat umum,” ungkapnya.
Benny mengungkapkan, dari keterangannya, Sjaiful mengonsumsi sabu untuk daya vitalitas tubuh. Sjaiful dan Hanum juga pernah mengonsumsi sabu bersama-sama.
Namun, BNN belum bisa memastikan apakah keduanya hanya sebagai pengguna atau pengedar. Menurut Benny, setiap keterangan dari Sjaiful akan terus didalami penyidik. Di bagian lain, Kepala Badan Narkotika Provinsi (BNP) Bali Gusti Ketut Budiarta mengatakan, pihaknya sedang mendalami dan mempelajari kemungkinan jaringan pilot pengguna narkoba yang melakukan penerbangan ke Pulau Dewata.
”Khususnya di Bali, kami sedang mempelajari data yang diberikan Badan Narkotika Nasional (BNN) tentang data-data pilot yang terindikasi menggunakan narkoba. Jangan sampai mereka ini justru dijadikan alat dan Bali cukup rawan karena banyak penerbangan yang masuk ke sini,” kata Budiarta di Denpasar.
Budiarta menambahkan, BNN dan BNP Bali sedang mendalami jaringan narkoba karena jangan sampai para pilot serta pramugari dijadikan kurir. ”Mereka mempunyai jalur spesial untuk masuk dan keluar bandara yang sedikit pemeriksaan. Ini harus diwaspadai,” katanya.
Menurut Menhub, pemecatan merupakan kewenangan perusahaan. ”Saya harapkan dari maskapai itu yang akan memecatnya. Jika tidak ditindak tegas, kami akan panggil (maskapainya) karena ini menyangkut keselamatan penumpang,” kata EE Mangindaan di Jayapura, Papua, kemarin.
Izin terbang bagi pilot yang terbukti mengonsumsi narkoba, menurut dia,harus dicabut dan dilarang menerbangkan pesawat lagi. Tindakan tegas ini sebagai efek jera dan peringatan bagi pilot lainnya. Mangindaan menambahkan, sebelumnya pemerintah juga menandatangani kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk antisipasi narkoba dalam sektor transportasi. Antisipasi narkoba tidak hanya terdapat pada pesawat, tapi juga untuk moda transportasi lain baik itu laut, darat, maupun kereta api.
Pilot Lion Air Sjaiful Salam (44) ditangkap karena mengonsumsi sabu-sabu di kamar 2109 Hotel Garden Palace, Surabaya, Sabtu (4/2). Penangkapan ini terjadi 2,5 jam sebelum dia menerbangkan pesawat dari Surabaya menuju Makassar. Sebelumnya dua pilot Lion Air juga ditangkap aparat dalam kasus yang sama, yakni Hanum Adhyaksa ditangkap di kamar karaoke Grand Clarion Makassar, Selasa 10 Januari dan Muhammad Nasri bersama rekannya, Husni Thamrin (kopilot) dan Imron, ditangkap di Apartemen The Colour, Modernland, Kota Tangerang pada pertengahan 2011.
Berdasar hasil pemeriksaan BNN, Hanum dan Sjaiful sudah mengonsumsi sabusabu sejak dua tahun lalu serta sudah menjadi gaya hidup. Kepala Humas BNN Kombes Pol Sumirat Dwiyanto mengatakan, pihaknya masih mendalami keterangan dari Sjaiful Salam. Menurut dia, pihaknya terus melakukan penyidikan terhadap berbagai pengakuan Sjaiful. ”Masih didalami,” ujarnya.
Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN Brigjen Pol Benny Mamoto mengungkapkan, Sjaiful dan Hanum memiliki langganan pemasok sabu. Kini BNN berupaya mengungkap identitas si pemasok.
”Dia bukan pemasok khusus pilot, dia juga memasarkannya kepada masyarakat umum,” ungkapnya.
Benny mengungkapkan, dari keterangannya, Sjaiful mengonsumsi sabu untuk daya vitalitas tubuh. Sjaiful dan Hanum juga pernah mengonsumsi sabu bersama-sama.
Namun, BNN belum bisa memastikan apakah keduanya hanya sebagai pengguna atau pengedar. Menurut Benny, setiap keterangan dari Sjaiful akan terus didalami penyidik. Di bagian lain, Kepala Badan Narkotika Provinsi (BNP) Bali Gusti Ketut Budiarta mengatakan, pihaknya sedang mendalami dan mempelajari kemungkinan jaringan pilot pengguna narkoba yang melakukan penerbangan ke Pulau Dewata.
”Khususnya di Bali, kami sedang mempelajari data yang diberikan Badan Narkotika Nasional (BNN) tentang data-data pilot yang terindikasi menggunakan narkoba. Jangan sampai mereka ini justru dijadikan alat dan Bali cukup rawan karena banyak penerbangan yang masuk ke sini,” kata Budiarta di Denpasar.
Budiarta menambahkan, BNN dan BNP Bali sedang mendalami jaringan narkoba karena jangan sampai para pilot serta pramugari dijadikan kurir. ”Mereka mempunyai jalur spesial untuk masuk dan keluar bandara yang sedikit pemeriksaan. Ini harus diwaspadai,” katanya.
()