Penggunaan Masker Berlebihan Ganggu Pelayanan Medis di Rumah Sakit
A
A
A
JAKARTA - Kasus Covid-19 atau virus Corona membuat masyarakat panik. Pasalnya, penggunaan masker yang sejatinya ditujukan hanya untuk orang yang sedang sakit saat ini menjadi kebutuhan pokok dikalangan masyarakat untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut.
Menanggapi maraknya perburuan masker, hingga menjadi komoditas yang sangat dicari masyarakat, menurut Ketua Divisi Relawan Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) dr Hadiki Habib, penggunaan masker dikalangan masyarakat saat ini sudah menggangu pelayanan medis di Rumah Sakit. Sebab, kata dia, dengan perburuan yang masif, masker yang sejatinya dipakai sehari-hari bagi para petugas medis terkena imbasnya.
"Pemerintah pusat harus segera mengambil alih, karena membahayakan pelayanan kesehatan. Iya karena yang rutin pakai masker itu kan orang-orang yang ada di Rumah Sakit. Nah sekarang rumah sakit-rumah sakit kekurangan masker. Dampaknya pun pembelian masker itu mesti dijatah dan mesti dihemat-hemat penggunaannya. Sementara yang jelas-jelas orang sakit ya di dalam rumah sakit," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Senin (9/3/2020).
Dia menjelaskan, saat ini wabah Covid-19 atau virus Corona di Indonesia belum masuk ke dalam kategori membahayakan. Sebab, lanjut dia, di Indonesia kasus Covid-19 belum banyak terjadi. Sehingga yang wajib menggunakan masker itu tergantung pada konteksnya. (Baca Juga: Kasus Pertama Corona RI Bikin Panic Buying, 6 Bahan Komoditas Ini Diserbu
"Kalau kasusnya masih sedikit maka orang yang wajib pakai masker itu tentu orang-orang yang sakit. Orang yang sakit itu ketika ada gejala flu, batuk, pilek itu memang kalau ke luar rumah atau ke tempat-tempat berkumpulnya masyarakat harus pakai masker. Tapi kalau misalnya sudah banyak kasus Covid-19 maka itu baru kita menggunakan maskernya secara luas. Jadi bukan saat sekarang ini, enggak perlu mesti pakai masker dimana-mana," katanya.
Dia juga memberikan tips kepada masyarakat agar terhindar dari penyebaran virus Corona yakni dengan membiasakan pola hidup sehat dan bersih serta menjaga kesahatan diri sendiri. "Yang perlu diaktifkan adalah cuci tangan. Cuci tangan juga pakai air mengalir. Penggunaan air mengalir saja sudah membersihkan kotoran kotoran kasar di kulit," tuturnya.
Menanggapi maraknya perburuan masker, hingga menjadi komoditas yang sangat dicari masyarakat, menurut Ketua Divisi Relawan Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) dr Hadiki Habib, penggunaan masker dikalangan masyarakat saat ini sudah menggangu pelayanan medis di Rumah Sakit. Sebab, kata dia, dengan perburuan yang masif, masker yang sejatinya dipakai sehari-hari bagi para petugas medis terkena imbasnya.
"Pemerintah pusat harus segera mengambil alih, karena membahayakan pelayanan kesehatan. Iya karena yang rutin pakai masker itu kan orang-orang yang ada di Rumah Sakit. Nah sekarang rumah sakit-rumah sakit kekurangan masker. Dampaknya pun pembelian masker itu mesti dijatah dan mesti dihemat-hemat penggunaannya. Sementara yang jelas-jelas orang sakit ya di dalam rumah sakit," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Senin (9/3/2020).
Dia menjelaskan, saat ini wabah Covid-19 atau virus Corona di Indonesia belum masuk ke dalam kategori membahayakan. Sebab, lanjut dia, di Indonesia kasus Covid-19 belum banyak terjadi. Sehingga yang wajib menggunakan masker itu tergantung pada konteksnya. (Baca Juga: Kasus Pertama Corona RI Bikin Panic Buying, 6 Bahan Komoditas Ini Diserbu
"Kalau kasusnya masih sedikit maka orang yang wajib pakai masker itu tentu orang-orang yang sakit. Orang yang sakit itu ketika ada gejala flu, batuk, pilek itu memang kalau ke luar rumah atau ke tempat-tempat berkumpulnya masyarakat harus pakai masker. Tapi kalau misalnya sudah banyak kasus Covid-19 maka itu baru kita menggunakan maskernya secara luas. Jadi bukan saat sekarang ini, enggak perlu mesti pakai masker dimana-mana," katanya.
Dia juga memberikan tips kepada masyarakat agar terhindar dari penyebaran virus Corona yakni dengan membiasakan pola hidup sehat dan bersih serta menjaga kesahatan diri sendiri. "Yang perlu diaktifkan adalah cuci tangan. Cuci tangan juga pakai air mengalir. Penggunaan air mengalir saja sudah membersihkan kotoran kotoran kasar di kulit," tuturnya.
(mhd)