Dinas PU Jakarta Utara siagakan pompa

Jum'at, 06 Januari 2012 - 13:33 WIB
Dinas PU Jakarta Utara siagakan pompa
Dinas PU Jakarta Utara siagakan pompa
A A A
Sindonews.com - Suku Dinas Pekerjaan Umum (Sudin PU) Jakarta Utara menyiagakan 71 pompa air untuk mengantisipasi genangan dan banjir akibat luapan air laut dan curah hujan tinggi. Puluhan pompa ini berfungsi mengalirkan air dari waduk menuju saluran utama dan terus ke laut.

Kasudin Pekerjaan Umum (PU) Tata Air Jakarta Utara, Rifig Abdullah, mengatakan dari 71 unit pompa itu, sebagian besar merupakan kewenangan Dinas PU DKI Jakarta. Sedangkan, yang menjadi kewenangan Sudin PU Tata Air Jakarta Utara, hanya berjumlah 14 unit pompa yang tersebar di tujuh lokasi.

"Keberadaan pompa-pompa air ini, tidak serta merta menghilangkan banjir ataupun genangan. Namun, bila seluruh pompa itu bekerja maksimal, banjir atau genangan dapat cepat surut," kata Rifig di Balai Kota, Jakarta, Jumat (6/1/2012).

Menurutnya, ketujuh lokasi pompa itu mampu melayani 113,5 hektar wilayah di Jakarta Utara. Pompa air masing-masing memiliki dua unit pompa, serta mampu melayani area seluas 55,6 hektar.

"Rumah pompa di kawasan Luar Batang mampu melayani hingga 302 hektar wilayah, serta masing-masing 420 hektar untuk rumah pompa Cilincing dan Tugu Utara," ujarnya.

Rifig memaparkan, rumah pompa yang menjadi kewenangan Dinas PU Jakarta, di antaranya rumah pompa Ancol yang melayani 635 hektar, Kampung Bandan yang melayani 615 hektar, Sunter Selatan yang melayani 586 hektar, Tanjungan yang melayani 365 hektar, dan pompa air Don Bosco yang melayani 130 hektar.

"Rumah-rumah pompa itu merupakan kewenangan Dinas PU DKI Jakarta, bukan kewenangan kami," ucapnya.

Rifig menuturkan, pompa-pompa air di Jakarta Utara cukup penting keberadaannya. Sebab, 60 persen wilayah Jakarta Utara berada di bawah permukaan air laut. Sehingga pengendalian air harus menggunakan sistem polder.

“Karena permukaan air laut yang terus bertambah dan terus terjadinya penurunan tanah, maka air yang mengalir di Jakarta Utara sudah tidak bisa mengalir normal mengikuti gaya gravitasi," tandasnya. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6240 seconds (0.1#10.140)