Cegah Penyebaran Corona, Donor Darah juga Terapkan Social Distancing
A
A
A
JAKARTA - Demi mencegah penularan dari dalam, Petugas PMI Jakarta Utara juga menerapkan social distancing atau jaga jarak. Pembagian shift dilakukan demi menghindari kumpulan petugas.
Kepala Unit Transfusi Darah PMI Jakarta Utara dr Ulfa Suryani menjelaskan, bila semula petugas hanya dua shift, sekarang menjdi tiga, dan yang dahulu cuman satu petugas menjadi tiga petugas.
“Darah biasanya terkumpul jam satu siang, kemudian dilakukan screening. Mereka harus shiftnya tiga. Jadi langsung melakukan donor, dan bisa disalurkan,” ujar, Rabu (25/3/2020).
Diketahui, satu kantong darah itu bisa disiapkan dalam waktu 10 jam. Waktu itu membutuhkan screening untuk dilihat komponennya. (Baca juga: Stok Darah PMI Menipis, Pasien Operasi Terancam Tak Tertangani)
“Apalagi sekarang merebak juga demam berdarah, dari mana trombositnya menurun. Akibatnya pasien meninggal bukan hanya karena corona, tapi karena demam berdarah yang tidak ada trombositnya,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, PMI Jakarta Utara mengalami penurunan stok darah sejak virus Corona mewabah. Imbauan social distancing atau jaga jarak membuat masyarakat takut berkumpul untuk donor darah.
Untuk itu PMI berinisiatif mendatangi sejumlah rumah pendonor ke tengah masyarakat. PMI mengajak masyarakat tidak takut mendonor daerah.
“Saat mendatangi ke rumah, kami didampingi RT/RW. Ada lima orang yang berjaga mendampingi dengan jarak satu meter,” kata Ulfa.
Kepala Unit Transfusi Darah PMI Jakarta Utara dr Ulfa Suryani menjelaskan, bila semula petugas hanya dua shift, sekarang menjdi tiga, dan yang dahulu cuman satu petugas menjadi tiga petugas.
“Darah biasanya terkumpul jam satu siang, kemudian dilakukan screening. Mereka harus shiftnya tiga. Jadi langsung melakukan donor, dan bisa disalurkan,” ujar, Rabu (25/3/2020).
Diketahui, satu kantong darah itu bisa disiapkan dalam waktu 10 jam. Waktu itu membutuhkan screening untuk dilihat komponennya. (Baca juga: Stok Darah PMI Menipis, Pasien Operasi Terancam Tak Tertangani)
“Apalagi sekarang merebak juga demam berdarah, dari mana trombositnya menurun. Akibatnya pasien meninggal bukan hanya karena corona, tapi karena demam berdarah yang tidak ada trombositnya,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, PMI Jakarta Utara mengalami penurunan stok darah sejak virus Corona mewabah. Imbauan social distancing atau jaga jarak membuat masyarakat takut berkumpul untuk donor darah.
Untuk itu PMI berinisiatif mendatangi sejumlah rumah pendonor ke tengah masyarakat. PMI mengajak masyarakat tidak takut mendonor daerah.
“Saat mendatangi ke rumah, kami didampingi RT/RW. Ada lima orang yang berjaga mendampingi dengan jarak satu meter,” kata Ulfa.
(thm)