Jalan rusak bahayakan pengendara

Selasa, 03 Januari 2012 - 08:57 WIB
Jalan rusak bahayakan...
Jalan rusak bahayakan pengendara
A A A
Sindonews.com– Pengerjaan infrastruktur di Ibu Kota membuat sejumlah jalan rusak. Kondisi ini tentu saja mengancam keselamatan pengguna jalan. Di Jalan Sudirman terdapat kerusakan yang membuat pengguna jalan tidak nyaman.

Kerusakan jalan ini akibat pengerjaan gorong-gorong. Simondri (30), salah seorang pengendara sepeda motor yang kebetulan melintas, mengaku terkejut akibat kondisi jalan yang rusak tersebut.

Dia merasakan jalan bergelombang dan nyaris terjatuh. ”Saya tidak melihat ada rambu-rambu tentang pengerjaan jalan.Ketika lewat nyaris selip,” kata warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan ini, Senin, 2 Januari 2012.

Jalan Sudirman yang rusak itu terdapat di depan Ratu Plaza.Tepatnya pada tambalan aspal proyek gorong-gorong yang kondisinya tidak sama rata dengan lapisan aspal lama. Begitu juga dengan tutup besi gorong-gorong yang ada setiap beberapa meter, cukup mengganggu karena membuat jalan sedikit melesak.

Pantauan dilapangan menunjukkan, jalan rusak lainnya juga terdapat di dekat jembatan Semanggi menuju jalan layang Sudirman yang menghubungkan Tanah Abang–Kuningan.

Kerusakan jalan ini juga diperparah oleh genangan air akibat hujan yang mengguyur Kota Jakarta sejak kemarin pagi. Kendati beberapa ruas jalan terlihat sepi, pagi kemarin sempat terjadi kemacetan beberapa menit di sekitar jalan rusak itu.

Ini karena ada pengendara yang jumlahnya cukup banyak melintas di jalan bergelombang tersebut. Direktur Masyarakat Pemantau Kebijakan Eksekutif dan Legislatif (Majelis) Sugiyanto meminta Pemprov DKI Jakarta lebih meningkatkan lagi proses pengerjaan di Jalan Sudirman.

Menurutnya, kendati jalan dalam sedang proses pengerjaan gorong-gorong, Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta perlu menempatkan rambu-rambu peringatan,agar tidak ada korban jatuh.

”Walaupun jalan itu telah dikerjakan atau dalam proses pengerjaan, PU harus mempercepat pengerjaannya, sebab Jalan Sudirman termasuk jalan yang banyak dilewati pengendara dan juga berada di jantung kota,” kata Sugiyanto.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Sandy menambahkan, jalan bergelombang ini tidak boleh dibiarkan berlama- lama. Dia meminta Dinas PU DKI Jakarta memanggil kontraktor agar segera mengembalikan kondisi jalan itu, sesuai dengan kontrak.

”Penanganan pengerjaan Jalan Sudirman harus cepat dituntaskan, karena jalan tersebut merupakan salah satu jalan yang banyak dilewati pengendara dan menjadi salah satu etalase keindahan Jakarta. Dinas PU harus mendesak kontraktor segera menyelesaikan pengerjaan jalan tersebut,” tandas anggota Fraksi Demokrat ini.

Kepala Dinas PU DKI Jakarta Ery Basworo Ery Basworo mengatakan, kerusakan di Jalan Sudirman akibat pengerjaan gorong-gorong. ”Jalan itu belum dapat kita aspal,karena dalam proses pemadatan yang harus dilewati dan dipadatkan dengan mesin pemadat. Proses pemadatannya berlangsung dua atau tiga bulan ini. Setelah itu baru diaspal lagi dan menjadi lebih rata lagi. Pengendara pun merasa lebih nyaman saat melintas,”kata Ery.

Lebih lanjut Ery mengatakan, jalan bergelombang karena pada Desember lalu baru selesai pengerjaan saluran air. Lokasi proyek tidak dapat langsung diaspal. Jalan harus diberi kerikil dan tanah yang menjadi lapisan paling bawah untuk dapat menahan beban berat. Setelah padat, baru dapat ditutup dengan aspal. ”Kalau sudah diaspal,jalan itu memiliki kemampuan menahan beban 10 ton,”sebutnya.

Curah Hujan Meningkat

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan warga yang tinggal di titik rawan banjir. Diprediksi selama Januari dan Februari ini, curah hujan meningkat dan berpotensi menimbulkan banjir.

Kepala Subbidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Kukuh Ribudiyanto menjelaskan, potensi curah hujan di Jakarta selama Januari dan Februari bersifat fluktuatif.

Diprediksi akan mencapai di atas 400–500 mm dan hujan lebat akan terjadi selama 1–2 jam. Begitu juga dengan hujan ringan dapat berlangsung sampai enam jam. Hujan ini juga akan mengguyur wilayah selatan dan barat Jakarta, yakni Bogor dan Tangerang.

”Untuk tiga hari ke depan, kondisi hujan berpotensi lebat di tiga wilayah tersebut. Kita meminta masyarakat yang tinggal di tiga kawasan ini agar lebih waspada terhadap banjir, baik itu karena intensitas tinggi maupun banjir kiriman pada musim penghujan ini,” tuturnya.

Prediksi hujan lebat terjadi pada Januari. Sedangkan Februari mulai berkurang. Meski demikian, diprediksi curah hujan tetap tinggi. Musim penghujan ini diperkirakan akan berakhir pada Maret atau April.

Kukuh melanjutkan, untuk daerah pesisir pantai diperkirakan akan mengalami kenaikan air laut pasang dan masuk ke daratan. ”Rob ini mungkin terjadi di atas 10–20 Januari,”lanjutnya.

Kendati demikian, gelombang air laut saat ini dalam keadaan tinggi,meski kondisinya bergantung pada kekuatan angin. ”Jika kondisi gelombang dan arus air laut tetap tinggi saat robterjadi,tentunya ini dapat menimbulkan banjir. Apalagi, gelombang air laut tinggi bersamaan dengan hujan turun dengan curah yang lebat,”ungkapnya.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7928 seconds (0.1#10.140)