Foke janji tak keluarkan ijin mal baru di 2012
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta nampaknya serius terhadap moratorium mall di Jakarta. Komitmen ini sekali lagi disampaikan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
"Saya tidak ingin memberikan komentar tambahan (tentang moratorium mal). Yang jelas dari saya tidak akan memberikan ijin baru pembangunan dan pengoperasian mal," ujarnya ditemui wartawan di Balai Kota, Jakarta, Senin (16/1/2012).
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Tata Ruang DKI Jakarta Wiriyatmoko. Menurutnya, mal yang akan beroperasi di 2012 adalah mal yang mengajukan izin operasi sebelum keluarnya moratorium.
"Kalau misalnya setelah moratorium ada yang kasih ijin, yang kasih ijin itu dipecat. Kayak saya misalnya, digantung boleh," jelasnya.
Salah satu alasan adanya moratorium ini, untuk mengatasi kemacetan yang sering melanda mal. "Kan biasanya kalau ada mal baru itu diserbu, semua mobil datang akhirnya menyebabkan kemacetan," tukasnya.
Seusai melakukan moratorium, pihaknya mendorong pembangunan mal di kawasan Outer Ring Road (JORR) dan di Timur Jakarta. "Jadi malnya bukan di dalam sini, tapi ditarik keluar. Di pinggiran dan prioritas utama di Timur. Karena di Timur ada apa, sangat kurang malnya," terangnya.
Pusat pembangunan mal, tambah Wiriyatmoko, banyak berada di kawasan Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan. "Kita kalau ada pengembang yang mau, lebih prioritas di outer ringroad dan di Timur," tambahnya. (san)
"Saya tidak ingin memberikan komentar tambahan (tentang moratorium mal). Yang jelas dari saya tidak akan memberikan ijin baru pembangunan dan pengoperasian mal," ujarnya ditemui wartawan di Balai Kota, Jakarta, Senin (16/1/2012).
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Tata Ruang DKI Jakarta Wiriyatmoko. Menurutnya, mal yang akan beroperasi di 2012 adalah mal yang mengajukan izin operasi sebelum keluarnya moratorium.
"Kalau misalnya setelah moratorium ada yang kasih ijin, yang kasih ijin itu dipecat. Kayak saya misalnya, digantung boleh," jelasnya.
Salah satu alasan adanya moratorium ini, untuk mengatasi kemacetan yang sering melanda mal. "Kan biasanya kalau ada mal baru itu diserbu, semua mobil datang akhirnya menyebabkan kemacetan," tukasnya.
Seusai melakukan moratorium, pihaknya mendorong pembangunan mal di kawasan Outer Ring Road (JORR) dan di Timur Jakarta. "Jadi malnya bukan di dalam sini, tapi ditarik keluar. Di pinggiran dan prioritas utama di Timur. Karena di Timur ada apa, sangat kurang malnya," terangnya.
Pusat pembangunan mal, tambah Wiriyatmoko, banyak berada di kawasan Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan. "Kita kalau ada pengembang yang mau, lebih prioritas di outer ringroad dan di Timur," tambahnya. (san)
()