Habiskan Anggaran Miliaran, Wi-Fi Publik di Bogor Tak Bisa Digunakan

Selasa, 03 Maret 2020 - 10:15 WIB
Habiskan Anggaran Miliaran, Wi-Fi Publik di Bogor Tak Bisa Digunakan
Habiskan Anggaran Miliaran, Wi-Fi Publik di Bogor Tak Bisa Digunakan
A A A
BOGOR - Niat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memberikan pelayanan terbaik bagi warganya justru berbanding terbalik. Banyak fasilitas layanan di Kota Bogor yang justru tidak bisa dimanfaatkan maksimal oleh warganya.

Padahal, sudah banyak dana yang digelontorkan untuk membangun fasilitas publik itu. Salah satunya fasilitas Wi-Fi publik yang tidak bisa diakses. Fasilitas jaringan internet nirkabel yang terpasang di sejumlah taman dan jalur pedestrian lingkar Kebun Raya Bogor (KRB) sejak 2017 itu, kini menuai protes warga.

Sebenarnya, fasilitas jaringan internet gratis itu tidak sulit ditemukan di kota yang mengusung konsep smart city ini. Fasilitas ini dipasang di sejumlah titik strategis. Seperti di jalur pedestrian dan jalur sepeda sekeliling KRB. Memang, pemkot pada 2017 memasang 10 plang bulat berwarna biru di tiang Penerangan Jalan Umum (PJU) bertuliskan Wi-Fi Publik.

Sepuluh titik itu tersebar di beberapa ruas jalan protokol Kota Bogor yakni di Jalan Pajajaran, Juanda, Otista, dan Jalak Harupat, mulai depan Pintu 1 hingga 4 Kebun Raya, seberang Bogor Trade Mall (BTM), seberang Balai Kota Bogor, Jembatan Ottista, Lawang Salapan, Simpang Jalan Pangrango, Seberang Taman Pangrango.

Belum lagi yang terpasang di sejumlah taman kota di antaranya Taman Kencana, Taman Ekspresi, Taman Peranginan, Taman Air Mancur, dan Heulang. Namun, hampir seluruh Wi-Fi Publik tersebut sulit diakses.

“Kesulitannya bukan hanya dikunci, bahkan jika ditemukan yang tak dikunci pun, jaringannya lemot alias bermasalah. Ngapain juga masang Wi-Fi bertuliskan untuk publik, kalau nggak bisa diakses,” ungkap Mulyana (23) warga Baranangsiang, Bogor Timur, Kota Bogor saat ditemui di jalur pedestrian KRB kemarin.

Senada diungkapkan M Fadil (19) mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Bogor Tengah, Kota Bogor. Dia mengaku beberapa kali mencoba memanfaatkan fasilitas Wi-Fi Publik di beberapa taman di Kota Bogor untuk tugas kuliah. Namun, ternyata tidak bisa diakses.

“Saya sudah coba di Taman Kencana dan Taman Ekspresi, bahkan saat olahraga di jalur pedestrian sekeliling Kebun Raya juga nggak bisa diakses. Entah kenapa? Kalau begini, ngapain buang-buang anggaran besar, tapi masyarakat tidak bisa menikmati. Ganti saja dengan tulisan Wi-Fi Private,” keluhnya.

Berdasarkan penelusuran data di situs Pemkot Bogor dengan nama kotabogor.go.id, sejak awal 2020 Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meluncurkan program “Buka” sebagai bagian dari implementasi keterbukaan informasi publik.

Pada rubrik transparansi di situs tersebut tercantum rincian anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2020 untuk internet Kota Bogor secara keseluruhan menghabiskan Rp7,4 miliar pada Dinas Komunikasi Informasi, Statistik, dan Persandian (Diskominfotandi) Kota Bogor.

Nama pos anggarannya yang setiap tahun mengalami kenaikan itu adalah pengembangan komunikasi dan media massa dengan rincian di antaranya pemeliharaan jaringan intranet dan internet (backbone) Kota Bogor sebesar Rp685 juta, pengembangan infrastruktur jaringan kota Rp793 juta, pemeliharaan Wi-Fi ruang publik Rp49 juta, dan pemeliharaan grounding listrik dan erester Rp49 juta.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim saat dikonfirmasi terkait banyaknya fasilitas publik yang dikeluhkan, baik PJU maupun Wi-Fi Publik mengaku kaget. Dia pun berjanji segera menindaklanjuti laporan itu agar fasilitas publik yang menghabiskan anggaran miliaran rupiah itu bisa dimanfaatkan masyarakat.

“Kalau untuk PJU, ya memang kadang ada yang tidak menyala. Bahkan Wi-Fi Publik yang terpasang di PJU sekitar Kebun Raya juga begitu. Tapi kalau kondisinya dikeluhkan dan sulit diakses, saya akan cek dulu, ada apa dan kenapa ke dinas terkait,” ujarnya. (Haryudi)
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4379 seconds (0.1#10.140)