Kaum hawa kehilangan rasa aman

Selasa, 24 Januari 2012 - 08:05 WIB
Kaum hawa kehilangan rasa aman
Kaum hawa kehilangan rasa aman
A A A
Sindonews.com - Kejahatan jalanan menjadi momok menakutkan bagi warga Jakarta,terutama saat malam hari. Kaum hawa kerap menjadi sasaran empuk penjahat jalanan untuk dijadikan korban.

Seperti yang dialami JM, mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Jakarta ini menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan sejumlah pria.Lima pelaku yang diduga memerkosa korban, meninggalkan JM dalam keadaan tak sadarkan diri di rel kereta api Jalan Baru,Kebayoran Lama, Jakarta Selatan,Sabtu (21/1) lalu.

Dalam keadaan setengah sadar, JM memutuskan pulang ke tempat kosnya.Sesampainya di tempat indekos,korban langsung terbaring lemas.

”Waktu saya pulang,dia langsung memeluk saya dan menangis,kemudian langsung menceritakan kalau baru saja diperkosa,” ucap Ami, sahabat korban kemarin.

Ditemani Ami, JM melaporkan kasus pemerkosaan yang dialaminya ke Polres Jakarta Selatan. Hasil visum yang dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) diketahui korban mengalami kekerasan seksual. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto menjelaskan, pemerkosaan yang dialami JM berawal saat korban turun dari angkot C01 jurusan Ciledug–Kebayoran Lama,Jakarta Selatan, tak jauh dari rel Stasiun Kebayoran Lama, Jumat 20 Januari 2012 sekitar pukul 21.00 WIB.

JM pun menunggu angkot D01 untuk melanjutkan perjalanan ke rumah keluarganya di Pamulang,Tangerang Selatan. Ketika menunggu itu, JM sudah diikuti lima orang yang mengganggu dan menggodanya. Karena terus digoda, JM melarikan diri menyusuri rel kereta api,lima pelaku pun mengejar JM.Langkah kaki JM terhenti,setelah salah satu pelaku memukulkan benda tumpul ke arah anggota tubuh korban hingga pingsan.

”Pagi dia terbangun dan resletingnya terbuka serta ada cairan diduga sperma di atas tubuhnya,”jelasnya.

Polisi, kata Kombes Pol Rikwanto, sudah melakukan visum terhadap korban dan hasilnya diketahui terjadi trauma kekerasan benda tumpul di kemaluannya. Kombes Pol Rikwanto belum dapat memastikan tempat kejadian pemerkosaan sebenarnya,karena hingga kini JM belum bisa dimintai keterangan secara maksimal.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Budi Irawan menambahkan, pihaknya telah melakukan penyisiran di lokasi kejadian dan telah meminta keterangan dari enam saksi seluruhnya teman-teman korban yang menemani saat melapor.

Hingga kini,petugas masih memburu lima pelaku pemerkosaan terhadap JM yang tercatat sebagai mahasiswi jurusan kebidanan di salah satu akademi kesehatan di Jakarta Selatan. Psikolog forensik dari Universitas Bina Nusantara, Reza Indragiri Amriel, mengatakan bahwa peristiwa ini terjadi memang karena tidak ada efek jera dari hukuman yang diberikan kepada pelaku.Sejauh ini tidak ada bentuk hukuman luar biasa terhadap pelaku sehingga kejahatan seksual ini terus bertambah.

”Semestinya berimbang dengan apa yang mereka lakukan karena lukanya akan membekas seumur hidup,” katanya.

Selain itu,inspeksi mendadak yang dilakukan belakangan ini juga bukanlah sebagai shock therapy.Itu hanya memperbaiki pengelolaan yang selama ini terabaikan. Dia menegaskan, pelaku pemerkosaan dan kejahatan seksual umumnya sangat sulit, bahkan nyaris mustahil diubah perilakunya.Saat ini perlu upaya perlindungan terhadap korban dan korban potensial.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5282 seconds (0.1#10.140)