Polda Metro juga temukan sekilo paku per-hari
A
A
A
Sindonews.com - Belum lama ini, Sapu Bersih (Saber) Community berhasil mengumpulkan tiga kuintal paku dalam operasinya selama lima bulan. Operasi ranjau paku dilakukan untuk mengantisipasi tindak kejahatan di jalan raya.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengaku selama ini juga melakukan hal sama, membersihkan jalanan dari tebaran paku. Bahkan hingga 1,5 kilogram paku berhasil ditemukan.
"Hampir setiap hari dengan jadwal pagi dan sore kita telah melakukan penyisiran di jalan-jalan Jakarta. Hasilnya, kami mengumpulkan setengah sampai satu setengah kilo per harinya," ungkap Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Wahyono kepada wartawan ketika ditemui di kantornya, Senin (9/1/2011).
Titik rawan penyebaran paku tersebut, menurut Wahyuno, ada di Jalan Raya Bekasi, Harapan Indah, Daan Mogot, Cawang, Grogol, Jalur lambat Jenderal Sudirman, Jalan TB Simatupang, Prof Satrio, Jembatan Casablanca, Cawang-Cilincing, dan Jalan Kyai Tapa.
Wahyono juga menjelaskan, pada tahun 2011, pihaknya telah bekerjasama dengan Polres dan Direktorat Reserse Kriminal Umum untuk menangani permasalahan tersebut. Dari hasil kerja sama tersebut mengamankan tiga orang yang terlibat dalam modus penyebaran ranjau paku.
"Kami menangkap 3 orang. 2 sebagai pelaku penyebaran, dan yang satu lagi sebagai tukang tambal ban. Kemungkinan besar juga para pelaku berkomplot," ungkapnya.
Wahyono juga mengakui mempunyai kendala untuk mengatasi permasalahan itu kurang personel.
"Mungkin karena keterbatasan personel dan pergerakan personel kita sudah terbaca oleh para pelaku yaitu operasi pagi dan siang hari. Tapi nanti kita akan merubah itu dan akan melakukannya secara acak, sehingga pergerakan kita akan lebih cepat untuk mengantisipasinya," ujarnya.
Ditambahkannya lagi, pihak Lantas juga telah berkoordinasi dengan masyarakat. Salah satunya komunitas sapu bersih yang sudah melakukan aksi penyisiran. Komunitas Saber itu masyarakat pecinta keselamatan lalu lintas.
Wahyono mengimbau agar masyarakat berhati-hati di jalan dan tetap waspada. "Kita juga akan melibatkan Pokdarkamtibnas (Kelompok Sadar Kamtibmas) untuk menangani, jika melihat ada orang yang bertindak mencurigakan. Kita juga akan meningkatkan fungsi-fungsi terkait dari internal Polda termasuk di dalamnya adalah satuan wilayah," tambahnya.
Namun, pesan Wahyono, masyarakat tak boleh menyudutkan profesi tukang tambal ban. Karena itu merupakan ulah oknum dan bukan semua tukang tambal ban. (lin)
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengaku selama ini juga melakukan hal sama, membersihkan jalanan dari tebaran paku. Bahkan hingga 1,5 kilogram paku berhasil ditemukan.
"Hampir setiap hari dengan jadwal pagi dan sore kita telah melakukan penyisiran di jalan-jalan Jakarta. Hasilnya, kami mengumpulkan setengah sampai satu setengah kilo per harinya," ungkap Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Wahyono kepada wartawan ketika ditemui di kantornya, Senin (9/1/2011).
Titik rawan penyebaran paku tersebut, menurut Wahyuno, ada di Jalan Raya Bekasi, Harapan Indah, Daan Mogot, Cawang, Grogol, Jalur lambat Jenderal Sudirman, Jalan TB Simatupang, Prof Satrio, Jembatan Casablanca, Cawang-Cilincing, dan Jalan Kyai Tapa.
Wahyono juga menjelaskan, pada tahun 2011, pihaknya telah bekerjasama dengan Polres dan Direktorat Reserse Kriminal Umum untuk menangani permasalahan tersebut. Dari hasil kerja sama tersebut mengamankan tiga orang yang terlibat dalam modus penyebaran ranjau paku.
"Kami menangkap 3 orang. 2 sebagai pelaku penyebaran, dan yang satu lagi sebagai tukang tambal ban. Kemungkinan besar juga para pelaku berkomplot," ungkapnya.
Wahyono juga mengakui mempunyai kendala untuk mengatasi permasalahan itu kurang personel.
"Mungkin karena keterbatasan personel dan pergerakan personel kita sudah terbaca oleh para pelaku yaitu operasi pagi dan siang hari. Tapi nanti kita akan merubah itu dan akan melakukannya secara acak, sehingga pergerakan kita akan lebih cepat untuk mengantisipasinya," ujarnya.
Ditambahkannya lagi, pihak Lantas juga telah berkoordinasi dengan masyarakat. Salah satunya komunitas sapu bersih yang sudah melakukan aksi penyisiran. Komunitas Saber itu masyarakat pecinta keselamatan lalu lintas.
Wahyono mengimbau agar masyarakat berhati-hati di jalan dan tetap waspada. "Kita juga akan melibatkan Pokdarkamtibnas (Kelompok Sadar Kamtibmas) untuk menangani, jika melihat ada orang yang bertindak mencurigakan. Kita juga akan meningkatkan fungsi-fungsi terkait dari internal Polda termasuk di dalamnya adalah satuan wilayah," tambahnya.
Namun, pesan Wahyono, masyarakat tak boleh menyudutkan profesi tukang tambal ban. Karena itu merupakan ulah oknum dan bukan semua tukang tambal ban. (lin)
()