Jakarta macet, petinggi polisi harusnya malu

Senin, 09 Januari 2012 - 09:44 WIB
Jakarta macet, petinggi...
Jakarta macet, petinggi polisi harusnya malu
A A A
Sindonews.com - Kemacetan di Jakarta sudah sangat memprihatinkan. Sejauh ini upaya mengurai kemacetan belum memperlihatkan hasilnya. Terlebih, di musim hujan ini, kemacetan kian menjadi-jadi akibat muncul genangan air di mana-mana setelah ibu kota diguyur hujan.

Tak cuma itu, pohon tumbang yang melintang ke badan jalan juga memacetkan lalu lintas. Memang, persoalan macet di Jakarta sangat kompleks dari mulai kondisi infrastruktur jalan, perilaku pengendara yang tidak disiplin, hingga volume kendaraan yanga terus bertambah.

Indonesia Police Watch (IPW) juga melihat situasi lalu lintas di Jakarta sejak dua bulan terakhir makin parah, karena padat dan tidak terkendali. Sepertinya, tidak ada upaya yangg maksimal dari jajaran Polda Metro Jaya untuk melakukan rekayasa lalu lintas dalam mengurai kemacetan.

Neta S Pane, Ketua Presidium IPW mengaku prihatin dengan cara kerja jajaran lalu lintas Polda Metro Jaya. Akibat, cara kerjanya tidak sistematis, situasi lalu lintas Jakarta terbiarkan apa adanya dalam kesemrawutan yang parah. "Situasi kemacetan paling parah, sejak dua bulan terakhir ini terlihat di dua tempat," ungkap Neta dalam keterangan tertulisnya kepada Sindonews, Senin (9/1/2012).

Pertama, kawasan Cawang, Jakarta Timur baik di jalur tol maupun arteri. Untuk bisa lolos dari Pintu Tol Halim menuju tol dalam kota, pengemudi harus bertarung selama 45 sampai 60 menit. Begitu juga di jalur arteri, kemacetan parah terjadi mulai keluar tol Halim hingga ke Stasiun Cawang.

"Jalur yang hanya 1,5 km ini harus ditempuh 60 sampai 75 menit. Kemacetan ini tentu sangat memprihatinkan dan sekaligus memalukan, mengingat kawasan Cawang adalah pintu masuk Jakarta dari arah timur," terang Neta.

Kedua, lanjut dia, kawasan Semanggi di depan Polda Metro Jaya, terutama sore hari. "Kemacetanan di kawasan ini seharusnya mampu membuat petinggi lalu lintas di Polda Metro Jaya merasa malu, mengingat kemacetan ada di depan hidung mereka," sindir Neta.

Untuk itu IPW berharap Kapolri dan Kakorlantas Polri mencermati hal ini. "Kemacetan lalu lintas Jakarta yang makin parah jangan dibiarkan apa adanya hingga kesemarawutan membuat publik Ibu Kota prustrasi," terangnya.

Terutama, kata dia, di kawasan pintu masuk Jakarta harus ada kerja sama lalu lintas Polda Metro dengan pihak jalan tol untuk melakukan rekayasa lalu lintas agar kemacetan bisa terurai.

Menurut Neta, jika kemacetan lalu lintas Jakarta dibiarkan apa adanya, tentu hal ini tidak hanya memalukan Kapolda Metro, tapi juga sangat memalukan Kapolri. Padahal, di Polri banyak perwira yg mempunyai kemampuan dalam melakukan rekayasa lalu lintas.

"Bahkan mereka lulusan dari Australia, Inggris, Belanda, dan lainnya. Tapi kenapa tidak diberdayakan dengan maksimal," ungkap Neta.

Kerahkan anggota

Kemacetan yang kerap terjadi saat hujan di Ibu Kota membuat Polda Metro Jaya mengerahkan seluruh anggotanya untuk mengatur lalu lintas. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharudin Djafar mengakui, hujan yang terjadi akhir-akhir ini memang membuat beberapa ruas jalan di Jakarta mengalami kemacetan yang cukup luar biasa.

Dari data Polda Metro Jaya ruas jalan yang mengalami kemacetan parah adalah jalan-jalan protokol seperti Jalan Gatot Subroto,Jalan Sudirman,Jalan MH Thamrin, dan Jalan Raya Daan Mogot. ”Kami sudah melakukan pendataan dan perintah Kapolda Metro Jaya untuk segera ditindak lanjuti,” kata Kombes Pol Baharudin Djafar kemarin.

Antisipasi yang dilakukan adalah menurunkan personel langsung ke lapangan.Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Dwi Sigit Nurmantyas bahkan diminta langsung untuk melakukan pengawasan. ”Dirlantas sudah diminta turun untuk menanganinya,”katanya.

Penurunan personel ke lapangan tidak sembarangan.Personel yang diturunkan langsung ke titik-titik yang menjadi pangkal kemacetan. Menurutnya, kemacetan saat hujan bukan hanya disebabkan genangan. Baharudin melihat itu beberapa waktu lalu disebabkan pohon dan papan reklame roboh. Untuk itu,pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta.

”Kami sudah lakukan koordinasi,bahkan bila ditemukan titiknya, kami sudah langsung menghubungi mereka,” tuturnya. Dengan begitu, arus lalu lintas bisa dikembalikan normal dalam waktu cepat.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Dwi Sigit Nurmantyas menegaskan, untuk mengantisipasi kemacetan dan genangan di Jakarta, pihaknya sudah mempersiapkan 36 unit mobil patroli lalu lintas.Tiap satuan wilayah lalu lintas di Jakarta menerima tiga unit mobil.Kendaraan roda empat ini dimodifikasi sedemikian rupa dengan ciri ban lebih besar.

Mobil ini diklaim mampu menembus genangan dan digunakan untuk mengevakuasi korban banjir. ”Kami sudah menyiapkannya dan saat ini sudah tersebar di tiap-tiap wilayah,”ujarnya.

Selain disebabkan genangan, kemacetan pada musim hujan juga akibat beberapa faktor lain yakni traffic light (lampu lalu lintas) yang tidak berfungsi, banyaknya pengendara sepeda motor berteduh di kolong flyover dan underpass, serta pohon tumbang. Untuk mengantisipasi kemacetan di kolong jalan layang dan underpass, empat personel di setiap lokasi diterjunkan. ”Biasanya anggota kami kerahkan sebelum turun hujan.

Begitu melihat cuaca mendung, petugas sudah standby di situ, jangan sampai kalah sama pengendara motornya,”ucapnya. Kehadiran petugas di kolong flyover dan underpass tersebut untuk mengatur agar para pengendara sepeda motor yang berteduh tidak sampai menutupi ruas jalan.

Jika kolong jalan layang tertutup, kemacetan akan mengular sampai ke belakang. Dari data yang dimiliki Ditlantas Polda Metro Jaya, di wilayah DKI Jakarta terdapat 42 flyover dan underpass.

Di Jakarta Pusat ada lima flyover dan dua underpass, di Jakarta Utara ada tiga flyover, serta Jakarta Barat terdapat tujuh flyover dan satu underpass.Kemudian di Jakarta Selatan ada 10 flyover dan lima underpass serta Jakarta Timur ada enam flyover dan tiga underpass.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4573 seconds (0.1#10.140)