Eksekusi Lahan Rampung, Bekasi Desak Depo LRT Jabodebek Segera Dibangun
A
A
A
BEKASI - Pembangunan Depo Light Rapid Transit (LRT) segera dibangun oleh pemerintah pusat. Sebab, semua lahan untuk kebutuhan LRT yang berada di Kota dan Kabupaten Bekasi sudah rampung dibebaskan.
Harapannya, LRT sudah bisa mulai bisa dioperasikan tahun depan. Ketua Dewan Transportasi Kota Bekasi, Harun Al Rasyid mengatakan pembangunan Depo LRT krusial untuk progres pembangunan LRT secara keseluruhan, karena berkaitan dengan target penyelesaian LRT. Jika terlambat, maka pembangunan LRT akan semakin tertunda.
"Kalau proses eksekusi cepat, maka proses pembangunan depo semakin cepat, jadi berkaitan dengan time frame pembangunan depo," kata Harun pada Jumat (13/3/2020). Kalau lambat, lanjut dia, maka pembangunan depo akan terlambat. Apabila semakin lama eksekusi, maka semakin rumit masalahnya,” katanya.
Menurut dia, adanya depo akan bermanfaat untuk mobilitas LRT nantinya, sebab depo akan menjadi tempat parkir LRT atau mobilitas balik ke Jakarta. Apalagi, depo sangat berperan penting untuk menunjang manuver atau mobilitas kelancaran transportasi LRT.
"Keberadaan LRT tidak akan bermanfaat jika tidak ada depo. Jadi depo itu lebih pada kepentingan operasional LRT. Kalau LRT sendiri pasti akan bermanfaat bagi warga Bekasi, apalagi warga yang bekerja di Jakarta, maka akan dipermudah transportasinya" ungkapnya.
Lurah Jatimulya, Charles Mardianus berharap pembangunan Depo LRT di Bekasi tersebut dapat segera rampung. "Saya berharap proyek ini segera selesai dengan baik, kebermanfaatannya bisa segera dirasakan warga serta dapat mengangkat taraf perekonomian masyarakat," katanya.
Sebelumnya diketahui setelah melalui proses yang panjang, pada Kamis (12/03) Pengadilan Negeri Cikarang melakukan eksekusi lahan untuk Depo LRT Jabodebek di Bekasi Timur. Sebanyak 19 bidang berupa tanah dan bangunan di Kampung Jati Terbit, Jatimulya, Tambun Selatan, Bekasi selesai dieksekusi.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Lahan LRT Jabodebek, Fadliansyah merasa bersyukur atas lancarnya eksekusi lahan yang berlangsung."Alhamdulillah secara keseluruhan proses yang dijalani hari ini berjalan dengan lancar dan masyarakat menerimanya," ucapnya.
Namun, kata dia, hanya ada dua bidang yang memerlukan proses tambahan. Warga setelah ini tinggal melakukan pengambilan uang ganti untung ke PN Cikarang, yang prosesnya memakan waktu paling lama dua hari."Jadi secepatnya depo LRT sudah bisa dibangun," paparnya.
Untuk diketahui, luas keseluruhan depo LRT ini nantinya adalah 12,22 hektar, yang terdiri dari akses depo seluas 1,7 hektar dan area depo seluas 10,52 hektar. LRT Jabodebek sebelumnya ditargetkan selesai pada Juni 2019 karena terkendala pembebasan lahan, setelah pembebasan lahan ini, proyek ini ditargetkan bisa rampung pada Juli 2021.
Harapannya, LRT sudah bisa mulai bisa dioperasikan tahun depan. Ketua Dewan Transportasi Kota Bekasi, Harun Al Rasyid mengatakan pembangunan Depo LRT krusial untuk progres pembangunan LRT secara keseluruhan, karena berkaitan dengan target penyelesaian LRT. Jika terlambat, maka pembangunan LRT akan semakin tertunda.
"Kalau proses eksekusi cepat, maka proses pembangunan depo semakin cepat, jadi berkaitan dengan time frame pembangunan depo," kata Harun pada Jumat (13/3/2020). Kalau lambat, lanjut dia, maka pembangunan depo akan terlambat. Apabila semakin lama eksekusi, maka semakin rumit masalahnya,” katanya.
Menurut dia, adanya depo akan bermanfaat untuk mobilitas LRT nantinya, sebab depo akan menjadi tempat parkir LRT atau mobilitas balik ke Jakarta. Apalagi, depo sangat berperan penting untuk menunjang manuver atau mobilitas kelancaran transportasi LRT.
"Keberadaan LRT tidak akan bermanfaat jika tidak ada depo. Jadi depo itu lebih pada kepentingan operasional LRT. Kalau LRT sendiri pasti akan bermanfaat bagi warga Bekasi, apalagi warga yang bekerja di Jakarta, maka akan dipermudah transportasinya" ungkapnya.
Lurah Jatimulya, Charles Mardianus berharap pembangunan Depo LRT di Bekasi tersebut dapat segera rampung. "Saya berharap proyek ini segera selesai dengan baik, kebermanfaatannya bisa segera dirasakan warga serta dapat mengangkat taraf perekonomian masyarakat," katanya.
Sebelumnya diketahui setelah melalui proses yang panjang, pada Kamis (12/03) Pengadilan Negeri Cikarang melakukan eksekusi lahan untuk Depo LRT Jabodebek di Bekasi Timur. Sebanyak 19 bidang berupa tanah dan bangunan di Kampung Jati Terbit, Jatimulya, Tambun Selatan, Bekasi selesai dieksekusi.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Lahan LRT Jabodebek, Fadliansyah merasa bersyukur atas lancarnya eksekusi lahan yang berlangsung."Alhamdulillah secara keseluruhan proses yang dijalani hari ini berjalan dengan lancar dan masyarakat menerimanya," ucapnya.
Namun, kata dia, hanya ada dua bidang yang memerlukan proses tambahan. Warga setelah ini tinggal melakukan pengambilan uang ganti untung ke PN Cikarang, yang prosesnya memakan waktu paling lama dua hari."Jadi secepatnya depo LRT sudah bisa dibangun," paparnya.
Untuk diketahui, luas keseluruhan depo LRT ini nantinya adalah 12,22 hektar, yang terdiri dari akses depo seluas 1,7 hektar dan area depo seluas 10,52 hektar. LRT Jabodebek sebelumnya ditargetkan selesai pada Juni 2019 karena terkendala pembebasan lahan, setelah pembebasan lahan ini, proyek ini ditargetkan bisa rampung pada Juli 2021.
(whb)