Polisi siap antisipasi aksi buruh
A
A
A
Sindonews.com - Menyikapi ancaman demonstrasi besar-besaran buruh pada 9 Januari 2012 mendatang, pihak kepolisian mengaku siap untuk mengantisipasi hal tersebut.
Namun, di sisi lain, pihak kepolisian juga menyayangkan akan tindakan yang dinilai akan mengganggu ketertiban umum tersebut.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Untung S Rajab menuturkan, dirinya sebagai pihak yang berwenang atas penegakan hukum di wilayahnya mengaku tidak melarang akan adanya aksi unjuk rasa dengan syarat harus sesuai aturan yang berlaku.
"Unjuk rasa itu boleh-boleh saja dan saya tidak melarang, tapi itu ada aturannya," ujar IrjenPol Untung S Rajab di Mapolda Metro Jaya kepada wartawan, Jumat (3/2/2012).
Untung juga mengatakan, agar para demonstran bisa menyampaikan aspirasi dengan cara baik-baik dan tidak harus melakukan pengrusakan atau juga menganggu ketertiban umum. Selain itu, Untung juga menyarankan agar para demonstran tidak memaksakan kehendaknya pribadi dengan cara-cara yang tidak mematuhi aturan.
"Indonesia dibangun dengan darah dan nyawa bukan dengan hadiah. Kita sudah merdeka malah dirusak seperti ini. Kita negara demokrasi boleh beda pendapat tapi jangan merusak seperti ini jangan memaksa kehendaklah. Negara untuk semuanya bukan untuk segelintir orang," tandasnya.(azh)
Namun, di sisi lain, pihak kepolisian juga menyayangkan akan tindakan yang dinilai akan mengganggu ketertiban umum tersebut.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Untung S Rajab menuturkan, dirinya sebagai pihak yang berwenang atas penegakan hukum di wilayahnya mengaku tidak melarang akan adanya aksi unjuk rasa dengan syarat harus sesuai aturan yang berlaku.
"Unjuk rasa itu boleh-boleh saja dan saya tidak melarang, tapi itu ada aturannya," ujar IrjenPol Untung S Rajab di Mapolda Metro Jaya kepada wartawan, Jumat (3/2/2012).
Untung juga mengatakan, agar para demonstran bisa menyampaikan aspirasi dengan cara baik-baik dan tidak harus melakukan pengrusakan atau juga menganggu ketertiban umum. Selain itu, Untung juga menyarankan agar para demonstran tidak memaksakan kehendaknya pribadi dengan cara-cara yang tidak mematuhi aturan.
"Indonesia dibangun dengan darah dan nyawa bukan dengan hadiah. Kita sudah merdeka malah dirusak seperti ini. Kita negara demokrasi boleh beda pendapat tapi jangan merusak seperti ini jangan memaksa kehendaklah. Negara untuk semuanya bukan untuk segelintir orang," tandasnya.(azh)
()