Suka Duka Pekerja Ritel di Tengah Wabah Virus Corona
A
A
A
TANGERANG - Sejumlah mal dan pusat perbelanjaan di Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang, tetap buka di tengah wabah Corona. Bahkan mengalami kenaikan omzet dua kali lipat.
Panic buying dan kebutuhan warga menyetok bahan pangan selama masa isolasi diri membuat para pengusaha ritel tetap bertahan memberikan jasa layanan dagang.
Kewajiban tetap berjualan di tengah wabah virus Corona membuat pegawai ritel tetap masuk bekerja. Meski telah dibekali dengan masker, sarung tangan, makan dan minuman tambahan penguat imun, hati tetap cemas.
Seperti diutarakan Andi Wahyudi, salah satu kepala toko supermarket di Tangerang. Sebagai kepala toko, Andi memang tidak bertemu langsung para custumer setiap hari.
"Kalau pegawai, was-was tetap ada. Seperti kemarin, jadi ada custumer yang batuk di depan dia. Kasirnya langsung kepikiran, takut orang yang batuk itu positif," kata Andi, di Serpong, Minggu (29/3/2020).
Sebagai kepala toko, tugas Andi waktu itu berusaha untuk menyakinkan para pegawai yang masuk agar bersabar, karena wabah Corona ini akan berakhir dan kembali normal.
"Kekhawatiran paling besar itu ada di kasir, karena mereka yang berhadapan langsung dengan para costumer. Antrean costumer juga dibuat jarak 1 meter. Tetapi ya tetap saja banyak yang cemas. Wajar sih," paparnya.
Meski demikian, Andi menyakinkan, bahwa dengan perlengkapan yang ada, pegawai masih tetap aman memberikan pelayanan ke costumer. Sehingga, pekerja bisa tetap melayani para costumer di dalam berbelanja.
"Harapannya mah cepat selesai ini wabah Corona, dan kita kerja gak was-was dan bisa normal seperti biasa lagi. Kalau sekarang, karena tugas, kita yang operasional mau gak mau, ya berharap nornal lagi ajh," tukasnya.
Panic buying dan kebutuhan warga menyetok bahan pangan selama masa isolasi diri membuat para pengusaha ritel tetap bertahan memberikan jasa layanan dagang.
Kewajiban tetap berjualan di tengah wabah virus Corona membuat pegawai ritel tetap masuk bekerja. Meski telah dibekali dengan masker, sarung tangan, makan dan minuman tambahan penguat imun, hati tetap cemas.
Seperti diutarakan Andi Wahyudi, salah satu kepala toko supermarket di Tangerang. Sebagai kepala toko, Andi memang tidak bertemu langsung para custumer setiap hari.
"Kalau pegawai, was-was tetap ada. Seperti kemarin, jadi ada custumer yang batuk di depan dia. Kasirnya langsung kepikiran, takut orang yang batuk itu positif," kata Andi, di Serpong, Minggu (29/3/2020).
Sebagai kepala toko, tugas Andi waktu itu berusaha untuk menyakinkan para pegawai yang masuk agar bersabar, karena wabah Corona ini akan berakhir dan kembali normal.
"Kekhawatiran paling besar itu ada di kasir, karena mereka yang berhadapan langsung dengan para costumer. Antrean costumer juga dibuat jarak 1 meter. Tetapi ya tetap saja banyak yang cemas. Wajar sih," paparnya.
Meski demikian, Andi menyakinkan, bahwa dengan perlengkapan yang ada, pegawai masih tetap aman memberikan pelayanan ke costumer. Sehingga, pekerja bisa tetap melayani para costumer di dalam berbelanja.
"Harapannya mah cepat selesai ini wabah Corona, dan kita kerja gak was-was dan bisa normal seperti biasa lagi. Kalau sekarang, karena tugas, kita yang operasional mau gak mau, ya berharap nornal lagi ajh," tukasnya.
(thm)