Etnis Tionghoa masih diperlakukan diskriminatif
A
A
A
Sindonews.com - Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sebentar lagi. Banyak masyarakat Ibu Kota, termasuk etnis Tionghoa menaruh harapan. Mereka berharap, Gubernur selanjutnya bisa membawa perubahan Jakarta ke arah yang lebih baik.
Salah satunya datang dari Hapidz Kurniawan (25), warga Muslim Tionghoa asal Cempaka Putih, Jakarta. "Kami sebagai masyarakat Tionghoa berharap Gubernur yang terpilih nanti bisa membawa perubahan yang lebih konkrit," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Sabtu (21/1/2012).
Ditambahkan dia, walau kecil, tapi masih ada saja perlakuan diskriminasi yang menimpa etnis Tionghoa oleh Pemerintah Daerah (Pemda), maupun terhadap etnis lainnya. "â€
Etnis Tionghoa, tambah Hapidz, ingin dihargai dan diperlakukan sama dengan warga Indonesia lainnya. Sesuai dengan amanat Undang-undang Dasar (UUD) 1945 yang melarang adanya perlakuan diskriminatif.
"Yang penting tak ada yang mencibir kaum etnis Tionghoa yang minoritas ini. Kan banyak tuh yang suka ngomong, orang Cina numpang di Indonesia," jelasnya.
Menurutnya, keturunan Tionghoa di Indonesia ingin sekali dianggap sebagai saudara setanah air dengan etnis lainnya, seperti etnis minoritas lainnya. Karena, banyak juga etnis Tionghoa yang ikut membangun bangsa ini, semisal menjadi menteri dan pejabat lainnya.
Hal senada diungkapkan Melynna Aldhea Fui (30), warga Kelapa Gading, Jakarta. Menurutnya, masih ada perlakuan diskriminatif terhadap etnis Tionghoa. "Di daerah itu, perlakuan diskriminatif terhadap etnis Tionghoa masih sangat kental sekali. Apabila ada keturunan Tionghoa yang membuka usaha, pasti sangat dipersulit," ungkapnya.
Kendati demikian, ia yang mewakili etnis Tionghoa berharap kepada Gubernur terpilih nantinya bisa mengatasi permasalahan yang masih menimpa etnis minoritas ini. (san)
Salah satunya datang dari Hapidz Kurniawan (25), warga Muslim Tionghoa asal Cempaka Putih, Jakarta. "Kami sebagai masyarakat Tionghoa berharap Gubernur yang terpilih nanti bisa membawa perubahan yang lebih konkrit," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Sabtu (21/1/2012).
Ditambahkan dia, walau kecil, tapi masih ada saja perlakuan diskriminasi yang menimpa etnis Tionghoa oleh Pemerintah Daerah (Pemda), maupun terhadap etnis lainnya. "â€
Etnis Tionghoa, tambah Hapidz, ingin dihargai dan diperlakukan sama dengan warga Indonesia lainnya. Sesuai dengan amanat Undang-undang Dasar (UUD) 1945 yang melarang adanya perlakuan diskriminatif.
"Yang penting tak ada yang mencibir kaum etnis Tionghoa yang minoritas ini. Kan banyak tuh yang suka ngomong, orang Cina numpang di Indonesia," jelasnya.
Menurutnya, keturunan Tionghoa di Indonesia ingin sekali dianggap sebagai saudara setanah air dengan etnis lainnya, seperti etnis minoritas lainnya. Karena, banyak juga etnis Tionghoa yang ikut membangun bangsa ini, semisal menjadi menteri dan pejabat lainnya.
Hal senada diungkapkan Melynna Aldhea Fui (30), warga Kelapa Gading, Jakarta. Menurutnya, masih ada perlakuan diskriminatif terhadap etnis Tionghoa. "Di daerah itu, perlakuan diskriminatif terhadap etnis Tionghoa masih sangat kental sekali. Apabila ada keturunan Tionghoa yang membuka usaha, pasti sangat dipersulit," ungkapnya.
Kendati demikian, ia yang mewakili etnis Tionghoa berharap kepada Gubernur terpilih nantinya bisa mengatasi permasalahan yang masih menimpa etnis minoritas ini. (san)
()