Imbas Corona, Pengusaha Jasa Laundry Akui Alami Kerugian
A
A
A
JAKARTA - Pengusaha laundry di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, mengakui mengalami penurunan omzet hingga 50 persen akibat wabah virus corona. Terlebih ada surat edaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah.
Candra salah satu pengusaha laundry di Duren Sawit mengatakan, penurunan omzet dari usaha laundry miliknya diakibatkan karena mayoritas pelanggan adalah pekerja kantoran. (Baca juga: Polisi Amankan Pedagang yang Timbun Masker di Pasar Pramuka)
"(Wabah COVID-19) berpengaruh ya, bisa turun setengahnya, iya (50 persen) penurunan omzet," kata Rudi di Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (24/3/2020).
Dia menambahkan, penurunan omzet ini sudah berlangsung selama satu bulan terakhir. Penurunan berlangsung secara bertahap sejak ramainya wabah COVID-19 hingga saat ini.
Senada dengan Candra, Rati pengusaha laundry di di kawasan Cipinang pun terkena imbas penurunan omzet dari wabah corona. Menurutnya, penurunan terjadi lantaran para pelanggan khawatir saat melakukan kontak fisik dengan masyarakat sekitar yang berpontensi menularkan virus corona.
"Penurunan omzet bisa 10 sampai 20 persen. Ya konsumen pada takut kan mesti jangan bersentuhan, jaga jarak begitu kan," ujar Ratih.
Dia berharap, agar wabah virus corona ini dapat segera berakhir dan tidak membuat usahanya menjadi bangkrut atau malah gulung tikar. "Semoga kondisinya cepat membaik biar kami para pengusahan tidak mengalami kerugian akibat wabah corona," tukasnya.
Candra salah satu pengusaha laundry di Duren Sawit mengatakan, penurunan omzet dari usaha laundry miliknya diakibatkan karena mayoritas pelanggan adalah pekerja kantoran. (Baca juga: Polisi Amankan Pedagang yang Timbun Masker di Pasar Pramuka)
"(Wabah COVID-19) berpengaruh ya, bisa turun setengahnya, iya (50 persen) penurunan omzet," kata Rudi di Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (24/3/2020).
Dia menambahkan, penurunan omzet ini sudah berlangsung selama satu bulan terakhir. Penurunan berlangsung secara bertahap sejak ramainya wabah COVID-19 hingga saat ini.
Senada dengan Candra, Rati pengusaha laundry di di kawasan Cipinang pun terkena imbas penurunan omzet dari wabah corona. Menurutnya, penurunan terjadi lantaran para pelanggan khawatir saat melakukan kontak fisik dengan masyarakat sekitar yang berpontensi menularkan virus corona.
"Penurunan omzet bisa 10 sampai 20 persen. Ya konsumen pada takut kan mesti jangan bersentuhan, jaga jarak begitu kan," ujar Ratih.
Dia berharap, agar wabah virus corona ini dapat segera berakhir dan tidak membuat usahanya menjadi bangkrut atau malah gulung tikar. "Semoga kondisinya cepat membaik biar kami para pengusahan tidak mengalami kerugian akibat wabah corona," tukasnya.
(maf)