Menkes tegaskan RI bebas flu babi

Selasa, 31 Januari 2012 - 09:58 WIB
Menkes tegaskan RI bebas flu babi
Menkes tegaskan RI bebas flu babi
A A A
Sindonews.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan tidak ada kasus flu babi yang terjadi di Indonesia.

Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan, penamaan yang beredar di tengah-tengah masyarakat sebetulnya kurang tepat, karena hal itu sama sekali tidak berkenaan dengan konsumsi atau kontak dengan babi.

“Tidak tepat disebut flu babi karena virus baru ini merupakan koalisi antara virus flu pada burung, babi, dan manusia. Yang ada yakni virus influenza A H1N1 pdm 09. Ini adalah salah satu bentuk dari influenza. Dampaknya sangat ringan dan bisa sembuh sendiri,” ungkap Endang di Gedung Kemenkes, Jakarta,kemarin.

Laporan jumlah kasus terakhir pada bulan Oktober 2009 tercatat ada 440.000 kasus di dunia. Pada awal 2010, virus tersebut menggejala di 214 negara.

World Health Organization (WHO) menyatakan, postpandemi sudah terlewati. Hingga 6 Agustus 2010, ada 18.449 orang di dunia meninggal karena penyakit ini.

Menkes mengutarakan, sejak itu penyakit ini dianggap varian influenza biasa. Namun, ujarnya, jenis virus di Indonesia memang paling ganas. Meski demikian, hingga saat ini Kemenkes belum mengetahui penyebabnya.

Dampak kerusakan akibat infeksi virus influenza A H1N1 pdm 09, jelas Endang, berbeda dengan virus H5N1 penyebab flu burung. “Influenza A H1N1 saat ini telah diposisikan hanya sebagai varian dari penyakit influenza yang ringan dan dapat sembuh sendiri,” paparnya.

Penjelasan ini diberikan Menkes terkait kematian seorang warga Tangerang, Banten, R, 18, setelah dinyatakan positif menderita influenza A H1N1.

Sebelumnya, lantaran menunjukkan gejala klinis yang sama dengan gejala flu burung, almarhum R sempat berstatus suspect (terduga) flu burung.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Kemenkes Trihono. Kendati ringan seperti penyakit flu musiman (seasonal) biasa dan menimpa orang sedang memiliki kekebalan tubuh rendah lantaran memiliki masalah penyakit lain serta orang tua, penyakit ini bisa juga menimbulkan dampak yang serius.

Terkait R yang meninggal dan diketahui mengidap influenza A H1N1 pdm 09, Trihono mengatakan belum diketahui penyebab pasti kematiannya. Namun, dia menjelaskan kemungkinan besar almarhum memiliki masalah penyakit lain yang memperburuk kesehatan dari tubuh yang bersangkutan.

Influenza A H1N1 pdm 09 dulu dikenal dengan nama flu babi (swine flu) karena diduga penyebarannya berasal dari babi. Namun, penyebutan nama swine fluakhirnya diralat oleh badan kesehatan dunia, WHO, lantaran penamaan tersebut dinilai kurang tepat.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes Tjandra Yoga Aditama mengutarakan, virus influenza A H1N1 pdm 09 tidak usah dikhawatirkan. Namun, yang paling penting dilakukan masyarakat adalah mewaspadai serangan flu melalui beberapa hal.

Beberapa tersebut seperti menutup hidung dan mulut sewaktu bersin atau batuk, jangan melakukan kontak langsung untuk menghindari penularan seperti bersalaman serta berpelukan bila sedang flu. Jika sudah menderita, sangat dianjurkan untuk beristirahat di rumah.

“Jangan lupa juga cuci tangan pakai sabun, mengonsumsi makanan yang bergizi, istirahat yang cukup,membiasakan perilaku hidup bersih sehat,” tandasnya.(*)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8434 seconds (0.1#10.140)