5 Pusat Perbelanjaan Terbesar di Kota Bogor Tutup, Operasional Pasar Tradisional Dibatasi
A
A
A
BOGOR - Guna memutus mata rantai penularan Corona Virus Disease (COVID-19), sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Bogor memilih untuk tutup untuk sementara. Tak hanya pusat perbelanjaan, Pemkot Bogor juga membatasi operasional pasar-pasar tradisional agar tidak beroperasi 24 jam penuh.
Berdasarkan data Pemkot Bogor, setidaknya sudah ada lima pusat pembelanjaan di Kota Bogor yang mengonfirmasi tutup untuk sementara waktu. Mal tersebut, yakni Botani Square tutup mulai 26 Maret hingga 7 April 2020, kemudian Mal BTM tutup mulai 28 Maret hingga 7 April, disusul Lippo Plaza Kebon Raya dan Lippo Plaza Ekalokasari yang tutup dari 27 Maret sampai 9 April 2020, dan Plaza Jambu Dua mulai 30 Maret hingga 8 April 2020.
"Mal lain menyusul. Jadi untuk mal, ketika seluruh tenant tutup, maka yang buka hanya supermarket dan apotek," papar Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, Jumat (27/3/2020).
Pihaknya mengapresiasi langkah mal-mal di Kota Bogor yang mengambil kebijakan strategis untuk menutup mal sementara waktu. Saat ini, pihaknya juga meminta kepada Perusahaan Umum Daerah Pasar Pakuan Bogor untuk mengatur operasional pasar. Saat ini beberapa pasar di Kota Bogor beroperasi 24 jam, kondisi tersebut dikhawatirkan bisa menjadi salah satu sumber penyebaran virus COVID-19. "Untuk pasar kami minta kepada PD Pasar untuk menerapkan pembatasan jam operasional," katanya.
Sedikitnya ada 10 pasar yang akan disesuaikan jam operasionalnnya. Pasar Kebon Kembang hanya buka dari jam 10.00–16.00, Pasar Bogor Baru dan Pasar Sukasari buka pagi pukul 09.00-17.00; malam 22.00-06.00, Pasar Jambu Dua buka 14.00-20.00, Pasar Gunung Batu 07.00-16.00, Pasar Merdeka pagi pukul 07.00-12.00; malam 22.00-06.00, Pasar Depris buka 10.00-16.00, Pasar Tanah Baru buka 15.00-21.00, Pasar Pada Suka buka 05.00-11.00, dan Pasar Plaza Bogor 10.00-17 lalu khusus Yogya buka 10.00-19.00.
Sementara itu, di Kabupaten Bogor terhitung sejak Jumat (27/3), tercatat sudah lebih dari 60 hotel dan objek wisata tutup sementara hingga batas waktu yang belum ditentukan.
"Sudah dari kemarin-kemarin hotel tutup. Sekarang sudah ada 60 hotel lebih yang tutup. Ini juga merupakan imbauan dari pemerintah," kata Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor, Budy Sulistio, Jumat (27/3).
Terkait dengan itu, pihaknya akan melakukan pembahasan dengan Pemerintah Kabupaten Bogor. Inti pembahasannya adalah mencari bagaimana jalan keluar yang terbaik.
"Kami akan mengagendakan pertemuan dengan pemda. Rencananya kita akan membahas kondisi saat ini. Pertemuan rencananya awal bulan depan (April, red) tapi belum tahu kelanjutannya," ungkapnya.
Soal nasib karyawan, ia mengaku menyerahkan ke pemilik hotel masing-masing. Sementara itu, Pengelola Hotel Taman Aer Puncak, Bogor Yusuf mengatakan, pihaknya sudah melakukan penutupan sementara sejak tanggal 16 Maret lalu. Namun belum menentukan sampai kapan penutupan akan dilakukan.
"Kita tutup dari tanggal 16 lalu. Kalau diperhitungkan satu orang kerja 15 hari dalam satu bulan. Karyawan rolling dan sistemnya harian. Jadi yang biasa masuk satu sift 12 orang, sekarang dikurangin jadi 4 orang. Bersih-bersih dan security," jelasnya.
