Penghijauan boleh, tapi pikirkan keamanan pengguna jalan
A
A
A
Sindonews.com - Setidaknya masih terdapat 2.500 pohon rawan tumbang dari 4 juta pohon perindang di wilayah Jakarta ini. Pohon-pohon itu kondisinya sudah rapuh, keropos dan miring. Diperkirakan sewaktu-waktu pohon akan tumbang, terutama saat ditiup angin kencang.
Wargapun menjadi waspada dan takut jika berada di jalan saat hujan maupun angin kencang. Terlebih, dua nyawa jadi tumbal pohon tumbang.
"Wah saya khawatir keluar kalau pas hujan deras, apalagi di Jalan Arteri Gandara itu banyak pohon gede, ada angin sedikit pasti ada yang roboh," tutur Andi (23) salah seorang warga Ciputat, Jakarta Selatan.
Terkadang lanjut Andi, pohon tiba-tiba tumbang tanpa alasan jelas, tidak ada angin tidak hujan tiba-tiba tumbang. Menurut Andi, bisa jadi, pohon itu sudah keropos dan tinggal menunggu tumbangnya saja.
Bahkan Andi sendiri mengaku pernah hampir jadi korban pohon tumbang di sekitar daerah Gandaria itu. "Masih untung saya tidak tertimpa, tapi nyaris, padahal saat itu hanya gerimis, tapi kemudian ada angin kencang sekali, pohon tiba tiba tumbang di depan saya. Waktu itu saya naik motor langsung mengerem mendadak," tutur Andi mengenang.
Sebagai karyawan swasta berkantor di daerah Senayan, melintas di ruas jalan banyak pohon perindang itu sudah pasti dijalani Andi. Artinya, Andi pun juga terancam akan pohon tumbang.
Maka itu, Andi berharap pemerintah provinsi melakukan penghijauan memilih jenis pohon yang memiliki akar kuat. Misalnya, pohon mahoni salah satu pohon cukup kuat.
"Ya, percuma saja kalau penghijauan yang ditanam pohon rawan tumbang, sedianya supaya hijau tapi membahayakan nyawa pengguna jalan," tambahnya. (lin)
Wargapun menjadi waspada dan takut jika berada di jalan saat hujan maupun angin kencang. Terlebih, dua nyawa jadi tumbal pohon tumbang.
"Wah saya khawatir keluar kalau pas hujan deras, apalagi di Jalan Arteri Gandara itu banyak pohon gede, ada angin sedikit pasti ada yang roboh," tutur Andi (23) salah seorang warga Ciputat, Jakarta Selatan.
Terkadang lanjut Andi, pohon tiba-tiba tumbang tanpa alasan jelas, tidak ada angin tidak hujan tiba-tiba tumbang. Menurut Andi, bisa jadi, pohon itu sudah keropos dan tinggal menunggu tumbangnya saja.
Bahkan Andi sendiri mengaku pernah hampir jadi korban pohon tumbang di sekitar daerah Gandaria itu. "Masih untung saya tidak tertimpa, tapi nyaris, padahal saat itu hanya gerimis, tapi kemudian ada angin kencang sekali, pohon tiba tiba tumbang di depan saya. Waktu itu saya naik motor langsung mengerem mendadak," tutur Andi mengenang.
Sebagai karyawan swasta berkantor di daerah Senayan, melintas di ruas jalan banyak pohon perindang itu sudah pasti dijalani Andi. Artinya, Andi pun juga terancam akan pohon tumbang.
Maka itu, Andi berharap pemerintah provinsi melakukan penghijauan memilih jenis pohon yang memiliki akar kuat. Misalnya, pohon mahoni salah satu pohon cukup kuat.
"Ya, percuma saja kalau penghijauan yang ditanam pohon rawan tumbang, sedianya supaya hijau tapi membahayakan nyawa pengguna jalan," tambahnya. (lin)
()