JPO dibiarkan tanpa kanopi

Jum'at, 03 Februari 2012 - 09:31 WIB
JPO dibiarkan tanpa kanopi
JPO dibiarkan tanpa kanopi
A A A
Sindonews.com - Kanopi jembatan penyeberangan orang (JPO) di Halte Busway Jembatan Besi, Jalan Latumenten,J akarta Barat belum juga diganti setelah terempas angin Kamis (5/1) lalu.

Pantauan SINDO kemarin menunjukkan, JPO tersebut dibiarkan tanpa kanopi, sehingga warga yang melintas harus menutup kepala agar tidak kepanasan. Jika turun hujan, mereka selalu berlari agar tidak kena guyuran air.

Wadi, 52, seorang pedagang yang mangkal tak jauh dari JPO itu menuturkan, sejak kanopi terempas angin kencang, belum ada pengecekan dari pihak terkait. Padahal, kata dia, warga yang melintas di JPO tersebut cukup banyak.

“Kasihan saja, apalagi jika turun hujan tiba-tiba, yang melintas itu pada lari menghindar,” tutur Wadi kemarin. Menurut dia, pekan lalu ada warga terpeleset di JPO itu. Korban yang diketahui berasal dari Cirebon, Jawa Barat itu terburu- buru ketika hujan turun secara tiba-tiba.

”Mungkin dia lari dan terpeleset, sebab saat itu lagi turun hujan. Korban langsung dibawa dengan ambulans, tapi persisnya tidak tahu ke mana dibawa,”ujarnya.

Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta Muhammad Akbar mengatakan, perbaikan JPO tersebut merupakan kewenangan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta. Namun demikian, pihaknya akan melakukan pengecekan ke lapangan apakah mengganggu jalur menuju halte bus Transjakarta. “Nanti kami akan coba meninjau ke lokasi. Kalau mengganggu akses ke halte akan segera diperbaiki,” tutur Akbar.

Sementara itu, di Kelapa Gading Jakarta Utara, warga yang bermukim di kawasan Jalan Boulevard Barat meminta Dishub DKI Jakarta membuat JPO, tepatnya di depan Mall of Indonesia (MoI) Kelapa Gading. Alasannya, arus lalu lintas di kawasan tersebut cukup ramai dan rawan kecelakaan.

Edi, 42, warga RW 02 Kelapa Gading Barat, menuturkan, Dishub DKI Jakarta harus segera membangun JPO di kawasan itu. Selain belum ada JPO, di lokasi juga rawan kecelakaan dan arus lalu lintasnya cukup padat. “Biar nggak susah kalau mau menyeberang, soalnya jalan di depan MOI itu lebar sekali,”kata Edi.

Eko Wahyu, 38, tukang ojek yang biasa mangkal di Bukit Raya Kelapa Gading, mengaku masih trauma untuk menyeberangi jalan tersebut. Sebab, dirinya pernah mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu. Saat itu, dirinya tengah melintas di depan MOI menggunakan sepeda motor. Namun saat bersamaan, tiba-tiba ada penyeberang jalan di depan MOI.

“Saya saat itu injak rem motor mendadak, sampai akhirnya sebuah mobil dari belakang menabrak saya dan terpental lima meter dan sempat pingsan,”kenang Eko.

Karena itulah, dirinya mendesak Dishub segera merealisasikan pembangunan JPO. Camat Kelapa Gading Jupan Royter mengakui bahwa hingga saat ini belum ada JPO di kawasan itu.

Pihaknya sangat mendukung keinginan warga untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan di kawasan itu. “Sesuai prosedur,usulan ini akan kami sampaikan ke Sudin Perhubungan Jakarta Utara untuk ditindaklanjuti,” ujar Jupan Royter. (*)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7145 seconds (0.1#10.140)