Imlek berkah bagi pengemis
A
A
A
Sindonews.com - Perayaan tahun baru China ke-2563 yang jatuh pada hari ini membawa berkah bagi pengemis di Jakarta. Seperti yang terlihat di Vihara Dharma Bakti (Kim Tek Ie) Kelurahan Taman Sari, Glodog, Jakarta Barat (Jakbar). Ratusan pengemis sejak tadi pagi, terlihat mengantre untuk mendapatkan angpao.
Petugas keamanan lingkungan setempat, Saher menuturkan, sudah menjadi tradisi jika momen Imlek dimanfaatkan para pengemis mengais rezeki. Mereka datang dari berbagai daerah dan berbondong-bondong untuk mendapatkan angpao.
Bahkan para pengemis membanjir sejak Minggu 22 Januari. "Jumlah pengemis sepertinya bertambah, mereka datang sejak kemarin, mudah-mudahan saja tidak hujan. Soalnya kalau hujan mereka pasti masuk ke Vihara," kata Saher di Sela menjaga keamanan, Senin (23/1/2012).
Saher sendiri tak pernah tahu para pengemis berjumlah lebih dari 500 orang itu datang dari daerah mana saja. Kemungkinan, pengemis terdiri dari ibu-ibu dan anak-anak kecil itu sebagian dari luar Jakarta.
Diakui Saher kedatangan mereka seringkali membuat petugas pengamanan kuwalahan. Betapa tidak, kata Saher, mereka tak segan-segan merusak pagar pembatas untuk masuk ke dalam, ada juga yang nekat masuk ke dalam Vihara ketika orang sedang beribadah meski sudah seringkali diperingatkan.
Selain pengemis, pedagang kaki lima juga memanfaatkan kesempatan baik itu. Seperti pedagang bernama Win ini. Pedagang rokok yang biasa mangkal di Jembatan Besi ini nekat pindah sementara untuk berjualan di depan Vihara. "Saya cuma jualan aja kok di sini," tuturnya. (lin)
Petugas keamanan lingkungan setempat, Saher menuturkan, sudah menjadi tradisi jika momen Imlek dimanfaatkan para pengemis mengais rezeki. Mereka datang dari berbagai daerah dan berbondong-bondong untuk mendapatkan angpao.
Bahkan para pengemis membanjir sejak Minggu 22 Januari. "Jumlah pengemis sepertinya bertambah, mereka datang sejak kemarin, mudah-mudahan saja tidak hujan. Soalnya kalau hujan mereka pasti masuk ke Vihara," kata Saher di Sela menjaga keamanan, Senin (23/1/2012).
Saher sendiri tak pernah tahu para pengemis berjumlah lebih dari 500 orang itu datang dari daerah mana saja. Kemungkinan, pengemis terdiri dari ibu-ibu dan anak-anak kecil itu sebagian dari luar Jakarta.
Diakui Saher kedatangan mereka seringkali membuat petugas pengamanan kuwalahan. Betapa tidak, kata Saher, mereka tak segan-segan merusak pagar pembatas untuk masuk ke dalam, ada juga yang nekat masuk ke dalam Vihara ketika orang sedang beribadah meski sudah seringkali diperingatkan.
Selain pengemis, pedagang kaki lima juga memanfaatkan kesempatan baik itu. Seperti pedagang bernama Win ini. Pedagang rokok yang biasa mangkal di Jembatan Besi ini nekat pindah sementara untuk berjualan di depan Vihara. "Saya cuma jualan aja kok di sini," tuturnya. (lin)
()