DKI seriusi atasi pohon rawan tumbang
A
A
A
Sindonews.com - Hujan disertai angin kencang kerap terjadi di wilayah Jakarta. Maka itu, Anda pengguna jalan sebaiknya berhati-hati. Pasalnya, belakangan ini banyak pohon perindang tumbang akibat terpaan angin kencang.
Tidak hanya menimpa kendaraan parkir, pohon tumbang juga menewaskan orang sedang melintas. Terakhir terjadi di Jalan Dharmawangsa, Jakarta Selatan Rabu pagi 25 Januari, seorang sopir bajaj bernama Warno (55) tewas tertimpa pohon tumbang.
Insiden pohon tumbang sebelumnya menimpa seorang mahasiswi, Arum Niatalih Ratna (19), di dekat Istana Negara. Setelah sempat dirawat di rumah sakit, Arum akhirnya meninggal.
Selain melakukan imbauan agar masyarakat berhati-hati, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta turun tangan mengantisipasi pohon tumbang itu. Salah satu cara dilakukan adalah menebang atau merobohkan pohon rawan tumbang atau berusia tua.
Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Catharina Suryowati mengatakan, mulai hari Kamis pekan depan, petugas dari Dinas Pertamanan menurunkan petugas untuk mengecek semua pohon di wilayah Jakarta.
Pengecekan itu untuk mengetahui pohon-pohon yang sudah rapuh. Jika kemudian diketahui sudah rapuh, maka pohon itu akan ditebang dan diganti dengan tanaman lainnya.
"Tim kami akan turun meneliti pohon-pohon yang sudah keropos menggunakan alat canggih, ini alatnya tidak seperti bor lagi tapi cukup seperti scan untuk mengetahui kondisi batang pohon," jelas Catharina saat dihubungi Sindo Radio, Sabtu (28/1/2012).
Langkah itu sebenarnya sudah dilakukan pihak Dinas Pertamanan, namun karena jumlah pohon di Jakarta mencapai 4 juta pohon berbagai jenis sehingga belum terkover keseluruhan.
"Namun ada sedikit kendalanya, proses penebangan juga agak sulit karena pohon-pohon besar meninggalkan bonggol besar diameter kurang lebih 3 meter, sehingga penanaman tak bisa dilakukan di tepat sama tapi di sebelahnya," ujar Catharina.
Tahun lalu pihaknya telah menyelesaikan penelitian terhadap 70 ribu pohon, hasilnya sebanyak 2.100 atau 3 persen dari jumlah pohon yang diteliti itu rawan tumbang, karena akar keropos dan miring mencapai 30 derajat serta berdaun rimbun.
Beberapa jenis pohon perindang itu antara lain angsana, beringin, karet kebo, glodokan, dadap merah, tanjung, dan asam kranji. Rata-rata pohon itu sudah tua.
Terakhir Catharina berpesan agar masyarakat segera melaporkan jika melihat pohon di sekitarnya sudah tua dan rawan tumbang. (lin)
Tidak hanya menimpa kendaraan parkir, pohon tumbang juga menewaskan orang sedang melintas. Terakhir terjadi di Jalan Dharmawangsa, Jakarta Selatan Rabu pagi 25 Januari, seorang sopir bajaj bernama Warno (55) tewas tertimpa pohon tumbang.
Insiden pohon tumbang sebelumnya menimpa seorang mahasiswi, Arum Niatalih Ratna (19), di dekat Istana Negara. Setelah sempat dirawat di rumah sakit, Arum akhirnya meninggal.
Selain melakukan imbauan agar masyarakat berhati-hati, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta turun tangan mengantisipasi pohon tumbang itu. Salah satu cara dilakukan adalah menebang atau merobohkan pohon rawan tumbang atau berusia tua.
Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Catharina Suryowati mengatakan, mulai hari Kamis pekan depan, petugas dari Dinas Pertamanan menurunkan petugas untuk mengecek semua pohon di wilayah Jakarta.
Pengecekan itu untuk mengetahui pohon-pohon yang sudah rapuh. Jika kemudian diketahui sudah rapuh, maka pohon itu akan ditebang dan diganti dengan tanaman lainnya.
"Tim kami akan turun meneliti pohon-pohon yang sudah keropos menggunakan alat canggih, ini alatnya tidak seperti bor lagi tapi cukup seperti scan untuk mengetahui kondisi batang pohon," jelas Catharina saat dihubungi Sindo Radio, Sabtu (28/1/2012).
Langkah itu sebenarnya sudah dilakukan pihak Dinas Pertamanan, namun karena jumlah pohon di Jakarta mencapai 4 juta pohon berbagai jenis sehingga belum terkover keseluruhan.
"Namun ada sedikit kendalanya, proses penebangan juga agak sulit karena pohon-pohon besar meninggalkan bonggol besar diameter kurang lebih 3 meter, sehingga penanaman tak bisa dilakukan di tepat sama tapi di sebelahnya," ujar Catharina.
Tahun lalu pihaknya telah menyelesaikan penelitian terhadap 70 ribu pohon, hasilnya sebanyak 2.100 atau 3 persen dari jumlah pohon yang diteliti itu rawan tumbang, karena akar keropos dan miring mencapai 30 derajat serta berdaun rimbun.
Beberapa jenis pohon perindang itu antara lain angsana, beringin, karet kebo, glodokan, dadap merah, tanjung, dan asam kranji. Rata-rata pohon itu sudah tua.
Terakhir Catharina berpesan agar masyarakat segera melaporkan jika melihat pohon di sekitarnya sudah tua dan rawan tumbang. (lin)
()