Aksi buruh KBN, lumpuhkan ekspor impor di Cakung
A
A
A
Sindonews.com - Kegiatan Ekspor Import di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung Cilincing Jakarta Utara, hari ini lumpuh. Ini diakibatkan karyawan seluruh pabrik di kawasan itu melakukan aksi mogok kerja.
Sebanyak 90 ribu pekerja pabrik di 98 perusahaan yang ada di kawasan industri tersebut, meninggalkan tempat kerja mereka. Selain itu, sebanyak 5.000 buruh juga menggelar demonstrasi di pintu gerbang kawasan indsutri tersebut yang mengakibatkan kemacetan lalu lintas.
Para buruh sempat melakukan sweeping di beberapa perusahaan yang masih melakukan aktivitas. Banyak bangunan pabrik yang rusak, seperti kaca jendela yang pecah akibat dilempar batu.
Ketua Serikat Buruh Tekstil Indonesia (SBTI) Hartono mengatakan, pihaknya menuntut kenaikan Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) sebesar 20 persen.
Hasil kesepakatan dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (API), lanjut Hartono, yang menetapkan nilai UMSP sebesar 5 persen dari angka UMP yang telah ditetapkan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 117 Tahun 2011 tentang Upah Minimum Provinsi Tahun 2012 sebesar Rp1.529.150.
Menurutnya, angka tersebut dihasilkan dari kesepakatan di belakang layar dengan segelintir oknum buruh.
"Sebelumnya kami sudah menuntut 20 persen, lalu disepakati 10 persen. Tapi tiba-tiba ada kesepakatan lain yang membuat akhirnya disepakati 5 persen. Maka kini kami akan tetap menuntut 20 persen sesuai hitungan yang ideal dengan taraf hidup buruh. Besok kami akan bertemu dengan API serta Dinas Tenaga Kerja," ujar Hartono Senin, di KBN Cakung Jakarta, Kamis (19/1/2012).
Perlu diketahui karena aksi demo buruh tersebut arus lalu lintas di Jalan Raya Cakung hingga pintu masuk Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Priuk macet total.
Anggota Polisi Lalu Lintas Polres Jakrta-Utara Briptu Agus Sunarya mengatakan Kemacetan terjadi di sekitar wilayah KBN Cakung. Di antaranya di Jalan Cilincing Raya dan Jalan Cakung. Meski begitu, pihak kepolisian sampai saat ini belum melakukan kebijakan pengalihan jalur.
“Sampai saat ini masih belum kita lakukan pengalihan jalur. Mungkin nanti, tetapi yang pasti demo ini melumpuhkan kegiatan Ekspor Import di KBN Cakung,” tutur Agus.
Dia menambahkan, Berdasarkan pantauan, massa buruh terus berdatangan ke wilayah KBN Cakung. Namun setidaknya sampai saat ini situasi masih relatif terkendali.
“Sampai saat ini aman. Mereka juga sudah izin sebelumnya, jadi kami bisa mengantisipasi. Tapi arus massa terus berdatangan,” papar petugas itu. (wbs)
Sebanyak 90 ribu pekerja pabrik di 98 perusahaan yang ada di kawasan industri tersebut, meninggalkan tempat kerja mereka. Selain itu, sebanyak 5.000 buruh juga menggelar demonstrasi di pintu gerbang kawasan indsutri tersebut yang mengakibatkan kemacetan lalu lintas.
Para buruh sempat melakukan sweeping di beberapa perusahaan yang masih melakukan aktivitas. Banyak bangunan pabrik yang rusak, seperti kaca jendela yang pecah akibat dilempar batu.
Ketua Serikat Buruh Tekstil Indonesia (SBTI) Hartono mengatakan, pihaknya menuntut kenaikan Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) sebesar 20 persen.
Hasil kesepakatan dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (API), lanjut Hartono, yang menetapkan nilai UMSP sebesar 5 persen dari angka UMP yang telah ditetapkan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 117 Tahun 2011 tentang Upah Minimum Provinsi Tahun 2012 sebesar Rp1.529.150.
Menurutnya, angka tersebut dihasilkan dari kesepakatan di belakang layar dengan segelintir oknum buruh.
"Sebelumnya kami sudah menuntut 20 persen, lalu disepakati 10 persen. Tapi tiba-tiba ada kesepakatan lain yang membuat akhirnya disepakati 5 persen. Maka kini kami akan tetap menuntut 20 persen sesuai hitungan yang ideal dengan taraf hidup buruh. Besok kami akan bertemu dengan API serta Dinas Tenaga Kerja," ujar Hartono Senin, di KBN Cakung Jakarta, Kamis (19/1/2012).
Perlu diketahui karena aksi demo buruh tersebut arus lalu lintas di Jalan Raya Cakung hingga pintu masuk Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Priuk macet total.
Anggota Polisi Lalu Lintas Polres Jakrta-Utara Briptu Agus Sunarya mengatakan Kemacetan terjadi di sekitar wilayah KBN Cakung. Di antaranya di Jalan Cilincing Raya dan Jalan Cakung. Meski begitu, pihak kepolisian sampai saat ini belum melakukan kebijakan pengalihan jalur.
“Sampai saat ini masih belum kita lakukan pengalihan jalur. Mungkin nanti, tetapi yang pasti demo ini melumpuhkan kegiatan Ekspor Import di KBN Cakung,” tutur Agus.
Dia menambahkan, Berdasarkan pantauan, massa buruh terus berdatangan ke wilayah KBN Cakung. Namun setidaknya sampai saat ini situasi masih relatif terkendali.
“Sampai saat ini aman. Mereka juga sudah izin sebelumnya, jadi kami bisa mengantisipasi. Tapi arus massa terus berdatangan,” papar petugas itu. (wbs)
()