Pilkada DKI Jakarta, pengusung Fauzi Bowo-Prya bertambah
A
A
A
Sindonews.com - Setelah Partai Hanura DKI Jakarta memutuskan mengusung pasangan incumbent Fauzi Bowo-Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Prya Ramadhani, kini giliran 24 partai politik (parpol) nonparlemen mengambil sikap serupa. Parpol yang tergabung dalam Koalisi Bersatu itu sudah menjajaki kerja sama selama sembilan bulan terakhir.
Juru bicara Koalisi Bersatu DKI Jakarta Syarief Hidayatulloh mengatakan, selama sembilan bulan pihaknya menjaring delapan nama untuk diusung. Setelah melalui kajian mendalam, lahirlah kesepakatan untuk mengusung Fauzi Bowo-Prya Ramadhani.
“Forum ini sangat penting, koalisi ini juga selalu melihat perkembangan yang terjadi di lapangan. Akhirnya Koalisi Bersatu merekomendasikan Priya Ramadhani mendampingi Fauzi Bowo,” kata Syarief kemarin.
Nama lainnya yang sempat digadang-gadang Koalisi Bersatu untuk mendampingi Fauzi Bowo, antara lain Ketua DPW PDS Sahrianta Tarikan dan Sekjen PDP Didik Supriyanto.
Sementara itu, Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Ashraf Ali mengatakan, DPD PartaiGolkarDKIJakartasudah memutuskan Prya Ramadhani sebagai calon tunggal. Menurut dia, rakerda merekomendasikan Prya maju dalam Pilkada DKI Jakarta, baik sebagai calon gubernur maupun wakil gubernur.
“Pak Prya memiliki ketegasan kemampuan dan pengalaman.Ini kelebihan yang kami unggulkan,”ujarnya.
Sementara itu, hasil survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) terhadap 1.250 responden, Fauzi Bowo merupakan bakal calon gubernur paling populer dengan perolehan 93,14persen, sedangkan aspek kesukaan hanya 51,52 persen.
Kemudian disusul Fadel Muhammad dengan popularitas 61,31persen dan tingkat kesukaan 33,38 persen. Di posisi ketiga ada Prijanto yang memperoleh 57,9 persen untuk popularitas, dan tingkat kesukaan 35,52 persen.
Sedangkan untuk bakal calon wakil gubernur, Tantowi Yahya menempati posisi teratas aspek popularitas dengan 67,38 persen dan tingkat kesukaan 38,97 persen.
Kemudian, disusul Triwisaksana dengan sisi popularitas36,93 persen dan tingkat kesukaan 24,31 persen. Sementara Lulung Lunggana memperoleh 35,6 persen untuk popularitas dan 22,45 persen untuk tingkat kesukaan.
Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid mengatakan, untuk kesuksesan pada pilkada bergantung pada lima faktor. Tim sukses yang kuat, solid, dan berpengalaman; mesin politik untuk memobilisasi dukungan; jaringan untuk menggerakkan mesin politik; dan dukungan logistik. “Tanpa lima faktor itu susah untuk menang,” ujarnya.
Anggota KPU DKI Jakarta Pokja Kampanye dan Advokasi Hukum, Dahlia Umar mengatakan, dalam pilkada nanti pasangan calon gubernur dan wakil gubernur diperbolehkan mendapatkan sumber pendanaannya penyumbang.
Penyumbang dari pribadi diperbolehkan menyumbang maksimal Rp50 juta, sedangkan badan usaha, perusahaan atau lembaga diperbolehkan memberikan maksimal Rp350 juta. Aturan sumbangan dana kampanye itu disebutkan dalam Keputusan KPU DKI Jakarta nomor 13/Kpts/ Kptsprov- 010/2011.
“Bentuk sumbangan itu dapat berupa uang, jasa, material atau barang dan lain sebagainya. Pasangan calon diperbolehkan mencari penyumbang atau pendonor sebanyak-banyaknya mendanai dirinya selama Pilkada DKI Jakarta 2012,” kata Dahlia.(*)
Juru bicara Koalisi Bersatu DKI Jakarta Syarief Hidayatulloh mengatakan, selama sembilan bulan pihaknya menjaring delapan nama untuk diusung. Setelah melalui kajian mendalam, lahirlah kesepakatan untuk mengusung Fauzi Bowo-Prya Ramadhani.
“Forum ini sangat penting, koalisi ini juga selalu melihat perkembangan yang terjadi di lapangan. Akhirnya Koalisi Bersatu merekomendasikan Priya Ramadhani mendampingi Fauzi Bowo,” kata Syarief kemarin.
Nama lainnya yang sempat digadang-gadang Koalisi Bersatu untuk mendampingi Fauzi Bowo, antara lain Ketua DPW PDS Sahrianta Tarikan dan Sekjen PDP Didik Supriyanto.
Sementara itu, Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Ashraf Ali mengatakan, DPD PartaiGolkarDKIJakartasudah memutuskan Prya Ramadhani sebagai calon tunggal. Menurut dia, rakerda merekomendasikan Prya maju dalam Pilkada DKI Jakarta, baik sebagai calon gubernur maupun wakil gubernur.
“Pak Prya memiliki ketegasan kemampuan dan pengalaman.Ini kelebihan yang kami unggulkan,”ujarnya.
Sementara itu, hasil survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) terhadap 1.250 responden, Fauzi Bowo merupakan bakal calon gubernur paling populer dengan perolehan 93,14persen, sedangkan aspek kesukaan hanya 51,52 persen.
Kemudian disusul Fadel Muhammad dengan popularitas 61,31persen dan tingkat kesukaan 33,38 persen. Di posisi ketiga ada Prijanto yang memperoleh 57,9 persen untuk popularitas, dan tingkat kesukaan 35,52 persen.
Sedangkan untuk bakal calon wakil gubernur, Tantowi Yahya menempati posisi teratas aspek popularitas dengan 67,38 persen dan tingkat kesukaan 38,97 persen.
Kemudian, disusul Triwisaksana dengan sisi popularitas36,93 persen dan tingkat kesukaan 24,31 persen. Sementara Lulung Lunggana memperoleh 35,6 persen untuk popularitas dan 22,45 persen untuk tingkat kesukaan.
Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid mengatakan, untuk kesuksesan pada pilkada bergantung pada lima faktor. Tim sukses yang kuat, solid, dan berpengalaman; mesin politik untuk memobilisasi dukungan; jaringan untuk menggerakkan mesin politik; dan dukungan logistik. “Tanpa lima faktor itu susah untuk menang,” ujarnya.
Anggota KPU DKI Jakarta Pokja Kampanye dan Advokasi Hukum, Dahlia Umar mengatakan, dalam pilkada nanti pasangan calon gubernur dan wakil gubernur diperbolehkan mendapatkan sumber pendanaannya penyumbang.
Penyumbang dari pribadi diperbolehkan menyumbang maksimal Rp50 juta, sedangkan badan usaha, perusahaan atau lembaga diperbolehkan memberikan maksimal Rp350 juta. Aturan sumbangan dana kampanye itu disebutkan dalam Keputusan KPU DKI Jakarta nomor 13/Kpts/ Kptsprov- 010/2011.
“Bentuk sumbangan itu dapat berupa uang, jasa, material atau barang dan lain sebagainya. Pasangan calon diperbolehkan mencari penyumbang atau pendonor sebanyak-banyaknya mendanai dirinya selama Pilkada DKI Jakarta 2012,” kata Dahlia.(*)
()