Drama sedih Prijanto demi simpati publik

Selasa, 27 Desember 2011 - 16:14 WIB
Drama sedih Prijanto demi simpati publik
Drama sedih Prijanto demi simpati publik
A A A
Sindonews.com - Prijanto berharap, pengunduran dirinya jangan menjadi polemik berkepanjangan. Dia juga minta kepada para pendukungnya tak menuding sikap yang diambilnya sebagai bentuk lari dari tanggungjawab. Buktinya, paska mundur sebagai Wagub, kinerja Pemerintahan Daerah (Pemda) DKI Jakarta tetap berjalan seperti biasa.

Sebelumnya dikabarkan pengunduran dirinya, dilandaskan faktor hubungan tak harmonis antara dirinya dengan Fauzi Bowo selaku Gubernur DKI Jakarta. Namun, banyak yang menilai pengunduran dirinya itu dilatarbelakangi keinginan untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2012 mendatang.

"Saya mundur, buktinya Pak Foke tidak keteteran. Ada tidaknya saya roda pemerintah pemprov berjalan dengan biasa dan tidak ada pengaruhnya untuk DKI Jakarta," ujarnya di Sekretariat Permata (Persatuan Mahasiswa Jakarta), Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (27/12/2011).

Mantan Asisten Teritorial (Aster) Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) ini mengatakan, masih banyak persoalan DKI Jakarta yang belum terselesaikan. Misalnya, masalah kemacetan, PAM Jaya dan banjir. "Kita sekarang masih harus kerja keras masih banyak persoalan," ucapnya.

Sementara itu, rasa sedih yang ditunjukkan Prijanto ketika mengumumkan pengunduran dirinya kepada media massa, mendapatkan cercaan. Prijanto diduga ingin mendapatkan simpatik dari warga DKI Jakarta. Namun, upaya ini dinilai tak berhasil.

"Sebagian publik malah bersikap sebaliknya ada yang antipati karena terkesan tidak bertanggung jawab dengan tugas yang sudah diamanatkan pemilih," kata analis politik dari Charta Politika, Arya Fernandes, di Jakarta.

Lanjutnya, Prijanto ingin mengesankan dirinya terdzalimi oleh Fauzi Bowo. Indikasinya, Prijanto selalu menyebut ketimpangan tugas antara dirinya dengan Gubernur Fauzi Bowo.

"Dia ingin menunjukkan dirinya telah dikucilkan. Tetapi kalau tidak hati-hati, ini akan jadi serangan balik bila Prijanto maju di Pemilukada. Rival Prijanto tentu akan menggunakan isu tanggung jawab pemimpin untuk menghantam balik dia," tandasnya.

Bahkan, upaya Prijanto tak hanya gagal dalam memainkan 'sandiwara' sedih meraih simpati publik. Prijanto juga diprediksi bakal kesulitan mendapat tiket maju sebagai Cagub DKI mendatang dari kalangan Partai Politik (Parpol).

Tambah lagi, dia tidak memiliki basis massa kuat di Jakarta. Belum lagi tak ada capaian prestasi selama dirinya menjabat Wagub DKI. "Sulit bagi Prijanto, karena publik tidak melihat sepak terjang dia, selama ini tidak ada ekspos media yang diterima publik," jelasnya.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7896 seconds (0.1#10.140)