Tiga kandidat kuat PDIP di Pilgub DKI
A
A
A
Sindonews.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memiliki tiga calon kuat dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang akan digelar pada 11 Juni 2012.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta dari Fraksi PDI-P Dwi Rio Sambodo mengatakan, ada tiga kriteria yang harus dipenuhi calon kandidat Pilgub DKI yang akan diusung partai.
Pertama, harus memiliki komitmen terhadap empat pilar kebangsaan. Hal tersebut dapat dilihat dari rekam jejak (track record) visi politiknya. Kedua, harus memiliki kecerdasan terhadap pemecahan masalah di Ibu Kota. Di mana kebijakan yang dibuatnya harus berorientasi pada pemerataan. Terakhir, harus bersinergi dengan partai.
"Hal ini dimaksudkan agar aspirasi rakyat yang diterima oleh partai dapat diapresiasi oleh penanggung jawab di tingkat eksekutif. Hingga kini, sudah ada 21 nama bakal calon yang berhasil dijaring," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (20/1/2012).
Ditambahkan dia, ke-21 nama yang telah diterima PDIP memiliki posisi yang sama, karena setiap daerah berhak mencalonkan kader terbaiknya untuk bertarung dalam Pilgub DKI. Dari ke-21 calon itu, sedikitnya ada tiga nama yang anggap memenuhi kriteria tersebut.
Mereka adalah Wali Kota Solo Joko Widodo, Wakil Wali Kota Solo Bambang DK, dan Wali Kota Blitar Jarot Saiful Hidayat.
"Rencananya, bulan depan sudah diputuskan siapa saja dari ke-21 nama tersebut yang akan bertarung sebagai cagub dan cawagub DKI Jakarta di periode depan," jelasnya.
Kendati begitu, bukan berarti calon kandidat lain yang sudah dijaring tidak mendapatkan kesempatan maju. Semua nama yang masuk, tambah Rio, merupakan kader-kader terbaik di masing-masing daerah yang sangat berpotensi maju dan memenangkan suara masyarakat Jakarta.
"Sebenarnya bisa siapa saja, baik kader partai yang berasal dari DKI sendiri atau pun kader dari daerah lain yang memiliki kriteria. Misalnya, pernah menjadi kepala daerah yang kita anggap baik, serta bervisi kebangsaan dan kerakyatan," terangnya.
Seperti diketahui, sesuai Surat Keputusan (SK) pengangkatan dari Mendagri, pada 7 Oktober 2011 tanggung jawab yang diemban Fauzy Bowo sebagai Gubernur DKI Jakarta akan berakhir. Siapakah calon Gubernur DKI Jakarta selanjutnya? Pekerjaan rumah (PR) yang mendesak untuk diselesaikan sudah menunggu. (san)
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta dari Fraksi PDI-P Dwi Rio Sambodo mengatakan, ada tiga kriteria yang harus dipenuhi calon kandidat Pilgub DKI yang akan diusung partai.
Pertama, harus memiliki komitmen terhadap empat pilar kebangsaan. Hal tersebut dapat dilihat dari rekam jejak (track record) visi politiknya. Kedua, harus memiliki kecerdasan terhadap pemecahan masalah di Ibu Kota. Di mana kebijakan yang dibuatnya harus berorientasi pada pemerataan. Terakhir, harus bersinergi dengan partai.
"Hal ini dimaksudkan agar aspirasi rakyat yang diterima oleh partai dapat diapresiasi oleh penanggung jawab di tingkat eksekutif. Hingga kini, sudah ada 21 nama bakal calon yang berhasil dijaring," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (20/1/2012).
Ditambahkan dia, ke-21 nama yang telah diterima PDIP memiliki posisi yang sama, karena setiap daerah berhak mencalonkan kader terbaiknya untuk bertarung dalam Pilgub DKI. Dari ke-21 calon itu, sedikitnya ada tiga nama yang anggap memenuhi kriteria tersebut.
Mereka adalah Wali Kota Solo Joko Widodo, Wakil Wali Kota Solo Bambang DK, dan Wali Kota Blitar Jarot Saiful Hidayat.
"Rencananya, bulan depan sudah diputuskan siapa saja dari ke-21 nama tersebut yang akan bertarung sebagai cagub dan cawagub DKI Jakarta di periode depan," jelasnya.
Kendati begitu, bukan berarti calon kandidat lain yang sudah dijaring tidak mendapatkan kesempatan maju. Semua nama yang masuk, tambah Rio, merupakan kader-kader terbaik di masing-masing daerah yang sangat berpotensi maju dan memenangkan suara masyarakat Jakarta.
"Sebenarnya bisa siapa saja, baik kader partai yang berasal dari DKI sendiri atau pun kader dari daerah lain yang memiliki kriteria. Misalnya, pernah menjadi kepala daerah yang kita anggap baik, serta bervisi kebangsaan dan kerakyatan," terangnya.
Seperti diketahui, sesuai Surat Keputusan (SK) pengangkatan dari Mendagri, pada 7 Oktober 2011 tanggung jawab yang diemban Fauzy Bowo sebagai Gubernur DKI Jakarta akan berakhir. Siapakah calon Gubernur DKI Jakarta selanjutnya? Pekerjaan rumah (PR) yang mendesak untuk diselesaikan sudah menunggu. (san)
()