Panic Buying Virus Corona, Aprindo Jamin Tak Ada Kelangkaan Bahan Pokok
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) memastikan tidak ada kelangkaan bahan pokok pasca aksi borong warga di sejumlah supermarket hari ini. Aprindo mengimbau kepada masyarakat agar tidak panic buying terkait temuan dua warga Depok positif terinfeksi virus corona.
Ketua Aprindo Roy Nicolas Mandey mengakui, pascapengumuman adanya dua WNI positif terinfeksi virus Corona oleh Presiden Jokowi pada pukul 11.35 WIB, sejumlah masyarakat mulai panic buying terhadap bahan pokok. Khususnya di sekitar daerah terdampak temuan korban virus tersebut.
"Ini sifatnya masih sporadis. Yang pasti yang terdampak itu, Depok," ujar Roy Nicolas saat dihubungi, Senin (2/3/2020).
Diberitakan sebelumnya, adanya dua WNI positif terjangkit virus corona membuat ratusan warga menyerbu sejumlah minimarket di Jakarta. Imbasnya, stok makanan di sejumlah minimarket menipis.
"Sejak tadi siang sudah banyak warga ke sini. Katanya mah setelah dengar Presiden Jokowi bilang ada positif Corona," kata Fery, staf customer service Hypermart Bella Terra, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (2/3/2020). (Baca: Panik Penyebaran Corona, Warga Jakarta Borong Makanan di Supermarket)
Nicolas mengakui ada peningkatan permintaan hari ini. Namun pihaknya belum mendapatkan data pasti terkait jumlah peningkatan penjualan di supermarket-sepermarket hari ini.
"Saya belum pasti (datanya), sekitar 10-15% lah peningkatan (penjualan) dari yang biasanya. Itupun baru terjadi di beberapa toko," tukasnya. (Baca juga: Pasar Jaya Sebut Panic Buying Hanya Dilakukan Orang Berduit)
Roy mengimbau agar masyarakat tidak perlu panic buying menyikapi situasi ini. Masyarakat harus tetap tenang dan percaya pada program pemerintah. Dia menyarankan lebih baik masyarakat menjaga kesehatan yang diinformasikan pemerintah.
"Kami siap melayani dan menjamin tidak ada kelangkaan bahan pokok. Untuk itulah kami hadir di tengah masyarakat. Tidak perlu panic buying. Tetap perlu ikuti berita dari media dan televisi yang kompeten, sehingga dapat mengkuti instruksi pemerintah dan enggak percaya hoaks," pungkasnya. (Baca juga: Gara-gara Corona, Stok Masker dan Hand Sanitizer di Swalayan Habis Terjual)
Ketua Aprindo Roy Nicolas Mandey mengakui, pascapengumuman adanya dua WNI positif terinfeksi virus Corona oleh Presiden Jokowi pada pukul 11.35 WIB, sejumlah masyarakat mulai panic buying terhadap bahan pokok. Khususnya di sekitar daerah terdampak temuan korban virus tersebut.
"Ini sifatnya masih sporadis. Yang pasti yang terdampak itu, Depok," ujar Roy Nicolas saat dihubungi, Senin (2/3/2020).
Diberitakan sebelumnya, adanya dua WNI positif terjangkit virus corona membuat ratusan warga menyerbu sejumlah minimarket di Jakarta. Imbasnya, stok makanan di sejumlah minimarket menipis.
"Sejak tadi siang sudah banyak warga ke sini. Katanya mah setelah dengar Presiden Jokowi bilang ada positif Corona," kata Fery, staf customer service Hypermart Bella Terra, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (2/3/2020). (Baca: Panik Penyebaran Corona, Warga Jakarta Borong Makanan di Supermarket)
Nicolas mengakui ada peningkatan permintaan hari ini. Namun pihaknya belum mendapatkan data pasti terkait jumlah peningkatan penjualan di supermarket-sepermarket hari ini.
"Saya belum pasti (datanya), sekitar 10-15% lah peningkatan (penjualan) dari yang biasanya. Itupun baru terjadi di beberapa toko," tukasnya. (Baca juga: Pasar Jaya Sebut Panic Buying Hanya Dilakukan Orang Berduit)
Roy mengimbau agar masyarakat tidak perlu panic buying menyikapi situasi ini. Masyarakat harus tetap tenang dan percaya pada program pemerintah. Dia menyarankan lebih baik masyarakat menjaga kesehatan yang diinformasikan pemerintah.
"Kami siap melayani dan menjamin tidak ada kelangkaan bahan pokok. Untuk itulah kami hadir di tengah masyarakat. Tidak perlu panic buying. Tetap perlu ikuti berita dari media dan televisi yang kompeten, sehingga dapat mengkuti instruksi pemerintah dan enggak percaya hoaks," pungkasnya. (Baca juga: Gara-gara Corona, Stok Masker dan Hand Sanitizer di Swalayan Habis Terjual)
(thm)