RS Persahabatan Didatangi Ratusan Masyarakat untuk Cek Virus Corona

Rabu, 04 Maret 2020 - 17:50 WIB
RS Persahabatan Didatangi...
RS Persahabatan Didatangi Ratusan Masyarakat untuk Cek Virus Corona
A A A
JAKARTA - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan telah menangani 119 orang yang melakukan pemeriksaan kesehatan terkait kasus corona virus (Covid-19). Sejak Presiden Jokowi mengumumkan 2 WNI terjangkit Covid-19 pada Senin 2 Februari 2020 lalu, banyak masyarakat yang memeriksakan kesehatan ke RSUP Persahabatan.

"Sudah tangani 199 orang yang datang untuk check up (pemeriksaan) sejak 3-4 Maret. Enggak perlu khawatir, kalau tidak ada gejala jangan panik, kalau ada silakan hubungi fasilitas kesehatan," ujar Direktur Utama RSUP Persahabatan, dr Rita Rogayah, kepada wartawan di RSUP Persabahatan, Pulogadung Jakarta Timur, Rabu (4/3/2020).

Rita mengatakan, RSUP Persahabatan telah menyiapkan poli eksekutif bagi masyarakat yang hendak memeriksakan kesehatan. Namun, bagi masyarakat yang sehat tidak perlu melakukan pengecekan. (Baca: RSUP Persahabatan Isolasi 10 Pasien Dalam Pengawasan Corona)

Menurut dia, hal yang mesti diperhatikan adalah ketika seseorang baru kembali dari negara-negara yang sudah terjangkit dan ada kontak langsung dengan penderita postif virus corona.

"Untuk saat ini ada 19 negara atau kontak dengan penderita positif. Jadi enggak perlu takut kalau ketemu orang Jepang dan Korea yang tidak terjangkit," ungkapnya. (Baca juga: RSUP Persahabatan Siapkan 6 Ruangan Khusus Pasien Corona)

Rita menambahkan, kalau pun ada orang mengalami batuk dan sakit tenggorokan, namun tidak pernah kontak langsung dengan penderita positif corona, tidak perlu panik.

Sebab, selama tidak ada kelainan dalam saluran pernapasan bawah, orang yang mengalami batuk dan sakit tenggorokan tidak terjangkit corona virus. (Baca juga: 19.000 Pegawai Kesehatan DKI Siap Tangani Virus Corona)

"Kalau orang pemantauan batuk sakit tenggorokan tapi tidak kontak dengan penderita positif dan difoto rontgen tidak ada kelainan, masyarakat jangan terlalu panik," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0994 seconds (0.1#10.140)