Tak Hanya Imbauan, Pemerintah Pusat dan Daerah Diminta Tegas

Senin, 30 Maret 2020 - 13:39 WIB
Tak Hanya Imbauan, Pemerintah Pusat dan Daerah Diminta Tegas
Tak Hanya Imbauan, Pemerintah Pusat dan Daerah Diminta Tegas
A A A
JAKARTA - Isu Jakarta lockdown kian mencuat ke permukaan. Pasalnya, kasus positif Coronavirus Disease (Covid-19) di Indonesia kian bertambah, tak terkecuali Jakarta.

Berdasarkan data dari situscorona.jakarta.go.idsaat ini kasus positif Covid-19 secara nasional ada 1.285 kasus, dengan rincian 1.107 orang tengah dirawat, 64 orang sembuh dan 114 orang meninggal akibat virus Corona.

Menanggapi data tersebut, Pengamat Sosial Universitas Indonesia, Rissalwan Handy Lubis mengatakan, pemerintah pusat dan daerah harus bertindak tegas dalam mencegah penyebaran virus Corona. Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam kondisi darurat seperti ini guna menyelamatkan masyarakat dari ancaman wabah tersebut.

"Sekarang ini adalah pemerintah itu harus lebih tegas, baik dipemerintah pusat dan daerah. Jadi jangan hanya mengimbau. Imbauan itu tidak bisa kita salahkan publik kalau imbauan itu tidak dihiraukan," kata Rissalwan saat dihubungi SINDOnews, Senin (30/3/2020).

Lebih lanjut dia menuturkan, langkah tegas pemerintah dapat menyematkan jiwa masayarakat meski perekonomian masyarakat sedikit terguncang akibat kebijakan karantina wilayah itu. Namun, hal itu dinilai lebih baik, ketimbang membiarkan masyarakat beraktivitas di tengah ancaman pandemi global.

"Untuk keselamatan kemanusiaan kita bisa ambil kutipan presiden Ghana. kita bisa hidupkan kembali perekonomian. Tapi kita tidak bisa hidupkan kembali orang mati. Ya itu tegas jadi harus tegas. Sakit enggak apa-apa asal jangan mati. Kita bikin sakit masyarakat sekarang. kita rasakan mereka sakit dengan ekonomi yang parah engga apa-apa, tapi tidak mati," tuturnya. (Baca juga: Ketika Cuitan Presiden Ghana Soal Lockdown Viral di Tanah Air)

Kendati demikian, hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah sebelum melakukan karantina yaitu mempersiapkan kebutuhan bahan pangan bagi masyarakat. Kebutuhan pangan ini pun tidak hanya sebatas menjamin ketersedian beras di pasaran, melainkan semua aspek yang berhubungan dengan kebutuhang pokok sehari-hari.

"logistik bahan pangan itu satu satunya yang harus diperhatikan. Jadi karena kalau sudah di-lockdown artinya persebaran virus sudah akan dibatasi. Ini yang harus diantisipasi kalau memang lockdown dilakukan, artinya jangan sampai masyarakat kesulitan untuk bisa mendapatkan stok bahan pangan," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4974 seconds (0.1#10.140)