Pihaknya berharap agar kondisi segera pulih. Indonesia cepat kembali seperti sedia kala dan perekonomian berjalan normal, sehingga karyawan bisa bekerja dengan stabil. "Yang memang tiap bulan kita harus bayar. Mudah-mudahan dari pemerintah ada kelonggaran beban," katanya.
Berdasarkan data Pemkot Bogor, setidaknya sudah ada lima pusat pembelanjaan di Kota Bogor yang mengonfirmasi tutup untuk sementara waktu. Mal tersebut, yakni Botani Square tutup mulai 26 Maret hingga 7 April 2020, kemudian Mal BTM tutup mulai 28 Maret hingga 7 April, disusul Lippo Plaza Kebon Raya dan Lippo Plaza Ekalokasari yang tutup dari 27 Maret sampai 9 April 2020, dan Plaza Jambu Dua mulai 30 Maret hingga 8 April 2020.
"Mal lain menyusul. Jadi untuk mal, ketika seluruh tenant tutup, maka yang buka hanya supermarket dan apotek," papar Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, Jumat (27/3/2020).
Pihaknya mengapresiasi langkah mal-mal di Kota Bogor yang mengambil kebijakan strategis untuk menutup mal sementara waktu. Saat ini, pihaknya juga meminta kepada Perusahaan Umum Daerah Pasar Pakuan Bogor untuk mengatur operasional pasar. Saat ini beberapa pasar di Kota Bogor beroperasi 24 jam, kondisi tersebut dikhawatirkan bisa menjadi salah satu sumber penyebaran virus COVID-19. "Untuk pasar kami minta kepada PD Pasar untuk menerapkan pembatasan jam operasional," katanya.
Sedikitnya ada 10 pasar yang akan disesuaikan jam operasionalnnya. Pasar Kebon Kembang hanya buka dari jam 10.00–16.00, Pasar Bogor Baru dan Pasar Sukasari buka pagi pukul 09.00-17.00; malam 22.00-06.00, Pasar Jambu Dua buka 14.00-20.00, Pasar Gunung Batu 07.00-16.00, Pasar Merdeka pagi pukul 07.00-12.00; malam 22.00-06.00, Pasar Depris buka 10.00-16.00, Pasar Tanah Baru buka 15.00-21.00, Pasar Pada Suka buka 05.00-11.00, dan Pasar Plaza Bogor 10.00-17 lalu khusus Yogya buka 10.00-19.00.
Sementara itu, di Kabupaten Bogor terhitung sejak Jumat (27/3), tercatat sudah lebih dari 60 hotel dan objek wisata tutup sementara hingga batas waktu yang belum ditentukan.
"Sudah dari kemarin-kemarin hotel tutup. Sekarang sudah ada 60 hotel lebih yang tutup. Ini juga merupakan imbauan dari pemerintah," kata Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor, Budy Sulistio, Jumat (27/3).
Terkait dengan itu, pihaknya akan melakukan pembahasan dengan Pemerintah Kabupaten Bogor. Inti pembahasannya adalah mencari bagaimana jalan keluar yang terbaik.
"Kami akan mengagendakan pertemuan dengan pemda. Rencananya kita akan membahas kondisi saat ini. Pertemuan rencananya awal bulan depan (April, red) tapi belum tahu kelanjutannya," ungkapnya.
Soal nasib karyawan, ia mengaku menyerahkan ke pemilik hotel masing-masing. Sementara itu, Pengelola Hotel Taman Aer Puncak, Bogor Yusuf mengatakan, pihaknya sudah melakukan penutupan sementara sejak tanggal 16 Maret lalu. Namun belum menentukan sampai kapan penutupan akan dilakukan.
"Kita tutup dari tanggal 16 lalu. Kalau diperhitungkan satu orang kerja 15 hari dalam satu bulan. Karyawan rolling dan sistemnya harian. Jadi yang biasa masuk satu sift 12 orang, sekarang dikurangin jadi 4 orang. Bersih-bersih dan security," jelasnya.
Pihaknya berharap agar kondisi segera pulih. Indonesia cepat kembali seperti sedia kala dan perekonomian berjalan normal, sehingga karyawan bisa bekerja dengan stabil. "Yang memang tiap bulan kita harus bayar. Mudah-mudahan dari pemerintah ada kelonggaran beban," katanya.
(kri)