YLKI: Industri rokok ciptakan konflik horizontal

Selasa, 10 Januari 2012 - 18:42 WIB
YLKI: Industri rokok...
YLKI: Industri rokok ciptakan konflik horizontal
A A A
Sindonews.com - Ketua Bidang Advokasi Pengendalian Tembakau Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, minimnya penegakan terhadap kawasan larangan merokok, disebabkan karena tingginya konflik horizontal atau adu domba yang dibangun oleh pihak industri rokok.

"Ada asumsi bahwa larangan merokok sama saja membunuh petani tembakau. Itulah yang menjadi permasalahan," ujarnya saat membeberkan hasil Survei Loyalitas Kunjungan Konsumen Hotel dan Restoran terhadap implementasi kawasan dilarang merokok di Hotel Cemara, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2012).

Di samping itu, kata dia, adanya asumsi yang beredar jika larangan merokok diberlakukan, sama saja mengurangi pendapatan daerah yang dihasilkan dari reklame rokok. "Padahal sejatinya, reklame rokok itu lebih kecil dari pajak parkir," ungkapnya.

Maka dari itu, dia sangat berharap kepada aparatur negara agar bisa menegakkan Peraturan Gubernur No.88 tahun 2010 tentang kawasan dilarang merokok. Terlebih, banyak warga yang mendukung ditegakkannya peraturan tersebut.

Berdasarkan hasil survei terhadap pengunjung restoran dan hotel. Sebanyak 70 persen atau 378 responden di hotel mengaku terganggu dengan asap rokok orang lain. Sedangkan 80 persen atau 393 responden di restoran merasa terganggu dengan asap rokok orang lain. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0651 seconds (0.1#10.140)