Februari, Jakarta rentan banjir kiriman

Selasa, 17 Januari 2012 - 09:06 WIB
Februari, Jakarta rentan...
Februari, Jakarta rentan banjir kiriman
A A A
Sindonews.com-Pada Februari mendatang curah hujan di kawasan Puncak Bogor diprediksi mengalami peningkatan. Hal ini akan menyebabkan DKI Jakarta rentan banjir kiriman.

Peneliti senior Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan (P4W) IPB Ernan Rustiadi menjelaskan, intensitas curah hujan di kawasan Puncak, Bogor sebetulnya dari tahun ke tahun sama saja.

”Yang berbeda itu, hanya kerentanannya saja setiap tahun meningkat dan selalu menimbulkan banjir. Dan itu puncaknya terjadi pada Februari, Jakarta selalu banjir akibat curah hujan yang terjadi di kawasan Puncak,” katanya saat memaparkan hasil penelitiannya terkait inkonsistensi tata ruang Jabodetabek, khususnya studi kasus kerusakan lahan di kawasan Puncak, Jakarta, Senin, 16 Januari 2012.

Ernan menjelaskan, banjir di Jakarta itu disebabkan beberapa faktor yang ada di hilir dan hulu. ”Untuk di hilir,banjir akibat turunnya permukaan tanah. Pori-pori tanah berkurang akibat banyaknya pembangunan gedung bertingkat dan permukiman dan rusaknya drainase sehingga tersumbat. Sedangkan faktor hulu karena telah terjadi kerusakan lingkungan dari tahun ke tahun semakin parah,”ucapnya.

Jika dilihat dari frekuensi status banjir di Bendung Katulampa, grafik intensitas curah hujan di kawasan Puncak dari tahun ke tahun semakin naik. ”Status siaga I, II, dan III diberlakukan saat musim penghujan pada Februari,” tandasnya.

Kerusakan lahan di kawasan Puncak, Ernan menjelaskan, akibat penataan tidak sesuai rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang ditetapkan pada 2002. ”Kawasan hutan yang ada di Puncak 40% tidak sesuai tata ruang,” katanya.

Kepala P4W IPB Setia Hadi mengatakan,hutan konservasi kawasan Puncak adalah kawasan yang paling tidak boleh dijamah. Namun, saat ini sudah beralih fungsi,ada yang dijadikan kebun maupun vila. ”Di Puncak ada juga hutan lindung. Hutan yang harus dilindungi, namun kenyataannya dijadikan kebun teh dan vila.Kerusakan akibat ketidakkonsistenan, paling banyak terdapat di Desa Tugu Utara yakni seluas 570 ha,”ungkapnya.

Jumat, 13 Januari ,ketinggian air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa,Bogor Timur,Kota Bogor menyentuh ketinggian 60 cm.Dengan demikian,Bendung Katulampa berstatus siaga IV (banjir) untuk daerah hilir. Badan Meteorologi,Klimatologi, dan Geofisika Dramaga, Bogor menyatakan, saat ini memang sudah mulai memasuki masa-masa curah hujan tinggi.

Diperkirakan akan mencapai puncak pada pertengahan Januari atau Februari.Saat ini, curah hujan masih relatif sedang berkisar 12-16 milimeter per hari.Sementara jika sudah mencapai puncak musim hujan bisa di atas 100 milimeter per hari.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8470 seconds (0.1#10.140)