Niat injak rem, Afriyani malah tancap gas
A
A
A
Sindonews.com - Mabes Polri menyatakan, kecelakaan Xenia ‘liar’ terjadi akibat tersangka Afriyani Susanti salah menginjak pedal. Karena panik, Afriyani bukan menginjak pedal rem, namun menginjak pedal gas
“Dia (Afriani) merasa sudah menginjak rem tapi tidak berhenti, dalam kondisi ini ternyata dia menginjak gas, sehingga semakin cepat melaju dan menabrak belasan orang," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Saud Usman Nasution kepada wartawan di Gedung Humas Mabes Polri, Selasa (24/1/2012).
Karena mengemudi di bawah pengaruh alkohol dan narkoba, Afriani Susanti, sopir Xenia B 2479 XI yang menabrak 12 orang di Jalan Ridwan Rais, Gambir, Jakarta, kemarin, salah mengambil keputusan.
Bermaksud menginjak pedal rem, Afriani justru menginjak gas sehingga laju kendaraan bertambah hingga 100 kilometer per jam dan baru berhenti usai menabrak halte bus Tugu Tani hingga mobil terbalik.
Demikian di antaranya hasil olah tempat kejadian perkara oleh Direktorat Lalu Lintas Polri, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Astra, dan Jasa Raharja. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution mengatakan, Astra dilibatkan untuk mengecek kondisi mobil.
Berdasarkan penelitian tim gabungan oleh Direktorat Lalu Lintas Polri, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Astra, dan Jasa Raharja terlihat bahwa mobil dalam kondisi baik dan tidak ada kerusakan, termasuk ban dan rem berfungsi secara normal.
Namun, di lokasi kejadian tak ada bekas pengereman kecuali kerusakan halte dan pagar pembatas yang parah karena dihantam mobil yang melaju kencang.
“Ada pembatas jalan yang disikat, sampai tumbang, memang kecepatan tinggi. Kerusakan di TKP cukup parah. Kalau kecepatan biasa tidak sampai segitu,” kata Saud.
Dalam hasil akhir, tim olah TKP menyebutkan, pengemudi mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi, menggunakan narkoba, dan salah mengambil keputusan dalam berkendara yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain. (azh)
“Dia (Afriani) merasa sudah menginjak rem tapi tidak berhenti, dalam kondisi ini ternyata dia menginjak gas, sehingga semakin cepat melaju dan menabrak belasan orang," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Saud Usman Nasution kepada wartawan di Gedung Humas Mabes Polri, Selasa (24/1/2012).
Karena mengemudi di bawah pengaruh alkohol dan narkoba, Afriani Susanti, sopir Xenia B 2479 XI yang menabrak 12 orang di Jalan Ridwan Rais, Gambir, Jakarta, kemarin, salah mengambil keputusan.
Bermaksud menginjak pedal rem, Afriani justru menginjak gas sehingga laju kendaraan bertambah hingga 100 kilometer per jam dan baru berhenti usai menabrak halte bus Tugu Tani hingga mobil terbalik.
Demikian di antaranya hasil olah tempat kejadian perkara oleh Direktorat Lalu Lintas Polri, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Astra, dan Jasa Raharja. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution mengatakan, Astra dilibatkan untuk mengecek kondisi mobil.
Berdasarkan penelitian tim gabungan oleh Direktorat Lalu Lintas Polri, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Astra, dan Jasa Raharja terlihat bahwa mobil dalam kondisi baik dan tidak ada kerusakan, termasuk ban dan rem berfungsi secara normal.
Namun, di lokasi kejadian tak ada bekas pengereman kecuali kerusakan halte dan pagar pembatas yang parah karena dihantam mobil yang melaju kencang.
“Ada pembatas jalan yang disikat, sampai tumbang, memang kecepatan tinggi. Kerusakan di TKP cukup parah. Kalau kecepatan biasa tidak sampai segitu,” kata Saud.
Dalam hasil akhir, tim olah TKP menyebutkan, pengemudi mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi, menggunakan narkoba, dan salah mengambil keputusan dalam berkendara yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain. (azh)
()