57 KK kehilangan rumah akibat kebakaran di Penjaringan
A
A
A
Sindonews.com - Kebakaran kembali terjadi menimpa warga Jakarta. Pemukiman padat penduduk di kawasan Penjaringan Jakarta Utara dilalap si jago merah. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun setidaknya 57 kepala keluarga (KK) dari dua RW kehilangan rumah. Belum bisa ditaksir berapa jumlah kerugian akibat kebakaran itu.
Wirawan, salah satu warga mengatakan, kebakaran itu terjadi sekira pukul 11.38 WIB, Senin (16/1/2012). Api berasal dari sebuah rumah di RT 12 RW 13. Diduga, api itu dari kompor menyala yang ditinggal penghuninya. Api terus merembet mengenai rumah sebelahnya, api terus membesar.
Sembari menunggu petugas pemadaman kebakaran datang, warga bahu-membahu berupaya mematikan api dengan air seadanya. Namun upaya itu tidak berhasil, api semakin membesar. Hingga akhirnya, petugas pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan, Subdin Pemadaman Kebakaran DKI Jakarta dan Tambora tiba di lokasi.
Sayang, lokasi pemukiman yang padat cukup menyulitkan petugas melakukan pemadaman. Dibutuhkan waktu sekira satu jam menyalurkan selang untuk menyemprotkan air ke lokasi kebakaran. Material bangunan warga kebanyakan menggunakan tripleks membuat api mudah merembet dengan cepat.
Dari pantauan Sindonews, kericuhan sempat mewarnai peristiwa kebakaran itu. Seorang pemilik rumah mengaku barang-barangnya diangkut orang tak dikenal.
Sementara itu, Perwira Piket Dinas Pemadam Kebarakan Jakarta Utara Kli Widiarto mengatakan, pihaknya melibatkan 31 unit mobil damkar dan sekira 155 personel dikerahkan. "Seluruh petugas merupakan gabungan," katanya.
Dikatakan Widiarto, wilayah penjaringan memang rawan terjadi kebakaran. "Wilayah Penjaringan memang masuk zona merah. Artinya wilayah prioritas pencegaan dan penanggulangan musibah kebakaran, " katanya. (lin)
Wirawan, salah satu warga mengatakan, kebakaran itu terjadi sekira pukul 11.38 WIB, Senin (16/1/2012). Api berasal dari sebuah rumah di RT 12 RW 13. Diduga, api itu dari kompor menyala yang ditinggal penghuninya. Api terus merembet mengenai rumah sebelahnya, api terus membesar.
Sembari menunggu petugas pemadaman kebakaran datang, warga bahu-membahu berupaya mematikan api dengan air seadanya. Namun upaya itu tidak berhasil, api semakin membesar. Hingga akhirnya, petugas pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan, Subdin Pemadaman Kebakaran DKI Jakarta dan Tambora tiba di lokasi.
Sayang, lokasi pemukiman yang padat cukup menyulitkan petugas melakukan pemadaman. Dibutuhkan waktu sekira satu jam menyalurkan selang untuk menyemprotkan air ke lokasi kebakaran. Material bangunan warga kebanyakan menggunakan tripleks membuat api mudah merembet dengan cepat.
Dari pantauan Sindonews, kericuhan sempat mewarnai peristiwa kebakaran itu. Seorang pemilik rumah mengaku barang-barangnya diangkut orang tak dikenal.
Sementara itu, Perwira Piket Dinas Pemadam Kebarakan Jakarta Utara Kli Widiarto mengatakan, pihaknya melibatkan 31 unit mobil damkar dan sekira 155 personel dikerahkan. "Seluruh petugas merupakan gabungan," katanya.
Dikatakan Widiarto, wilayah penjaringan memang rawan terjadi kebakaran. "Wilayah Penjaringan memang masuk zona merah. Artinya wilayah prioritas pencegaan dan penanggulangan musibah kebakaran, " katanya. (lin)
()