Rutan Polsek Cempaka putih overload
A
A
A
Sindonews.com - Pihak kepolisian hingga siang ini masih melakukan pengejaran terhadap tahanan yang lari dari sel Polsek Cempaka Putih Jakarta. Pengejaran menuju daerah-daerah yang diprediksi menjadi tempat pelarian mereka.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, pihaknya masih meneliti penyebab kaburnya 12 tahanan itu dari sel. Setelah dilakukan penelitian kaburnya tahanan disinyalir karena ruangan terlalu sempit. Sel seharusnya ditempati lima atau enam orang ini melebihi kapasistas.
Rikwanto menjelaskan di Polsek Cempaka Putih terdapat tiga sel. Tiap sel semestinya dihuni lima atau enam orang. Tapi yang terjadi satu sel diisi dua kali lipat. "Memang sih, biasanya satu sel itu dihuni lima sampai enam tahanan. Ini kan 12 tahanan," ujarnya kepada wartawan di Mapolda Metrojaya, Selasa (7/2/2012).
Dia menambahkan, seharusnya pihak polsek tak menampung jumlah tahanan yang melebihi kapasitas. Tidak ada faktor lain kecuali sempitnya ruangan. Sebab, aspek yang ada di kantor polsek itu cukup aman. "Temboknya masih kuat, teralisnya tak ada yang karatan, pintu juga masih layak," ungkapnya.
Menurutnya, pihak Polsek juga telah melakukan perawatan secara rutin. Ada anggaran khusus untuk perawat gedung Polsek itu. Dari sisi keamanan, Rumah Tahanan (Rutan) itu juga masih layak. Selain itu, dalam ganti shift penjaga Rutan Mapolsek juga dilakukan tiap 12 jam sekali.
Jadi kesimpulannya, tidak ada faktor lain kecuali karena ruangan sempit. "Saat penggenatian shift itu, penjaga yang sebelumnya memberikan data terakhir seperti jumlah tahanan, kondisinya dan sebagainya," tukasnya.
Seperti diketahui sebanyak 12 tahanan melarikan diri, dini hari tadi, Selasa 7 Februari 2012. Mereka adalah Andre Julius, Eko Prihatin, Ibrahim, Agus, Suwardi, Toni Rahman, Suprapto, Ocky Inka, Agus Win Suprio, Aji Tri, Harri, dan Angga. Dari 12 itu polisi berhasil menangkap dua tahanan Agus dan suwardi dan sisanya masih dalam pengejaran.
Dua orang itu ditangkap di rumah masing-masing. 10 tahanan yang masih kabur tersebut terdiri dari tersangka kasus narkoba, pencurian kendaraan bermotor dan juga copet."Agus ditangkap di rumahnya daerah Margahayu Bekasi. Sedangkan Suwardi ditangkap di daerah Tanjung Priuk," ujar Rikwanto. (lin)
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, pihaknya masih meneliti penyebab kaburnya 12 tahanan itu dari sel. Setelah dilakukan penelitian kaburnya tahanan disinyalir karena ruangan terlalu sempit. Sel seharusnya ditempati lima atau enam orang ini melebihi kapasistas.
Rikwanto menjelaskan di Polsek Cempaka Putih terdapat tiga sel. Tiap sel semestinya dihuni lima atau enam orang. Tapi yang terjadi satu sel diisi dua kali lipat. "Memang sih, biasanya satu sel itu dihuni lima sampai enam tahanan. Ini kan 12 tahanan," ujarnya kepada wartawan di Mapolda Metrojaya, Selasa (7/2/2012).
Dia menambahkan, seharusnya pihak polsek tak menampung jumlah tahanan yang melebihi kapasitas. Tidak ada faktor lain kecuali sempitnya ruangan. Sebab, aspek yang ada di kantor polsek itu cukup aman. "Temboknya masih kuat, teralisnya tak ada yang karatan, pintu juga masih layak," ungkapnya.
Menurutnya, pihak Polsek juga telah melakukan perawatan secara rutin. Ada anggaran khusus untuk perawat gedung Polsek itu. Dari sisi keamanan, Rumah Tahanan (Rutan) itu juga masih layak. Selain itu, dalam ganti shift penjaga Rutan Mapolsek juga dilakukan tiap 12 jam sekali.
Jadi kesimpulannya, tidak ada faktor lain kecuali karena ruangan sempit. "Saat penggenatian shift itu, penjaga yang sebelumnya memberikan data terakhir seperti jumlah tahanan, kondisinya dan sebagainya," tukasnya.
Seperti diketahui sebanyak 12 tahanan melarikan diri, dini hari tadi, Selasa 7 Februari 2012. Mereka adalah Andre Julius, Eko Prihatin, Ibrahim, Agus, Suwardi, Toni Rahman, Suprapto, Ocky Inka, Agus Win Suprio, Aji Tri, Harri, dan Angga. Dari 12 itu polisi berhasil menangkap dua tahanan Agus dan suwardi dan sisanya masih dalam pengejaran.
Dua orang itu ditangkap di rumah masing-masing. 10 tahanan yang masih kabur tersebut terdiri dari tersangka kasus narkoba, pencurian kendaraan bermotor dan juga copet."Agus ditangkap di rumahnya daerah Margahayu Bekasi. Sedangkan Suwardi ditangkap di daerah Tanjung Priuk," ujar Rikwanto. (lin)
()