Kerap banjir, warga Pondok Labu siap somasi

Minggu, 15 Januari 2012 - 17:46 WIB
Kerap banjir, warga Pondok Labu siap somasi
Kerap banjir, warga Pondok Labu siap somasi
A A A
Sindonews.com - Warga Pondok Labu mengeluhkan lambannya penyelesaian kasus banjir di daerahnya. Untuk itu, warga berencana melakukan somasi pihak-pihak terkait terutama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Marinir.

Banjir yang terjadi selama 10 bulan ini melanda kawasan RT 11, 12, dan 14 RW 3 Jati Pulo, Pondok Labu Jakarta Selatan yang semakin memprihatinkan. Banjir ini disebabkan proyek turap atau tanggul yang dibuat pihak marinir di Kali Krukut.

Hal ini seperti disampaikan Budi,sekretaris RT 11 RW 3 Jati Pulo,Pondok Labu kepada sindonews di Jakarta,Minggu (15/01/2012). Menurutnya, banjir yang disebabkan oleh pembangunan turap atau tanggul oleh pihak Marinir ini tidak mendapatkan izin analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal) dari Gubernur DKI Jakarta,Fauzi Bowo.

"Gubernur sendiri yang mengakui kalu proyek tersebut tanpa Amdal. Tanpa Amdal ini jelas melanggar undang-undang. Ini kenapa gubernur selaku pimpinan tertinggi tidak berani untuk memberikan sanksi dan tidak peduli dengan kami yang sejak Maret ini kebanjiran," ujarnya.

Menurutnya, warga sudah melaporkan masalah ini ke Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Dari pertemuan itu sendiri dilahirkan kesepakatan terhitung 20 Desember sampai 20 Januari
2012 akan diadakan normalisasi Kali Krukut. "Tetapi nyatanya sampai hari ini
kalau tidak bisa dibilang gagal ya pemprov lamban," ujarnya.

Pihak warga sendiri sampai hari ini masih menunggu janji pihak Pemprov DKI Jakarta untuk menormalisasi Kali Krukut.

"Saya persoalkan kenapa Gubernur tidak berani untuk menyelesaikan kasus ini. Bahkan panggilan dari Komnas HAM diabaikan oleh pihak pemprov. Komnas HAM bahkan merasa dilecehkan oleh pemprov karena dari 4 kali panggilan tidak kunjung ditindaklanjuti," tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Sarana dan Prasarana Kota Provinsi DKI Jakarta Andi Baso mengatakan, normalisasi dilakukan sepanjang satu kilometer agar aliran air benar-benar lancar dan tidak menguap atau menimbulkan banjir.

"Karena debit air yang masuk cukup tinggi yakni hingga 40 meter kubik tentu kami siapkan waduk run off untuk mengurangi aliran," ungkap Andi.

Bahkan, ditambahkan Andi, nantinya, jika waduk yang dibangun rampung, dapat mengurangi banjir hingga 90 persen.

Normalisasi Kali Krukut yang tengah berlangsung mengerahkan dua alat berat. Sementara, beberapa pekerja juga tampak membongkar gorong-gorong yang selama ini dituding menjadi penyebab banjir.

Sayangnya, saat ini, debit air di Kali Krukut masih cukup tinggi sehingga beberapa rumah masih terllihat tergenang dengan ketinggian air mencapai 60 sentimeter. Terlebih, keberadaan rumah yang terendam itu berada lebih rendah dari muka kali.

Kepala Bidang Tata Air Dinas PU DKI Jakarta, Tarjuki, mengatakan pembuatan waduk ini untuk menyelesaikan masalah banjir yang melanda warga di kawasan Pondok Labu secara menyeluruh, tanpa harus menimbulkan dampak baru.

"Penanganan masalah banjir ini jangan seperti orang yang sedang menekan balon, ditekan di satu titik, tapi menggelembung di tempat lain, tapi harus diselesaikan secara tuntas tanpa ada efek atau dampak lain yang timbul," ujarnya.(azh)

()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8864 seconds (0.1#10.140)